Tanaka, Nicholle Clarivania (2019) Pretreatment Bagas Tebu dan Batang Kelapa Sawit untuk Produksi Bioetanol Generasi Kedua. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Konsumsi bahan bakar fosil oleh sektor transportasi berkontribusi besar pada pemanasan global saat ini, yang menjadikan prioritas penelitian beberapa negara saat ini adalah penelitian terkait bahan bakar atau energi alternatif seperti bioetanol. Bioetanol merupakan energi alternatif yang diperoleh dari proses fermentasi oleh mikroorganisme. Contoh bahan baku yang dapat di digunakan untuk produksi bioetanol adalah biomassa lignoselulosa seperti bagas tebu dan batang kelapa sawit. Proses penting dalam pembuatan bioetanol adalah proses pretreatment, yang berfungsi untuk menurunkan jumlah lignin yang mengikat selulosa sehingga jumlah selulosa akan meningkat. Metode pretreatment yang sering digunakan yaitu pretreatment kimiawi serta pretreatment fisikokimia. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan antara pretreatment kimiawi (metode alkali peroksida dengan konsentrasi 1% dan 5%) dan pretreatment fisikokimia dengan subcritical water (170oC, 2,2 MPa) dalam menurunkan jumlah lignin tertinggi serta meningkatkan jumlah selulosa tertinggi pada bagas tebu dan batang kelapa sawit. Analisa dengan Scanning Electron Microscopy (SEM) juga dilakukan untuk mengamati permukaan dari sampel sebelum dan setelah pretreatment. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, metode alkali peroksida memberikan hasil yang lebih baik dibanding subcritical water pada kedua sampel berdasarkan penurunan kadar lignin. Selain itu, sampel bagas tebu setelah pretreatment diketahui memiliki kandungan lignin yang lebih rendah dibanding sampel batang kelapa sawit. Metode alkali peroksida dengan hidrogen peroksida konsentrasi 5% dan kondisi inkubasi 28°C selama 72 jam berhasil menurunkan kadar lignin dalam sampel bagas tebu hingga 58,49% seiring dengan peningkatan selulosa sebesar 52,01%. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pretreatment metode alkali peroksida lebih efektif untuk menurunkan lignin dan meningkatkan selulosa, serta bagas tebu merupakan bahan baku yang memiliki potensi lebih baik untuk pembuatan bioetanol dikarenakan memiliki kadar lignin yang lebih rendah dan kadar selulosa yang lebih tinggi.
English Abstract
Consumption of fossil fuels by the transportation sector has a major contribution to global warming, which makes the priority of research in several countries today is research related to alternative fuels or energy such as bioethanol. Bioethanol is an alternative energy obtained from the fermentation process by microorganisms. Examples of raw materials that can be used for bioethanol production are lignocellulosic biomass such as sugarcane bagasse and palm oil trunks. The important process in making bioethanol is the pretreatment process, which serves to reduce the amount of lignin that binds to cellulose so that the amount of cellulose will increase. Commonly used pretreatment methods are chemical pretreatment and physicochemical pretreatment. This study aims to compare chemical pretreatment (alkaline hydrogen peroxide method with a concentration of 1% and 5%) and physicochemical pretreatment with subcritical water (170°C, 2.2 MPa) in reducing the highest amount of lignin and increasing the highest number of cellulose in sugarcane bagasse and oil palm stems. Analysis by Scanning Electron Microscopy (SEM) was also carried out to observe the surface of the sample before and after pretreatment. Based on the results of the study, the alkali peroxide method gave better results than the subcritical water in both samples based on decreasing levels of lignin. In addition, sugarcane bagasse samples after pretreatment were found to have lower lignin content than oil palm trunk samples. The method of alkaline hydrogen peroxide with hydrogen peroxide concentration of 5% and an incubation condition of 28°C for 72 hours succeeded in reducing lignin levels in sugarcane bagasse samples by 58.49% along with an increase in cellulose by 52.01%. The results of this study state that the alkali peroxide pretreatment method is more effective for reducing lignin and increasing cellulose, and sugarcane bagasse is a better potential raw material for bioethanol production due to lower lignin levels and higher cellulose levels.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2019/559/052002620 |
Uncontrolled Keywords: | Bioetanol, Biomassa Lignoselulosa, Lignin, Selulosa, Pretreatment, Alkali Peroksida, Subcritical Water-Bioethanol, Lignocellulosic Biomass, Lignin, Cellulose, Pretreatment, Alkaline Hydrogen Peroxide, Subcritical Water |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 662 Explosives of explosives, fuels, related products > 662.8 Other fuels > 662.88 Biomas as fuel |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Agus Wicaksono |
Date Deposited: | 10 Aug 2020 06:59 |
Last Modified: | 10 Aug 2020 06:59 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/180328 |
Actions (login required)
View Item |