Sahara, Bassam (2020) Potensi Gulma sebagai Bahan Fungisida Nabati Terhadap Penyakit Hawar Daun (Helminthosporium maydis) pada Tanaman Jagung (Zea mays). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tumbuhan merupakan bahan potensial yang dapat digunakan sebagai fungisida nabati. Indonesia memiliki 400 ribu jenis tumbuhan dan 10 ribu diantaranya dapat menghasilkan metabolit sekunder yang dapat berpengaruh terhadap organisme maupun mikroorganisme. Spesies E. indica, C. rotundus, A. conyzoides, A. sessilis, L. chinensis dan C. diffusa merupakan gulma pada lahan jagung dan juga ditemukan pada lahan padi. Keberadaan gulma dapat menurunkan hasil produksi akibat kompetisi namun sering diabaikan karena kerugian yang diberikan sulit unruk diperkirakan. Gulma – gulma tersebut memiliki senyawa metabolit sekunder yang berpotensi untuk digunakan sebagai fungisida nabati. Kelebihan dari fungisida nabati dapat dengan mudah terurai dan dan tidak memberikan residu pada produk pertanian. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas penting di Indonesia yang dimanfaatkan sebagai makanan pokok, pakan ternak dan bahan baku industri. Penyakit hawar daun merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman jagung yang disebabkan oleh jamur H. maydis. Penyakit ini selain dapat menyerang tanaman sehat, juga dapat menyerang pada bibit dan bertahan pada sisa – sisa tanaman yang sakit. Kehilangan produksi akibat penyakit ini berkisar antara 50% hingga 100%. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 7 perlakuan dan diulang sebanyak 4 kali. Perlakuan yang diberikan antara lain kontrol, penambahan ekstrak E. indica, C. rotundus, A. conyzoides, A. sessilis, L. chinensis, dan C. diffusa pada konsentrasi 10% yang dilakukan secara in vitro dengan menggunakan metode peracunan makanan. Parameter yang diamati antara lain kandungan senyawa pada ekstrak gulma, rata – rata diameter koloni jamur H. maydis, penghambatan koloni jamur H. maydis dan berat kering miselium. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam, jika berbeda nyata maka dilakukan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kesalahan 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak gulma A. conyzoides memiliki senyawa fenol dan saponin, ekstrak C. diffusa, E. indica dan A. sessilis memiliki senyawa flavonoid, fenol dan saponin serta pada ekstrak C. rotundus dan L. chinensis memiliki senyawa alkaloid, flavonoid, fenol dan saponin. Ekstrak A. conyzoides dapat menekan pertumbuhan jamur patogen H. maydis tertinggi dibandingkan dengan ekstrak E. indica, C. rotundus, A. sessilis, L. chinensis dan C. diffusa
English Abstract
Plant is potential material which can be used as biofungicide. Indonesia has 400 thousand plant species and 10 thousand among them has secondary metabolites which can inhibit organism or microorganism. E. indica, C. rotundus, A. conyzoides, A. sessilis, L. chinensis and C. diffusa species are weeds in corn field and in rice field. The existence of weeds can lead to loss yield production of cultivation plant but it ignored because the losses are difficult to estimate. That weeds have secondary metabolites which can have the potential to be used as biofungicide. The advantage of biofungicide can be easy to decomposed and not leave residue in agicultural product. Corn is the one of the important commodities in Indonesia which used for staple food, livestock feed and industrial raw materials. Leaf blight is the one of the important diseases in corn plants caused by fungus H. maydis. This desease can also attack plant seed and survive on remnant of deseased plant. Loss of production to this disease ranges form 50 to 100%. This study used a Randomized Complete Design (RAL) 7 treatments and repeated for 4 times. The treatments given are controlling, adding E. indica, C. rotundus, A. conyzoides, A. sessilis, L. chinensis and C. diffusa at 10% concentration which conducted by in vitro with food poisoning technique. The parameters observed are the coumpund content of weeds extract, the average of diameter fungi colony H. maydis, inhibition of colony H. maydis and dry weight mycelium. The data was analyzed by analysis of variance, if the data shows significantly different then it continued by Duncan Multiple Range Test (DMRT) at the error level of 5%. The results of this study indicate that A. conyzoides has phenol and saponin coumpounds, extracts of C. diffusa, E. indica and A. sesslilis have flavonoid, phenol and saponin compounds and on C. rotundus and L. chinensis extracts have alkaloid, flavonoid compounds , phenols and saponins. A. conyzoides extract has the highest inhibition of fungus H. maydis compared to E.indica, C. rotundus, A. sessilis, L. chinensis and C. diffusa.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2020/15/052003669 |
Uncontrolled Keywords: | - |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.1 Cereals > 633.15 Corn |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 10 Aug 2020 06:49 |
Last Modified: | 11 Apr 2023 03:35 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/181072 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Bassam Sahara.pdf - Published Version Restricted to Registered users only until 31 December 2023. Download (5MB) |
Actions (login required)
View Item |