Pengaruh Laju Aerasi Terhadap Penurunan Kadar Polutan Pada Limbah Cair Industri Penyamakan Kulit Dengan Metode Deep Aeration

Mandala, Nanda Kurniawan (2019) Pengaruh Laju Aerasi Terhadap Penurunan Kadar Polutan Pada Limbah Cair Industri Penyamakan Kulit Dengan Metode Deep Aeration. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Meluasnya kebutuhan konsumen akan produk-produk dari kulit seperti, tas, sepatu, sandal, dan hasil kerajianan lainya mendorong industri penyamakan kulit berkembang cukup pesat. Sejalan dengan kebutuhan tersebut mendorong pengusaha penyamakan kulit untuk meningkatkan skala produksinya. Industri penyamakan kulit adalah industri yang mengolah kulit mentah menjadi kulit jadi atau kulit tersamak dengan menggunakan bahan penyamak. Dalam proses pengolahannya, industri kulit menghasilkan limbah cair, limbah padat dan gas dari ketiga limbah tersebut limbah cair merupakan limbah yang paling banyak dihasilkan. Industri kulit menghasilkan limbah bahan kimia yang sangat merugikan terhadap lingkungan dan makhluk hidup. Limbah yang dihasilkan dari industri penyamakan kulit ini juga menimbulkan bau yang sangat menyengat oleh adanya pembusukan sisa kulit dan daging terutama lemak dan protein, serta limbah cair yang mengandung sisa bahan penyamak kimia seperti sodium sulfida, krom, kapur dan amonia. Untuk mendapatkan pengolahan aerasi yang paling efektif dalam menurunkan polutan pada limbah industri penyamakan kulit, perlu dilakukan penelitian dengan memberikan udara pada air limbah pada beberapa laju aerasi. Deep Aeration merupakan metode aerasi yang menggunakan laju aerasi yang tinggi pada tekanan tertentu sehingga suplai oksigen menyebar sempurna pada seluruh limbah. Pada penelitian bertujuan untuk mendapatkan pengaruh laju aerasi sebesar 0, 2, 3, 4 L/min selama 3 jam terhadap penurunan kadar BOD, COD, DO, pH dan Amonia pada limbah industri penyamakan kulit

English Abstract

The widespread needs of consumers for leather products such as bags, shoes, sandals and other products have pushed the tanning industry to develop quite rapidly. In line with this need, encouraging tannery entrepreneurs to increase the scale of their production. The tannery industry is an industry that processes raw leather into finished leather or tanned skin using a tanning material. In the treatment process, the leather industry produces liquid waste, solid waste and gas. Of the three wastes, liquid waste is the most produced waste. The leather industry produces chemical waste which is very damaging to the environment and living things. The waste produced from the leather tanning industry also causes a very strong smell by the decay of the rest of the skin and meat, especially fat and protein, as well as liquid waste containing chemical tanning residues such as sodium sulfide, chrome, lime and ammonia. To get the most effective aeration treatment in reducing pollutants in leather tanning industry waste, it is necessary to do research by giving air to wastewater at several aeration rates. Deep Aeration is an aeration method that uses a high aeration rate at a certain pressure so that the oxygen supply spreads perfectly to all wastes. The study aimed to get the effect of the aeration rate of 0, 2, 3, 4 L / min for 3 hours on decreasing levels of BOD, COD, DO, pH and Ammonia in the liquid waste of the leather tanning industry.

Other obstract

-

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	SKR/FTP/2019/60/052002168
Uncontrolled Keywords:	Deep Aeration, Laju Aerasi, Limbah cair Industri Kulit, Deep Aeration, Aeration Rate, Liquid Waste Leather Tanning Industry
Subjects:	600 Technology (Applied sciences) > 658 General management > 658.5 Management of production > 658.56 Product control, packaging; waste control and utilization
Divisions:	Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User:	Nur Cholis
Date Deposited:	10 Aug 2020 07:12
Last Modified:	21 Oct 2021 05:46
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/180151

Text Nanda Kurniawan Mandala (2).pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)

Actions (login required)

View Item