Pengaruh Penambahan Probiotik Dari Cairan Rumen Domba Pada Pakan Lengkap Terhadap Produksi Gas, Degradasi, Dan Kecernaan Secara In Vitro

Marcelina, Leony Agnastasia (2019) Pengaruh Penambahan Probiotik Dari Cairan Rumen Domba Pada Pakan Lengkap Terhadap Produksi Gas, Degradasi, Dan Kecernaan Secara In Vitro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pakan lengkap merupakan campuran bahan pakan yang terdiri dari hijauan atau limbah pertanian dan konsentrat yang kemudian disusun sesuai dengan kebutuhan nutrien ternak. Pada Penelitian ini hijauan yang digunakan dalam pakan lengkap sebagai sumber serat yaitu jerami padi kering dan kulit kopi, sedangkan konsentrat yang digunakan yaitu onggok, bekatul, pollard, bungkil kelapa sawit, bungkil biji kapuk, dan bungkil kedelai. Penelitian ini menambahkan probiotik dari cairan rumen domba dengan tujuan agar kandungan nutrien dalam pakan dapat meningkat sehingga kebutuhan ternak dapat tercukupi. Selain itu, penambahan probiotik ini dapat memperpanjang daya simpan pakan. Pemberian probiotik ini juga dapat memaksimalkan sistem kerja mikroorganisme di dalam pencernaan ternak sehingga dapat memaksimalkan produktifitas ternak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi pengaruh penambahan probiotik dari cairan rumen domba pada pakan lengkap terhadap kecernaan, produksi gas, dan degradasi secara in vitro. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya dan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor pada Oktober 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan, jika terdapat perbedaan maka akan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Perlakuan ini menggunakan P0: Pakan lengkap + 0%probiotik, P1: pakan lengkap + 0,1% probiotik, P2: pakan lengkap + 0,5% probiotik, dan P3: pakan lengkap + 1% probiotik. Variabel yang diukur adalah kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, degradasi bahan kering dan bahan organik, dan produksi gas dengan menggunakan metode Theodorou (1994) pada 2,4,6,8,12,36,48 jam masa inkubasi. Hasil penelitian penambahan probiotik yakni produksi gas pada inkubasi 48 jam pada P0, P1, P2, dan P3 adalah 104,5ml/750mg BK, 106,38ml/750mg BK, 103,33ml/750mg BK, dan 109,84ml/750mg BK. Degradasi bahan kering pada P0, P1, P2, dan P3 adalah 77,03%, 74,93%, 79,44%, dan 84,24%. Degradasi bahan organik pada P0, P1, P2, dan P3 adalah 68,58%, 72,17%, 73.87%, dan 79.51%. Kecernaan bahan kering pada P0, P1, P2, dan P3 adalah 56,66%, 63,62%, 65,58% dan 69,90%. Kecernaan bahan organik pada P0, P1, P2, dan P3 adalah 55,20%, 60,74%, 63,66%, dan 68%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah nilai tertinggi dari penambahan probiotik dari cairan rumen domba terhadap pakan lengkap yakni penambahan probiotik 1% pada perlakuan (P3) yakni produksi gas 109,84ml/750mg BK, DBK 84.24%, DBO 79,51%, KcBK 69,90%, KcBO 68%. Semakin tinggi kecernaan maka semakin baik pula kualitas bahan pakan dan semakin tinggi produksi gas maka semakin tinggi aktifitas mikroba. Semakin tinggi DBK dan DBO maka semakin tinggi nutrien yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan ternak. Saran adanya penelitian lanjutan mengenai kandungan berbagai probiotik rumen dari ternak ruminansia karena dapat berpotensi meningkatkan kualitas pakan.

English Abstract

The purpose of this research was to determine and evaluate the effect of addition from sheep’s rumen fluid in complete feed to gas production, degradation, and digestibility in vitro. This research used Complete Random Design (RAL) with 4 treatments and 3 replications, if there were differences, it will be continued by Least Significance Different (LSD) test. This treatment uses T0: complete feed + 0% probiotic, T1: complete feed + 0.1% probiotics, T2: complete feed + 0.5% probiotics, T3: complete feed + 1% probiotics. The variables measured were gas production, degradation of dry matter, degradation of organic matter, digestibility of dry matter, and digestibility of organic matter using Theodorou, et al (1994) method. The result of the research of addition of probiotic that was gas production at 48 hours incubation at T0, T1, T2, and T3 were 104.5 ml/750mg DM, 106.38 ml/750mg, 103.33 ml/750mg DM, 106.38 ml/750mg DM, 103.33 ml/750mg DM, and 109.84 ml/750mg DM. The degradation of dry matter at were 77.03%, 74.93%, 79.44% and 84.24%. The degradation of organic matter at were 68.58%, 72.17%, 73.87% and 79.51%. Dry matter of digestibility at were 56.66%, 63.62%,65.58%, and 69.90%. Organic matter of digestibility at were 55.20%, 60.74%, 63.66%, 68.00%. The conclusion of this research is the highest value of the addition of probiotics from sheep’s rumen fluid in complete feed was the addition of probiotics 1% in the treatment (T3) is gas production of 109.84 ml/750mg DM, degradation of dry matter 84.24%, degradation of organic matter 79.51%, dry matter of digestibility 69.90%, organic matter of digestibility 68,00%. Suggestion for further research on the content of various rumen probiotics from ruminants to the potential for improved feed quality.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FAPET/2019/668/052001683
Uncontrolled Keywords: Probiotic sheep rumen fluid, complete feed, gas production, degradability, in vitro digestibility
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.08 Specific topics in animal husbandry > 636.085 Feeds and applied nutrition
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 10 Aug 2020 07:50
Last Modified: 10 Aug 2020 07:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/179767
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item