Pengaruh Pemberian Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dan Dosis Pupuk Kandang Kambing terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea mays L. var. Saccharata)

Krisnadhi, Janitra Dwicky (2020) Pengaruh Pemberian Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dan Dosis Pupuk Kandang Kambing terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea mays L. var. Saccharata). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pemanfaatan jagung manis (Zea Mays L. var. Saccharata) yang tinggi menyebabkan permintaan domestik akan komoditas ini meningkat setiap tahun (Pusdatin, 2016). Adanya peningkatan permintaan tersebut harus diimbangi dengan peningkatan produksi jagung manis. Upaya peningkatan produksi jagung manis yaitu melalui pemenuhan kebutuhan unsur hara. Metode yang tepat dalam mencukupi kebutuhan unsur hara tanaman jagung manis ialah dengan mengkombinasikan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan pupuk organik. PGPR yang diaplikasikan pada tanaman budidaya diketahui dapat berperan sebagai biofertilizer, biostimulan dan bioprotektan. Peran penting dari PGPR dapat dioptimalkan dengan penambahan pupuk organik. Bahan organik yang terdapat pada pupuk organik merupakan sumber nutrisi yang dapat memacu dan meningkatkan aktivitas dari bakteri perakaran yang terdapat dalam PGPR. Sebaliknya, bakteri perakaran yang terdapat dalam PGPR dapat berperan dalam mempercepat proses dekomposisi bahan organik, sehingga menyebabkan tersedianya unsur hara yang terdapat pada pupuk organik (Husnihuda et al., 2017). Tingginya jumlah ternak kambing di Provinsi Jawa Timur tentu membuka lebar peluang pemanfaatan kotoran kambing sebagai pupuk kandang (BPS, 2018). Sebagai sumber bahan organik, banyak sedikitnya pupuk kandang kambing yang digunakan dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman jagung manis serta kinerja dari PGPR (Hidayat, 2013). Oleh karena adanya hubungan tersebut, diperlukan studi untuk mempelajari pengaruh aplikasi PGPR dan dosis pupuk kandang kambing, sebagai upaya untuk meningkatkan produksi jagung manis. Hipotesis dari penelitian ini yaitu aplikasi PGPR dan pupuk kandang kambing dengan dosis 20 t ha-1 akan menghasilkan tanaman jagung manis dengan pertumbuhan dan produksi yang terbaik. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni hingga September 2019 yang bertempat pada kebun percobaan Agro Techno Park (ATP) Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Alat yang digunakan pada penelitian ini ialah cangkul, alat pengukur (meteran dan penggaris), papan nama, selang, LAM (Leaf Area Meter), spidol, timbangan analitik, alat tulis, ember plastik dan kamera. Bahan yang digunakan ialah benih jagung manis varietas talenta, PGPR yang berasal dari laboratorium bakteriologi HPT-UB, pupuk kandang kambing dan pupuk NPK Mutiara (16:16:16). Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan faktor pertama ialah pemberian PGPR (tanpa PGPR dan PGPR 10 ml l-1 ) dan faktor kedua ialah dosis pupuk kandang kambing (tanpa pupuk kandang kambing, pupuk kandang kambing 5 t ha-1 , pupuk kandang kambing 10 t ha-1 , pupuk kandang kambing 15 t ha-1 dan pupuk kandang kambing 20 t ha-1 ). Parameter pengamatan meliputi pengamatan komponen pertumbuhan dan hasil. Parameter pengamatan komponen pertumbuhan meliputi tinggi tanaman (cm tan-1 ), luas daun (cm2 tan-1 ) dan jumlah daun (helai tan-1 ). Parameter pengamatan komponen hasil meliputi bobot segar tongkol tanpa kelobot (g tan-1 ), bobot segar tongkol dengan kelobot (g tan-1 ), panjang tongkol (cm tan-1 ), diameter tongkol (cm tan-1 ) dan hasil tongkol per hektar (t ha-1 ). Terdapat 10 kombinasi perlakuan dengan 3 kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) dan diuji lanjut BNJ 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara perlakuan aplikasi PGPR dengan dosis pupuk kandang kambing terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Perlakuan aplikasi PGPR berpengaruh nyata terhadap beberapa parameter pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Aplikasi PGPR 10 ml l-1 air memberikan hasil panen optimal dengan peningkatan hasil panen dari 13,74 ton ha-1 menjadi 14,78 ton ha-1 atau 7,56% lebih tinggi dibandingkan perlakuan tanpa PGPR. Perlakuan dosis pupuk kandang kambing berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Dosis pupuk kandang kambing 20 t ha-1 memberikan hasil panen optimal dengan peningkatan hasil panen dari 11,31 ton ha-1 menjadi 17,26 ton ha-1 atau 52,6% lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan tanpa pupuk kandang kambing.

English Abstract

The high diversification in utilization of sweet corn (Zea mays L. var. Saccharata) has caused domestic demand of this commodity increase every year (Pusdatin, 2016). The increase in corn demand certainly must be balanced with an increase in domestic corn production. The method to increase the production of sweet corn are quite diverse where the fulfillment of nutrient requirements is one of them. The method that is considered appropriate to fulfill nutrient requirements for sweet corn is by combining Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) and organic fertilizer. PGPR that applied to plants can act as biofertilizer, biostimulan, and bioprotektan. These important role of PGPR can be optimized by adding organic fertilizer. Organic matter that contained in organic fertilizers is a source of nutrition which can stimulate and increase the activity of PGPR. Conversely, PGPR can play a role in increase speed of composting organic matter which causes the availability of nutrients in organic fertilizers (Husnihuda et al., 2017). In line with this, the high number of goats in East Java certainly opens wide opportunities for using goat manure as organic fertilizer (BPS, 2018). As a source of organic material, the amount of goat manure applied, will affect the growth of sweet corn plants and the performance of PGPR (Hidayat, 2013). Because of this interaction, research are needed to study the effect of PGPR application and goat manure doses, in an effort to increase the production of sweet corn. The hypothesis of this research is the application of PGPR and goat manure 20 t ha-1 will produce sweet corn with the best growth and production rates. This research has conducted at the experimental garden of Agro Techno Park (ATP) Universitas Brawijaya, Jatikerto Village, Kromengan District, Malang Regency. The tools that used in this research are hoes, measuring tools (meters and rulers), nameplate, watering can, LAM (Leaf Area Meter), markers, analytical scales, stationery, plastic buckets, and camera. The material that used in this research are sweet corn seed (talenta varieties), Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) that obtained from microbiology laboratory HPT-UB, goat manure and NPK fertilizer (16:16:16). The research carried out using factorial Randomized Block Design (RBD) with the first factor are PGPR Application (without PGPR and PGPR 10 ml l -1 ) and the second are doses of goat manure (without goat manure, goat manure 5 t ha-1 , goat manure 10 t ha-1 , goat manure 15 t ha-1 , and goat manure 20 t ha-1 ). There are 10 combination treatments with 3 replications. The observation parameters include observation of growth component and observation of crop yields. The growth component observation consisted of plant height (cm plant-1 ), number of leaf (leaf plant-1 ) and leaf area (cm2 plant-1 ). Observation of crop yields consisted of fresh weight of cob with cornhusk (g plant1 ), fresh weight of cob without cornhusk (g plant-1 ), lenght of cob (cm plant-1 ), diameter of cob (cm plant-1 ) and sweet corn yield (t ha-1 ). The data obtained analyzed using ANOVA (Analysis of Variance) and tested with HSD 5%. The results showed that there was no interaction between the treatment of PGPR applications with the doses of goat manure on the growth and yield of sweet corn. The PGPR application treatment significantly affected the growth and yield of sweet corn. Application of PGPR 10 ml l-1 water provides optimal yields with increased yields from 13,74 tons ha-1 to 14,78 tons ha-1 or 7,56% higher than treatments without PGPR. The treatment of goat manure doses significantly affected the growth and yield of sweet corn. The dosage of goat manure 20 t ha-1 provides optimal yields with an increase in yield from 11,31 tons ha-1 to 17,26 tons ha-1 or 52,6% higher than the treatment without goat manure.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2020/29/052003683
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.1 Cereals > 633.15 Corn
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 10 Aug 2020 06:48
Last Modified: 11 Apr 2023 03:32
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/181083
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Janitra Dwicky Krisnadhi.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item