Partisipasi Masyarakat Dalam Program pemberdayaan Kampung Organik Brenjonk Tahun 2005 – 2019 Di Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto.

Wibisono, Thomas (2020) Partisipasi Masyarakat Dalam Program pemberdayaan Kampung Organik Brenjonk Tahun 2005 – 2019 Di Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini terfokus pada partisipasi masyarakat dalam program pemberdayaan Kampung Organik Brenjonk tahun 2005-2019 di Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto. Pemberdayaan masyarakat dalam era saat ini juga sudah menjadi kewajiban oleh pemerintah, baik pemerintahan daerah dan khususnya pemerintahan desa. Hal tersebut diperkuat dengan penjelasan dalam UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah serta UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa tepatnya pada pasal 18. Kampung Organik Brenjonk juga menjadi contoh desa yang bisa dikaji dari berbagai sudut pandang seputar tentang pemberdayaan masyarakat. Memiliki berbagai prestasi yang bertaraf nasional bahkan internasional, serta bisa tetap eksis selama kurang lebih 14 tahun dalam menjalankan program pemberdayaan. Eksistensi Kampung Organik tersebut menjadikan pertanyaan ilmiah tentang bagaimana partisipasi masyarakat yang terjadi, karena banyak program pemberdayaan yang dibuat oleh pemerintah belum tentu mengalami keberhasilan untuk menarik partisipasi masyarakat tersendiri. Peneliti menggunakan teori analisis tingkatan partisipasi masyarakat yang dikemukakan Lalu Phrasad Yadav. Indikator tentang analisis partisipasi saat musyawarah penetapan keputusan, partisipasi saat program dijalankan, partisipasi saat pengkontrolan dan evaluasi program yang berjalan, serta partisipasi saat memanfaatkan hasil dari program yang dijalankan menjadikan ketetapan yang dapat penulis jadikan pedoman waktu mengambil data di lapangan agar dapat mengetahui proses partisipasi masyarakat di Kampung Organik Brenjonk. Dengan indikator teori tersebut maka dapat disimpulkan dari hasil penelitian di lapangan bahwa waktu 14 tahun untuk membentuk sebuah partisipasi masyarakat merupakan hal yang wajar karena masyarakat sudah memiliki penilaian dan indikator tersendiri untuk mengikuti sebuah program pemberdayaan. Kemudian dari keseluruhan indikator partisipasi yang terjadi dalam pemberdayaan masyarakat di Kampung Organik Brenjonk dapat disimpulkan partisipasi masyarakat memang aktif. Meskipun masuk dari tahun yang berbeda, akan tetapi dalam setiap proses kegiatan apapun masyarakat lebih dari 50% dari 600 KK mengikuti pelaksanaan program pemberdayaan di Kampung Organik Brenjonk.

English Abstract

This research focused on community participation in the Brenjonk Organic Village empowerment program year 2005-2019 in Trawas District Mojokerto Regency. Community empowerment in the current era has also become an obligation by the government, both regional governments and especially village governments. This is reinforced by the explanation in Law No. 23 of 2014 concerning Regional Government as well as Law No. 6 of 2014 concerning Villages precisely in article 18. Brenjonk Organic Village also makes an example of a village that can be studied from various perspectives about community empowerment. Have various national and even international achievements, as well as being able to continue to exist for approximately 14 years in carrying out the empowerment program. The existence of Organic Village makes a scientific question about how people participation, because many empowerment programs created by the government also do not necessarily experience success in attracting separate community participation. The author uses the theory of community participation level analysis proposed by Lalu Phrasad Yadav. Indicators of analysis of participation during deliberations on decision making, participation when a program is run, participation when controlling and evaluating an ongoing program, as well as participation when utilizing the results of the program being implemented make the provisions that the writer can use as a time guide for taking data in the field to be able to know the process of community participation in Kampung Organics Brenjonk. With these theoretical indicators, it can be concluded from the results of field research that 19 years to form a community participation is a natural thing because the community already has its own assessment and indicators to participate in an empowerment program. Then from the overall participation indicators that occur in community empowerment in the Brenjonk Organic Village it can be concluded that community participation is indeed active. Even though it came from a different year, but in every process of any activity, more than 50% of the people participated in the empowerment program in Brenjonk Organic Village.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FISIP/2020/91/052003305
Uncontrolled Keywords: Partisipasi Masyarakat, Kampung Organik, dan Pemberdayaan. Community Participation, Organic Village, and Empowernent.
Subjects: 300 Social sciences > 302 Social interaction > 302.1 General topics of social interaction > 302.14 Social participation
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Pemerintahan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 10 Aug 2020 07:01
Last Modified: 06 Jan 2023 08:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/180738
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Thomas Wibisono (2).pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (13MB)

Actions (login required)

View Item View Item