Putri, Indesta Aulia Hendra (2019) Efektivitas Pengolahan Limbah Cair Industri Penyamakan Kulit Terhadap Kadar Bod, Cod, Do, Ph, Sulfida, Dan Krom Dengan Metode Deep Aeration. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Limbah merupakan salah satu penyebab kerusakan lingkungan. Salah satu faktor pencemaran lingkungan dihasilkan oleh limbah industri yaitu industri penyamakan kulit. Dalam proses operasionalnya, industri kulit menghasilkan limbah cair, limbah padat dan gas. Dari ketiga limbah tersebut, limbah cair merupakan limbah yang paling banyak dihasilkan. Industri penyamakan kulit dapat menghasilkan limbah cair yang berwarna, berbau tidak sedap, bersifat asam atau memiliki pH rendah jika tidak diolah dengan benar. UPT Industri Kulit dan Produk Kulit Magetan merupakan salah satu industri kulit dimana kegiatan produksinya didominasi oleh kegiatan penyamakan, sehingga menghasilkan limbah cair yang banyak dan membutuhkan perhatian khusus untuk pengolahan limbah sebelum digunakan kembali atau dibuang ke badan air apabila telah memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah. Pengolahan limbah cair pada IPAL UPT Industri Kulit dan Produk Kulit Magetan menggunakan proses secara fisika, kimia, dan biologi. Pengolahan aerasi yang paling efektif dalam menurunkan bahan pencemar pada limbah industri penyamakan kulit perlu dilakukan untuk mengurangi terjadinya pencemaran pada badan air. Aerasi pada penelitian ini dilakukan dengan metode deep aeration untuk transfer oksigen dari udara bertekanan yang diinjeksikan ke dalam air melalui diffuser dan membentuk gelembung udara yang akanix menyebabkan peningkatan turbulensi air dan dilakukan pada beberapa waktu kontak aerasi yaitu 0, 3, 6, dan 12 jam dengan laju aerasi 180 L/h dan tekanan 40 kPa yang setara dengan kedalaman 4 m. Metode pengambilan sampel limbah penyamakan kulit yang digunakan adalah metode grab sample atau sampel sesaat. Tujuan dari penelitian ini adalah dapat mengetahui pengaruh metode deep aeration, serta mengetahui efektivitas dan pengaruh waktu aerasi terhadap penurunan kadar BOD, COD, Sulfida, dan Krom serta peningkatan kadar DO dan pH untuk penerapan pengolahan limbah yang ramah lingkungan. Hal ini penting mengingat pencemaran yang diakibatkan oleh limbah industri penyamakan kulit masih saja terus terjadi sebagai akibat pengolahan air limbah yang dilakukan oleh pengelola belum dilakukan secara maksimal hingga efluen yang dihasilkan masih mengandung polutan di atas baku mutu. Persentase efektivitas yang dihasilkan dalam pengolahan limbah cair penyamakan kulit dengan metode deep aeration yang paling efektif untuk parameter BOD adalah 95,6% pada waktu 6 jam, COD 95,2% pada waktu 6 jam, DO 93,5% pada waktu 12 jam, pH 20,4% pada waktu 12 jam, Sulfida 99,6% pada waktu 3 jam, dan Krom 52,6% pada waktu 12 jam.
English Abstract
Waste is one of the major causes of environmental damage. One of the environmental pollution factors produced by industrial waste is the leather tanning industry. In its operational process, the leather industry produces liquid waste, solid waste, and gas. Of the three residues, liquid waste is the most generated waste. The leather tanning industry can produce liquid waste that is colored, has bad smells, acidic, or even has a low pH if not appropriately treated. Being one of the leather industries where tanning activities dominate its production activities, TIU Leather and Magetan Leather Products Industry produce a lot of liquid waste. The wastes require special attention for waste treatment before being reused or disposed into the river, if it meets the quality standards set by the government. The processing of wastewater at WWTP of TIU Leather and Magetan Leather Products uses processes in physics, chemistry, and biology. An effective aeration treatment in reducing pollutants in the leather tanning industry waste needs to be done to reduce the occurrence of pollution in the river. In this study, deep aeration method was carried out to transfer oxygen from pressurized air, which is injected into the water through a diffuser and form air bubbles. The new approach will cause an increase in water turbulence and is carried out at some time of contact aeration rate of 180 L/h and pressure of 40 kPa equal to a depth of 4 m. The tannery waste samplingxi of this study is using the Grab-Sampling method. The purpose of this study was to determine the effect of the deep aeration method, the effectiveness, the significance of aeration time on decreasing levels of BOD, COD, Sulfide, and Chrome, and increasing DO and pH levels for the application of environmentally friendly waste treatment. It is crucial to point out the effect of the method, considering that pollution caused by leather tanning industry waste continues to occur. As a result, the wastewater treatment carried out has not been carried out maximally, since the effluent produced by the industry still contains pollutants above the quality standard. The percentage of effectiveness provided in the processing of tannery wastewater with the most effective deep aeration method for BOD parameters was 95,6% at 6 hours, COD 95,2% at 6 hours, DO 93,5% at 12 hours, pH 20,4% at 12 hours, Sulfide 99,6% at 3 hours, and Chrome 52,6% at 12 hours.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2019/374/052002580 |
Uncontrolled Keywords: | Deep Aeration, Limbah Penyamakan Kulit, Pengolahan Limbah, Deep aeration, Leather Tanning Waste, Waste Treatment |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 628 Sanitary engineering > 628.4 Waste technology, public toilets, street cleaning > 628.44 Solid wastes (Refuse) > 628.445 Treatment and disposal > 628.445 8 Conversion into useful products |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 19 Jul 2020 08:33 |
Last Modified: | 22 Oct 2021 01:23 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/180327 |
Text
INDESTA AULIA HENDRA PUTRI (2).pdf Restricted to Registered users only Download (23MB) |
Actions (login required)
View Item |