Analisis Nilai Kearifan Lokal Suku Minang Terhadap Budaya Anti Korupsi Oleh Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Di Kota Pariaman

Putra, Nofriadi Kurnia (2019) Analisis Nilai Kearifan Lokal Suku Minang Terhadap Budaya Anti Korupsi Oleh Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Di Kota Pariaman. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang sering terjadi di Indonesia. Secara definisi korupsi dikatakan sangat luas, mulai dari kasus suap menyuap, penggelapan dana, dan bentuk penyelewengan kekuasaan adalah bagian bentuk dari korupsi. Peluang korupsi muncul karena berbagai aspek dan kesempatan. Sehingga korupsi juga diberantas dalam berbagai aspek dan sinergitas antara pihak. Mengingat tingginya angka korupsi di Indonesia sehingga membutuhkan upaya dalam penerapan budaya anti korupsi. Selama ini lebih kepada tindakan preventif terhadap pelaku kasus korupsi yakni melalui lembaga KPK. Untuk itu, dengan mengambil salah satu daerah yakni Sumatera Barat penelitian ini mencoba untuk membahas bagaimana analisis pendekatan nilai kearian lokal suku Minangkabau terhadap penanaman nilai karakter dalam masyarakat sehingga berpengaruh terhadap penerapan budaya anti korupsi. Nilai falsafah adaik basandi syarak, syarak basandi kitabullah sebagai landasan dan diimpelementaikan dalam masyarakat melalui pendidikan, kesenian, hukum adat, sistem kepemimpinan didaerah baik melalui lembaga adat yakni LKAAM (Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau) maupun secara kebiasan dalam masyarakat. Tujuannya untuk menganalisis bagaimana penerapan nilai-nilai kearifan lokal di Sumatera Barat tepatnya Kota Pariaman terhadap budaya anti korupsi melalui LKAAM. Dengan menggunakan pendekatan konsep Kearifan Lokal dimana setiap nilai yang terdapat didalam mayarakat membentuk pola prilaku pribadi masing-masing berdasarkan pendapat Teezzi, Marchetini, dan Rosisni. Menganalisis data yang diambil dari lapangan berdasarkan metode kualitatif deskriptif. Baik dari kegiatan wawancara, dokumentasi dan pengamatan langsung di masyarakat. Sehingga banyak temuan bahwasanya belum secara legal baik teknis dan mekanisme bagaimana penerapan nilai kearifan lokal di masyarakat melalui LKAAM dan Pemerintah. Namun, lebih kepada kebiasaan di masyarakat dan pemerintahan dengan rasa hormat yang tinggi kepada LKAAM sebagai lembaga adat. Sehingga kebiasaan masih terus dirasakan ditengah masyarakat Kota Pariaman dalam penerapan nilai Kearifan Lokal sehingga secara tersirat penerapan nilai budaya anti korupsi.

English Abstract

Corruption is an extraordinary crime that often occurs in Indonesia. Definition corruption is said to be very broad, ranging from bribery cases, embezzlement of funds, and forms of abuse of power are forms of corruption. Opportunities for corruption arise because of various aspects and opportunities. So that corruption is also eradicated in various aspects and synergy between parties. Considering the high number of corruption in Indonesia so that it requires efforts in implementing an anti-corruption culture. So far, it has been more on preventive actions against perpetrators of corruption cases through the KPK . To that end, by taking one of the regions, West Sumatra, this study tries to discuss how the analysis of the approach to the value of local Minangkabau ethnics towards the inculcation of character values in society thus influencing the application of anti-corruption culture. Philosophy values are adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah as a foundation and implemented in society through education, arts, customary law, leadership systems in the region both through traditional institutions namely LKAAM (Natural Minangkabau Natural Density Institution) as well as community habits. The aim is to analyze how the application of local wisdom values in West Sumatra, specifically the City of Pariaman, to anti-corruption culture through LKAAM. By using the approach of the concept of Local Wisdom where each value contained in the community forms their personal behavior patterns based on the opinion of Teezzi, Marchetini, and Rosisni. Analyze data taken from the field based on descriptive qualitative methods. Both the interviews, documentation and direct observation in the community. So many findings that it is not yet legally both technical and mechanism of how the application of local wisdom values in the community through LKAAM and the Government. However, it is more the custom in the community and government with high respect for LKAAM as an adat institution. So that habits continue to be felt among the people of city Pariaman in the application of Local Wisdom values so that the implicit application of anti-corruption cultural values is implicit.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FISIP/2020/192/052003326
Uncontrolled Keywords: Korupsi, Kearifan Lokal, ABSSBK, Minangkabau. Corruption, Local Wisdom, ABSSBK, Minangkabau
Subjects: 300 Social sciences > 364 Criminology > 364.1 Criminal offenses > 364.13 Political and related offenses > 364.132 Offenses against proper government > 364.132 3 Corruption
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Pemerintahan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 05 Aug 2020 08:19
Last Modified: 19 Oct 2021 04:03
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/180839
[thumbnail of Nofriadi Kurnia Putra (2).pdf] Text
Nofriadi Kurnia Putra (2).pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item