Peran Penyuluh Pertanian dalam Meningkatkan Dinamika Kelompok Tani Apel (Studi pada Kelompok Tani Maju I, Dusun Junggo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu)

Nafia, Amelia Muslimah (2020) Peran Penyuluh Pertanian dalam Meningkatkan Dinamika Kelompok Tani Apel (Studi pada Kelompok Tani Maju I, Dusun Junggo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Produksi apel di Kota Batu cenderung berfluktuasi dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 4,19% pada tahun 2013 – 2017. Produksi pada tahun 2013 sebesar 156.822 ton. Kemudian pada tahun 2014-2015 sebesar 177.109 ton dengan rata-rata 1,12% dari tahun sebelumnya. Selanjutnya produksi apel mengalami penurunan pada tahun 2016 sebesar 135.526 ton dengan rata-rata 0,76% dan mencapai 139.729 ton ditahun 2017 (BPS, 2018). Kondisi ini membuktikan bahwa produksi apel memerlukan dukungan nyata dari pemerintah melalui program penyuluhan dan pendekatan kelompok yang dapat meningkatkan kapabilitas petani berupa inovasi dalam kegiatan usahatani apel. Berdasarkan Key Informant di Kelompok Tani Maju I ini mendapatkan perhatian dari pemerintah Dinas Pertanian Kota Batu terkait dengan kegiatan penyuluhan sejak tahun 2007 lalu. Kelompok Tani Maju I sempat mengalami pergantian kepengurusan, hal ini dikarenakan kurangnya keaktifan kegiatan yang dilakukan oleh ketua kelompok pada kepengurusan yang lalu. Selain itu, banyak dari anggota kelompok yang mengundurkan diri. Pengunduran diri anggota diikuti dengan pergantian kepengurusan baru sehingga aktivitas kelompok menjadi lebih baik. Kemudian, sejalan dengan adanya pergantian kepengurusan, kelompok tani Maju I juga mengalami pergantian status kelompok menjadi berbadan hukum. Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan penelitian ini ialah (1) Mendeskripsikan peran penyuluh pertanian dalam membina kelompok tani Maju I, (2) Mendeskripsikan kegiatan agribisnis dalam kelompok tani Maju I, (3) Mendeskripsikan tingkat dinamika kelompok yang ada dalam kelompok tani Maju I, (4) Mendeskripsikan perilaku kompetensi agribisnis anggota kelompok tani Maju I (5) Menganalisis hubungan antara peran penyuluh pertanian dengan dinamika kelompok tani Maju I (6) Menganalisis hubungan antara dinamika kelompok tani Maju I dengan perilaku kompetensi agribisnis anggota. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus - September 2019 di wilayah Dusun Junggo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara purposive dengan petimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan sentra produksi apel di Indonesia menurut Komarudin (2005), Direktorat Jendral Hortikultura Kementrian Pertanian (2018) dan Badan Pusat Statistik (2018). Penentuan responden dalam penelitian ini menggunakan metode sensus. Dasar penggunaan metode tersebut untuk mendapatkan informasi dari semua elemen dalam populasi. Responden dalam penelitian ini merupakan petani apel di wilayah Dusun Junggo sejumlah 30 petani. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji instrumen, analisis deskriptif, dan analisis korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Peran penyuluh dalam membina kelompok memiliki nilai persentase skor sebesar 58,55%, termasuk kategori sedang. Peran penyuluh sebagai penghubung memiliki kontribusi terbesar dengan perolehan skor sebesar 65,00%, sedangkan peran penyuluh sebagai katalisator memiliki nilai terendah dengan perolehan persentase skor sebesar 54,81%. (2) Hasil penelitian kegiatan agribisnis dalam kelompok tani Maju I meliputi pengadaan saprodi, kegiatan usahatani pemeliharaan dan pengendalian HPT, serta kegiatan informasi pasar/pemasaran. (3) Hasil penelitian menunjukkan tingkat dinamika kelompok berada di kategori sedang dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 75,39%, dimana unsur yang paling menonjol adalah kekompakan kelompok (90,00%) dan unsur yang paling rendah adalah tekanan dalam kelompok (50,74%). (4) Tingkat perilaku kompetensi agribisnis anggota berada di kategori sedang dengan perolehan persentase skor sebesar 60,99% , pengetahuan anggota terhadap kompetensi agribisnis anggota memiliki nilai persentase sebesar 68,89%, sikap anggota terhadap kompetensi agribisnis anggota memiliki nilai sebesar 61,11%, dan ketrampilan kompetensi anggota memiliki nilai 53,70%. (5) Hubungan peran penyuluh dengan dinamika kelompok memiliki arah hubungan yang positif, hubungan antara peran penyuluh sebagai penghubung memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0,618**, peran penyuluh sebagai pembimbing memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0,582**, sedangkan peran penyuluh sebagai penasehat memiliki koefisien korelasi sebesar 0,366* yang bermakna mempunyai kekuatan hubungan rendah/lemah, sedangkan hubungan hubungan antara peran penyuluh sebagai katalisator dan dinamika kelompok memiliki nilai koefisien sebesar 0,393* yang artinya kedua variabel tersebut memiliki kekuatan hubungan yang lemah. (6) Hubungan antara dinamika kelompok dengan kompetensi agribisnis anggota memiliki arah hubungan yang positif, dimana hubungan antara dinamika kelompok dan pengetahuan anggota memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0,519**, hubungan antara dinamika kelompok dengan sikap anggota memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0,400*, dan hubungan antara dinamika kelompok dengan ketrampilan anggota memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0,364*. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penyuluh pertanian telah cukup berperan dalam membina kelompok Tani Maju I dengan kategori sedang. Kegiatan kelompok meliputi kegiatan non pertanian maupun kegiatan pertanian, dimana kegiatan pertanian yang dilakukan yaitu kegiatan agribisnis yang dapat menunjang kompetensi anggota melalui pengadaan saprodi, pemeliharaan dan pengendalian HPT, serta kegiatan informasi pasar dan pemasaran hasil pertanian. Dinamika kelompok tani Maju I sudah berjalan dengan dinamis dimana unsur yang paling tinggi dimiliki oleh unsur kekompakan kelompok sementara unsur tekanan kelompok memiliki nilai terendah. Selanjutnya pada perilaku kompetensi anggota berada dikategori sedang, pengetahuan dan sikap anggota pada kegiatan agribisnis berada di kategori sedang sementara keterampilan anggota masih berada di kategori rendah. Terdapat hubungan yang signifikan antara peran penyuluh pertanian dalam membina kelompok tani dengan dinamika kelompok. Pada tujuan keenam terdapat hubungan antara kedinamisan kelompok dengan perilaku kompetensi anggota. Dari hasil penelitian ini, disarankan bagi pemerintah dinas pertanian kota batu agar lebih perhatian dalam mendampingi dan mengawasi kegiatan kelompok tani, selain itu penyuluh diharapkan agar dapat meningkatkan kinerjanya agar peran penyuluh dalam membina kelompok dapat berjalan dengan lebih baik lagi. Selanjutnya bagi kelompok perlu untuk meningkatkan fungsinya sebagi wahana belajar, wahana kerjasama, dan unit produksi agar bisa berkembang lebih baik lagi. Pembinaan dan pengembangan dalam kelompok serta tekanan dalam kelompok juga perlu ditigkatkan agar kedinamisan kelompok dapat meningkat sehingga kelompok dapat termotivasi untuk berubah kearah yang lebih baik.

English Abstract

Apple production in Batu City tends to fluctuate with an average growth of 4.19% in 2013 - 2017. Production in 2013 amounted to 156,822 tons. Then in 2014-2015 it was 177,109 tons with an average of 1.12% from the previous year. Apple production decreased in 2016 by 135,526 tons with an average of 0.76% and reached 139,729 tons in 2017 (BPS, 2018). This condition proves that apple production requires tangible support from the government through extension programs and group approaches that can improve farmers' capabilities in the form of innovations in apple farming activities. Based on the Key Informant in Farmers Group Maju I received attention from the government of the Agriculture Office of Batu City related to counseling activities since 2007. The Maju I Farmer Group had experienced management changes, this was due to the lack of active activities carried out by the group leader in the previous management. In addition, many of the group members resigned. Resignation of members is followed by a change of new management so that group activities become better. Then, in line with the change of management, the Maju I Farmer Group also experienced a change in the status of the group to become a legal entity. Based on this background, the objectives of this study are (1) Describe the role of agricultural extension in developing Maju I farmer groups, (2) Describe agribusiness activities in the Maju I farmer group, (3) Describe the level of group dynamics that exist in the Maju I farmer group, (4) Describe the agribusiness competency behavior of Advanced Maju I farmer group members (5) Analyze the relationship between the role of agricultural instructors and the dynamics of Advanced Maju I farmer groups (6) Analyze the relationship between Maju I farmer group dynamics and member agribusiness competency behavior. This research was conducted in August - September 2019 in Junggo Hamlet area, Tulungrejo Village, Bumiaji District, Batu City. The location selection was done purposively with consideration that the location is the center of apple production in Indonesia according to Komarudin (2005), Directorate General of Horticulture, Ministry of Agriculture (2018) and the Central Statistics Agency (2018). Determination of respondents in this study using the census method. The basis for using this method is to get information from all elements in the population. Respondents in this study were 30 apple farmers in Junggo Hamlet. Data collection methods in this study were interviews and documentation. While the analysis of the data used in this study used test instruments, descriptive analysis, and Spearman Rank correlation analysis. The results of this study indicate that (1) the role of instructors in fostering groups has a percentage score of 58.55%, including the medium category. The role of agricultural extension as the communicator has the largest contribution with the acquisition of a score of 65.00%, while the role of agricultural extension as a catalyst has the lowest value with the acquisition of a percentage score of v 54.81%. (2) The results of the research on agribusiness activities in Maju I Farmers' Group include the procurement of production input, farming activities for the maintenance and control of HPT, and market / marketing information activities. (3) The results of the study indicate that the level of group dynamics is in the medium category with the acquisition of an average value of 75.39%, where the most prominent element is group cohesiveness (90.00%) and the lowest element is pressure in the group (50 , 74%). (4) The level of agribusiness competency behavior of members is in the medium category with the acquisition of a percentage score of 60.99%, members 'knowledge of member agribusiness competencies has a percentage value of 68.89%, members' attitudes towards member agribusiness competencies have a value of 61.11% , and member competency skills have a value of 53.70%. (5) The relation between the role of agricultural extension and group dynamics has a positive relations direction, the relation between the role of agricultural extension as a communicator has a correlation coefficient of 0.618 **, the role of agricultural extension as a mentor has a correlation coefficient of 0.582 **, while the role of the agricultural extension as an advisor has a coefficient correlation of 0.366 * which means that the strength of the relation is low / weak, while the relation between the role of agricultural extension as a catalyst and group dynamics has a coefficient of 0.393 * which means both of these variables have a weak relation strength. (6) The relation between group dynamics and member agribusiness competencies has a positive relation direction, which are relation between group dynamics and member knowledge has a correlation coefficient of 0.519 **, the relation between group dynamics with member attitudes has a correlation coefficient of 0.400 *, and the relation between group dynamics and member skills has a correlation coefficient of 0.364 *. The conclusion in this study is that agricultural extension workers have had a sufficient role in fostering the Maju I Farmers group with the medium category. Group activities include non-agricultural activities as well as agricultural activities, where agricultural activities are carried out, namely agribusiness activities that can support the competencies of members through procurement of production input, maintenance and control of HPT, as well as market information activities and marketing of agricultural products. The dynamics of the Maju I Farmer Group has been running dynamically where the highest element is owned by the group compactness element while the group pressure element has the lowest value. Furthermore, the competency behavior of members is in the medium category, knowledge and attitudes of members in agribusiness activities are in the medium category while the members' skills are still in the low category. There is a significant relation between the role of agricultural instructors in fostering farmer groups with group dynamics. In the sixth goal there is a relation between group dynamics and member competency behavior. From the results of this study, it is recommended for the Batu City Agriculture Service Government to be more attentive in assisting and supervising the activities of farmer groups, Furthermore, the group needs to improve its function as a vehicle for learning, a vehicle for cooperation, and a production unit to develop better. Coaching and development in groups and pressure in groups also need to be increased so that group dynamics can be increased so that groups can be motivated to change for the better

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2020/2/052003656
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies > 630.7 Education, research, related topics > 630.71 Education / Agricultural education
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 10 Aug 2020 06:49
Last Modified: 09 Jan 2023 02:59
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/181059
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Amelia Muslimah Nafia (2).pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (7MB)

Actions (login required)

View Item View Item