Firlany, Iftah (2020) Pengaruh Jenis dan Persentase Perekat terhadap Karakteristik Mutu Briket Bioarang Berbahan Limbah Ampas Teh CTC (Cutting, Tearing and Curling). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kelangkaan sumber energi menjadi permasalahan saat ini sehingga perlu adanya sebuah sumber energi alternatif yang dapat memenuhi kebutuhan energi sehari-hari.Salah satu energi alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti sumber energi adalah biomassa. Biomassa umumnya berasal dari limbah hasil pertanian, perkebunan dan kehutanan yang keberadaannya sangat melimpah di Indonesia dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif dengan mengubahnya menjadi bioarang melalui proses karbonasi. Salah satu limbah yang dapat dijadikan biomassa yaitu limbah ampas teh CTC. Limbah ampas teh CTC dapat diolah menjadi bahan bakar alternatif yaitu briket bioarang. Pada pembuatan briket umumnya memerlukan bahan perekat untuk meningkatkan sifat fisik briket. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jenis perekat dan persentase perekat berbahan limbah ampas teh CTC. Karakteristik briket bioarang yang diukur dalam penelitian ini meliputi densitas, nilai kalor, kadar air, kadar abu, dan zat terbang (volatile matter). Bahan utama yang digunakan yaitu limbah ampas teh CTC diperoleh dari PTPN XII Wonosari, Malang dan bahan perekat yaitu tapioka dan sagu yang diperoleh dari pasar tradisional di Malang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Tersarang (Nested Design) dengan persentase perekat 30%, 40% dan 50% yang tersarang pada masing-masing kelompok jenis perekat yaitu tapioka dan sagu. Setiap perlakuan dilakukan 3 kali pengulangan sehingga diperoleh 18 satuan percobaan. Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis varian, selanjutnya dilakukan pengujian lanjutan dengan menggunakan Uji Tukey (5%). Penentuan perlakuan terbaik dilakukan berdasarkan analisis multiple attribute menggunakan metode Zeleny. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jenis perekat berpengaruh pada semua respon, dimana perekat sagu memberikan pengaruh terbaik terhadap densitas, kadar abu dan volatile matter, sedangkan perekat tapioka memberikan pengaruh terbaik terhadap nilai kalor dan kadar air. Sementara itu, persentase perekat yang tersarang pada jenis perekat hanya berpengaruh pada nilai kalor dan volatile matter dengan masingmasing persentase perekat 50%. Berdasarkan penentuan perlakuan terbaik diperoleh perekat tapioka dengan persentase perekat 50% menghasilkan nilai kalor 3168,80 kal/gram dan volatile matter 86,17%, sedangkan briket dengan perekat sagu dengan persentase perekat 50% menghasilkan nilai nilai kalor 2734,27 kal/gram dan volatile matter 81,89%.
English Abstract
Scarcity of energy sources is a problem at this time so it needs an alternative energy source that can meet daily energy needs. One alternative energy that can be used as a substitute for energy sources is biomass. Biomass is generally derived from agricultural, plantation and forestry waste which is very abundant in Indonesia and can be used as an alternative energy source by converting it into bioarang through the carbonation process. One of the waste that can be used as biomass is CTC tea waste waste. CTC tea waste waste can be processed into alternative fuels, namely bioarang briquettes. In making briquettes generally require adhesives to improve the physical properties of briquettes. The purpose of this study was to determine the effect of variations in the type of adhesive and the percentage of adhesive made from CTC tea waste waste. The characteristics of bioarang briquettes measured in this study include density, heating value, water content, ash content, and volatile matter. The main ingredients used are CTC tea waste waste obtained from PTPN XII Wonosari, Malang and adhesive materials namely tapioca and sago which are obtained from traditional markets in Malang. The research design used was a Nested Design with a percentage of 30%, 40% and 50% of adhesive that was lodged in each group of adhesive types, namely tapioca and sago. Each treatment was carried out 3 repetitions so 18 experimental units were obtained. The research data were analyzed by analysis of variance, then further testing was done using the Tukey Test (5%). Determination of the best treatment is done based on multiple attribute analysis using the Zeleny method. The results of this study indicate that the type of adhesive affects all responses, where sago adhesives provide the best effect on density, ash content and volatile matter, while tapioca adhesives give the best effect on the heating value and moisture content. Meanwhile, the percentage of adhesives lodged in the type of adhesive only affects the heating value and volatile matter with each adhesive percentage of 50%. Based on the determination of the best treatment, tapioca adhesive with 50% adhesive yields a heating value of 3168.80 cal / gram and volatile matter 86.17%, while briquettes with sago adhesive with a 50% adhesive percentage produce a heating value of 2734.27 cal / gram and volatile matter 81.89%.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2020/4/052002876 |
Uncontrolled Keywords: | Briket Bioarang, Energi Alternatif, Limbah Ampas Teh, Sagu, Tapioka, Bioarang Briquettes, Tea Waste, Tapioca, Sago, Alternative Energ |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 662 Explosives of explosives, fuels, related products > 662.7 Coke and charcoal > 662.74 Charcoal |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 10 Aug 2020 06:42 |
Last Modified: | 11 Apr 2023 02:18 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/181183 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Iftah Firlany.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2023. Download (5MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |