Kumalasari, Galuh (2018) Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruhterhadap Keterbukaan Diri Orang Dengan Hiv/Aids Kepada Tenaga Kesehatan Di Kabupaten Malang. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Acquired Immune Deficiency Syndromeatau yang biasa dikenal dengan singkatan AIDSyaitu penyakit berupa akumulasigejala sebagai dampak terserangnya sistem imunitas atau pertahanan tubuh oleh infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). ODHA(Orang dengan penyakit HIV/AIDS) tidak hanya mengalami dampak secara fisik melainkan juga dampak pada kondisi mental emosionalnya. Sebuah studi melalui hasil systematic review 94 artikel terkait gangguan mental yang terjadi pada ODHA meliputi depresi dengan prevalensi lebih dari 60% serta kecemasan dengan prevalensi 40%. ODHA yang mengalami gangguan mental emosional yang tidak terdeteksi dapat berisiko pada kondisi yag lebih fatal yaitu percobaan bunuh diri.ODHA memiliki perasaan takut mendapat penolakan dan penilaian negatif terkait status penyakitnya jika diketahui orang lain. Ketakutan tersebut menyebabkan ODHA memilih menyembunyikan status penyakit, kondisi fisik serta kondisi mental emosional yang sedang dirasakannya. Hal tersebut akan sangat berpengaruh pada kondisi perburukan baik fisik maupun mental emosional ODHA. Fenomena ini ditemukan di Kabupaten Malang dengan hasil skrining kesehatan jiwa yang menunjukkan beberapa ODHA mengalami gangguan mental emosional meskipun telah mendapatkan pendampingan dari tenaga kesehatan. Berdasarkan teori keperawatan yang dicetuskan oleh Hildegard E. Peplau, perawat dapat membangun hubungan interpersonal dengan klien dengan tujuan terapeutik. Salah satu komponen penting dalam hubungan terapeutik ini yaitu adanya keterbukaan diri pada tahap identifikasi masalah. Apabila ODHA dapat melakukan keterbukaan diri dengan baik pada perawat maka masalah yang dihadapi klien dapat teridentifikasi dengan tepat, sehingga penatalaksanaan yang diberikan pun akan akurat.Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis pengaruhfaktor usia, jenis kelamin,stigma terkait HIV/AIDS, dukungan sosial, dan komunikasi interpersonal,terhadap keterbukaan diri ODHA kepada tenaga kesehatan, serta faktor yang paling berpengaruh. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi sebanyak 92 ODHA yang melakukan interaksi rutin dengan tenaga kesehatan di Kabupaten Malang meliputi 3 Kecamatan yaitu Kepanjen sejumlah 32, Turen sejumlah 34, dan Sumberpucung sejumlah 26, dan secara keseluruhan dilibatkan dalam penelitian ini sebagai responden. Pengumpulan data menggunakan instrumen lembar kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas.Uji korelasi Product Moment (r) digunakan untuk menguji validitas instrumen, sedangkan uji reliabilitasnya dengan Alpha Cronbach. Instrumen RSDS, Berger HIV Stigma Scale (HSS),Social support Questionnaire (SSQ), Interpersonal Comunication Scale (ICS)dinyatakanIuIus uji validitas dan reIiabilitas pada 25 responden. Tes validitas instrumen menggunkan Pearson Produt Moment (r) dengan taraf signifikansi 95% didapatkan hasil seluruh item soal valid dengan nilai r hasil ≥ r tabel sebesar 0,413. Cronbach’s alpa kuesioner keterbukaan diri = 0,932, Cronbach’s alpa kuesioner stigma = 0,945, Cronbach’s alpa kuesioner dukungan sosial = 0,904, keseluruhan instrumen memiliki nilai Alpha > 0,6 sehingga dinyatakan reliabel dan layak digunakan sebagai alat pengumpul data.Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Mei 2018, data yang terkumpul dianalisis menggunakan aplikasi SPSS. Analisis dilakukan secara univariat untuk melihat deskriptif statistik data penelitian, analisis bivariat dengan uji korelasi pearson corelation untuk melihat hubungan antar variabel dan analisis multivariat dengan uji regresi linear ganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang bermakna antara usia (p=0,000), dukungan sosial (p=0,000), dan stigma(p=0,008) terhadap keterbukaan diri ODHA kepada tenaga kesehatan di Kabupaten Malang, sedangkan pada variabel ix jenis kelamin(p=0,299) dan komunikasi interpersonal (p=0,113) terbukti tidak berpengaruh. Hasil uji linear berganda didapatkan variabel dengan pengaruh paling besar dapat kita lihat dari nilai beta pada faktor usia yaitu 0,301 sedangkan pada dukungan sosial 0,545 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel dukungan sosial memiliki pengaruh paling besar terhadap keterbukaan diri ODHA pada tenaga kesehatan di Kabupaten Malang. Pentingnya dukungan sosial dari teman, keluarga, serta kelompok keagamaan untuk terlibat dalam membantu ODHA menguatkan aspek spiritualnya untuk lebih membuka diri serta lebih memfasilitasi ODHA untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan. keterkaitan Dukungan sosial membuat ODHA tidak merasa sendiri, merasa memiliki alasan untuk berjuang hidup, sehingga berpeluang besar terhadap meningkatnya akses ke pelayanan kesehatan. Motivasi yang tinggi untuk memanfaatan pelayanan kesehatan, memungkinkan adanya peningkatan keterbukaan diri ODHA kepada tenaga kesehatan. Saling berbagi pengetahuan, informasi, serta permasalahan baik fisik maupun mental emosional dengan tenaga kesehatan yang bersifat terapeutik.
English Abstract
Acquired Immune Deficiency Syndrome or commonly known as AIDS is a disease caused by the immune system that is attacked by the HIV virus (Human Immunodeficiency Virus). People living with HIV / AIDS (PLWHA) not only determine physically and also affect their emotional mental. A systematic study was conducted in patients with a prevalence rate of over 60% and symptoms with a prevalence of 40%. HIV-positive people with emotional mental disorders who can not be at risk of more fatal conditions of suicide attempts. PLWHA has a feeling of fear and a negative status when compared with others. Fear that causes people living with HIV to choose the status of masks, physical conditions and emotional mental conditions that are felt. This will be very beneficial on the deterioration conditions both physical and emotional mental PLWHA. This phenomenon was found in Malang regency with mental health screening result which showed some of ODHA. Based on the nursing theory initiated by Hildegard E. Peplau, nurses can build interpersonal relationships with clients with therapeutic goals. One of the important components in this therapeutic relationship is openness in the identification phase. If PLHIV can do good openness to the nurse then the problem that enables the client to be correctly identified, but the management will be accurate. This study aimed to analyze the influence of population, gender, stigma associated with HIV / AIDS, social, and interpersonal communication, openness towards people living with HIV to health care workers, and the factors that most influence. This study used correlational analysis with a Cross Sectional approach. Total population of 92 HIV-positive people who perform regular contact with health workers in Malang district includes 3 sub-district that is Kepanjen number 32, Turen number 34, and Sumberpucung number of 26, and were included in this study as respondents. Data collection using instrument sheet questionnaire that has been tested the validity and reliability. Product Moment (r) Product Testing is used to test the validity of the instrument, while its reliability test with Alpha Cronbach. Instruments RSDS, Berger HIV Stigma Scale (HSS), the Social Support Questionnaire (SSQ), Interpersonal Communication Scale (ICS) IuIus validity and reIiabilitas on 25 respondents. Instrument validity test using Pearson Produt Moment (r) with 95% significance level obtained result of all items about valid with r value of result ≥ r table equal to 0,413. Alpa Cronbach, selfdisclosure questionnaire = 0.932, questionnaire questionnaire Cronbach al = 0.945, alias Cronbach questionnaire. Social number = 0.904, all instruments have Alpha value> 0.6, and relied on as gatherer data. The study was conducted from April to May 2018, collected data were analyzed using SPSS application. The analysis was done univariat to see descriptive statistical data, bivariate analysis with correlation correlation test to see the relationship between variables and multivariate analysis with multiple linear regression test. The results showed that there are significant right within (p = 0.000), social (p = 0.000), and stigma (p = 0.008) for the self-disclosure of PLWHA for health workers in Malang, while the variable gender (p = 0.299) and interpersonal communication (p = 0.113) proved to have no effect. The results of multiple linear tests result in variables with a large size that is 0.301 while at Social 0,545 can be used for social variables that exist in Malang regency. The importance of social searching from friends, family, and groups to assist in helping people living with HIV increases their spiritual aspect for more and more people living with HIV to take advantage of health services. the linkage of social support makes PLWHAs feel not alone, feel they have a reason to fight for life, and have a great opportunity to sharing of knowledge, information, and also both physically and mentally with therapeutic health services.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/616.979 2/KUM/a/2018/041808093 |
Uncontrolled Keywords: | HIV (VIRUSES) - PATIENT -- SERVICE FOR, SELP - DISCLOSURE |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 616 Diseases > 616.9 Other disease > 616.97 Diseases of immune system > 616.979 Immune deficiency diseases > 616.979 2 Acquired immune deficiency syndrome (AIDS) |
Divisions: | S2/S3 > Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 12 Mar 2020 04:32 |
Last Modified: | 26 Nov 2020 04:50 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/180335 |
Actions (login required)
View Item |