Analisis Titik Rawan Banjir Dengan Model Hec-Ras Dan Sistem Informasi Geografis (Sig) Di Kelurahan Kotalama Kota Malang

Abdulloh, Mukhammad Khafid (2019) Analisis Titik Rawan Banjir Dengan Model Hec-Ras Dan Sistem Informasi Geografis (Sig) Di Kelurahan Kotalama Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kota Malang merupakan kota besar kedua setelah Surabaya di Provinsi Jawa Timur. Kota malang terletak pada ketinggian antara 440-667 meter diatas permukaan air laut. Kota Malang berada ditengah-tengah wilayah Kabupaten Malang yang secara astronomis terletak 112,06°-112,07° bujur timur dan 7,06°-8,02° lintang selatan. Keadaan sungai Brantas yang Kelurahan Kotalama saat ini cukup kritis dikarenakan dibantaran sungai digunakan sebagai pemukiman. Panjang sungai brantas yang masuk daerah penelitian sepanjang 1,3 Km. Pengolahan data dilakukan dengan dua software yaitu Software ARCGIS 10.3 dan Software HEC-RAS 5.0.1. Software ARCGIS 10.3: digunakan untuk menampilkan, mengolah, memanipulasi, dan mengubah data spasial. Software HEC-RAS 5.0.1: digunakan untuk menganalisis penampang melintang atau cross section dan hidrolika wilayah studi. Keadaan Hidrologi Sungai Brantas pada kala ulang Q5, keadaan air paling tinggi yaitu 8,15 m pada stasiun 1600. Pada kala ulang Q10 tahun, keadaan air sungai paling tinggi 9,17 m pada stasiun 1600. Pada kala ulang Q50 tahun, ketinggian air maksimal berada pada stasiun 1600 dengan ketinggian 11,27 m dari dasar sungai. Pada kala ulang Q100 tahun, ketinggian air maksimal berada pada stasiun 1600 dengan kedalaman air 12.08 m. Sedangkan untuk kala ulang Q1000, ketinggian air maksimum berada pada stasiun 1060 dan 980. Ketinggian air maksimum pada stasiun 1060 yaitu 14,48 m.x Luas daerah terdampak banjir pada kala ulang Q5 yaitu seluas 16.532,067158 m2. Pada kala ulang Q10 tahun luas daerah terdampak 17.234,219371 m2. Pada kala ulang Q50 tahun luas daerah terdampak 18.866,445937 m2. Pada kala ulang Q100 tahun, luas daerah terdampak 19.812,035043 m2. Pada kala ulang Q1000 tahun luas daerah terdampak 28.722,244078 m2. Ada 2 aspek yang bisa digunakan untuk menanggulangi banjir/luapan dari sungai. Pertama yaitu aspek struktur (Teknis) dan aspek non teknis (Kebijakan/sistem). Upaya mengurangi dampak dapat dilakukan dengan cara mempertahankan sumur resapan dan waduk-waduk kota eksisting sebagai upaya menabung air dan mengurangi limpasan. Selain itu, sosialisasi tentang mitigasi banjir bagi warga sekitar sungai dapat dilakukan dalam upaya pengurangan resiko.

English Abstract

Malang City is the second major city after Surabaya in East Java Province. Malang city is located at an altitude between 440-667 meters above sea level. Malang City is in the middle of Malang Regency which is astronomically located 112.06 ° -112.07 ° east longitude and 7.06 ° - 8.02 ° south latitude. The length of the Brantas river which is included in the research area is 1.3 Km. Flood disaster mitigation efforts can be carried out through a series of analyzes regarding the impact of flood inundation on areas around the river and hydraulic structures capable of reducing the impact of the flood. Data has proceed with two software namely ARCGIS 10.3 Software and HEC-RAS 5.0.1 Software. ARCGIS 10.3 Software: used to display, process, manipulate, and change spatial data. HEC-RAS 5.0.1 software: used to analyze cross section or cross section and hydraulics of the study area. The Hydrological Situation of the Brantas River at the Q5 year, the highest water surface is 8.15 m at station 1600. At the Q10 year , water surface maximum at 9.17 m at station 1600. At Q50 years, maximum water at station 1600 with a height of 11.27 m from the riverbed. At the Q100 years, the maximum water level is at station 1600 with a water depth of 12.08 m. As for the Q1000 years, the maximum water level is at stations 1060 and 980. The maximum water level at station 1060 is 14.48 m. The area affected by the flood at the time of Q5 was 16,532,067158 m2. At the time of Q10 years the area affected wasxii 17,234,219371 m2. At the time of Q50 year the area affected was 18,866,445937 m2. At the time of Q100 years, the area of affected area was 19,812.035043 m2. At the time of Q1000 years the area of impact was 28,722,244078 m2. There are 2 aspects can be used to cope with flooding / the overflow from the river. The first one is structure (technical) and a non technical (policy/system). Effort to reduce the impact can be conducted by ways maintain absorption wells and existing city reservoir as an effort to save water and reduce runoff of. In addition, socialization of flood mitigation for residents around the river can be done in an effort to reduce risk

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2019/179/052002224
Uncontrolled Keywords: Banjir, Mitigasi, Pemetaan, Software ARCGIS 10.3, Software HEC-RAS 5.0.1, Flooding, Mapping, Mitigation, ArcGIS 10.3 Software, HEC-RAS Software 5.0.1.
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.4 Flood control
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 13 Aug 2020 06:14
Last Modified: 21 Oct 2021 06:33
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/181444
[thumbnail of MUKHAMMAD KHAFID ABDULLOH (2).pdf] Text
MUKHAMMAD KHAFID ABDULLOH (2).pdf
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Actions (login required)

View Item View Item