Luthfianto, Mumtaz (2019) Rentabilitas Pada Usaha Peternakan Sapi Perah Rakyat Di Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan merupakan daerah penghasil susu di Jawa Timur dan salah satu daerah dengan populasi ternak tertinggi di Jawa Timur dengan jumlah populasi ternak 90.817 ekor pada tahun 2017. Sebagian besar masyarakat di Kecamatan Tutur berprofesi sebagai peternak sapi perah dan menjadi anggota dari KPSP Setia Kawan yang mana juga koperasi peternak sapi perah terbesar di Kecamatan Tutur. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui proses pengelolaan dan penggunaan biaya usaha peternakan sapi perah yang meliputi biaya produksi, penerimaan, pendapatan, Revenue Cost Ratio (R/C Ratio), Rentabilitas dan juga Break Even Point (BEP), serta mengetahui struktur biaya produksi dan struktur penerimaan peternak yang didapatkan dari penjualan ternak dan penjualan susu berdasarkan skala kepemilikan ternak sapi perah. Pemilihan sampel menggunakan metode survey dengan jumlah responden 30 orang peternak yang dibagi menjadi 3 strata yaitu strata I (1-3.67 ST), strata II (>3.68--7,34 ST), dan strata III dengan kepemilikan (>7,35ST). Pengambilan data dilakukan selama dua bulan mulai tanggal 13 juli hingga 5 vii september 2018. Data yang diperoleh berupa data primer dan sekunder. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif tentang keadaan usaha peternakan sapi perah rakyat dan karakteristik peternak serta analisis ekonomi untuk mengetahui biaya produksi, penerimaan, pendapatan, R/C Ratio, Rentabilitas dan BEP. Hasil menunjukkan bahwa karakteristik peternak memberikan perbedaan tentang kondisi usaha ternak sapi perah dalam menjalankan usahanya. Pendidikan responden dalam usaha ternak sapi perah sebagian besar adalah berpendidikan terakhir di jenjang Sekolah Menengah Pertama, selain itu usia dan pengalaman juga berpengaruh terhadap proses produksi ternak sapi perah. Berdasarkan penelitian dapat diketahui bahwa usaha ternak sapi perah pada strata III lebih efisien dibandingkan dengan strata I dan strata II. Hal ini didasarkan atas biaya produksi /ST/hari yang berbeda pada strata I, II dan III masing-masing adalah Rp 54.250,-, Rp 60.157,- dan Rp 53.286,-. Penerimaan per ST /hari pada strata I, II dan III masing-masing adalah Rp 68.332,-, Rp 76.089,- dan Rp 70.288,-. Pendapatan per ST/hari pada strata I, II dan III masing-masing adalah Rp 44.082,-, Rp 15.932,- dan Rp 17.002,- dengan pendapatan sekian maka nilai R/C Ratio yang didapatkan pada masing-masing strata adalah 1.26, 1.26 dan 1.32. Nilai rentabilitas yang diperoleh dari masing-masing strata yakni 18%, 19% dan 24%. Nilai BEP hasil yang diperoleh strata I, II dan III adalah 10 liter/ST/hari, 11 liter/ST/hari dan 10 liter/ST/hari, serta nilai dari BEP harga masing-masing strata adalah Rp 4.569,-/liter, Rp 4.339,-/liter dan Rp 4.177,-/liter. Berdasarkan hasil penelitian di Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa kelompok peternak yang terbagi dalam 3 strata ternak pada Strata I terdiri dari 5 peternak, Strata II dengan jumlah responden 18 peternak, sedangkan strata III terdiri dari 6 peternak. Pada Strata III adalah strata yang paling menguntungkan dan efisien berdasar kriteria berikut. Kriteria meliputi Keuntungan, modal, BEP R/C Ratio dan Rentabilitas. Keuntungan yang didapat oleh usaha peternakan strata III adalah Rp 17.002,-/ST/hari dengan pendapatan penjualan susu sebesar Rp 1.102,-/liter. Modal yang dibutuhkan oleh strata III adalah Rp 72.198,-/ST/hari dengan struktur 26,11% adalah modal tetap dan 73,89% modal kerja, biaya produksi adalah Rp 52.727,-/ST/hari dan biaya produksi per liter susu adalah Rp 4.177,-/liter, dengan struktur pakan hijauan 34,83% dan konsentrat 38,07%. Penerimaan yang didapatkan sebesar Rp 70.288,-/ST dengan komposisi penjualan susu sebanyak 95,84% dan penerimaan dari penjualan pedet dengan 4,16%. Usaha Peternakan pada strata III menunjukkan usaha yang efisien berdasarkan Break Even Point hasil sebesar 10 liter/ST/hari, sedangkan hasil produksi susu yang dihasilkan mencapai 13 liter /ST /hari. Hasil dari Break Even Point harga adalah Rp 4.177,-/liter dengan harga yang diperoleh pada strata III adalah Rp 5.279 Strata III juga menunjukkan R/C ratio yang paling baik dengan nilai 1,32/ST. Nilai rentabilitas pada strata III mempunyai kategori sangat baik dengan nilai sebesar 24%. Saran yang dapat diberikan pada usaha peternakan sapi perah di Desa Andonosari dan Desa Blarang Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan untuk menambah pendapatan dan keuntungan dengan cara mengembangkan dan memperbaiki sistem manajemen usaha ternak sapi perah yang dikelola seperti memperbaiki kualitas pakan atau penyimpanannya agar dapat meningkatkan produksi susu sehingga penerimaan yang diperoleh juga meningkat, serta pemanfaatan anggota keluarga sebagai tenaga kerja agar dapat mengurangi biaya produksi dan pendapatan peternak bisa meningkat.
English Abstract
Study was carried out at Tutur Sub-District, Pasuruan Regency. This research I made to investigate (i) the structure of capital, production cost, and revenue, and the profit of smallholder dairy farming (ii) R/C Ratio, BEP (iii) Rentability based on the scale of ownership of dairy cattle. 30 farmers who are divided into 3 strata named stratum I (having 1-3.67 AU), II stratum (controlling>3.68-7.34 AU), and stratum III according to the ownership of the dairy (owning >7.35 AU were the represented respondents). Data was collected out on 13rd July to 5th September 2018. Data involved primary and secondary data. Primary data were obtained using structured questioners, whereas secondary data were provided by Milk Co-operative and related institution. Descriptive analysis using economic formulation were used to analyse the data. Results found stratum III required capital about IDR 72,196/AU/day (structured by 26.19% and 73.81% of fixed and working capital), production cost of IDR 52,727/AU/day or IDR 4,177/litre (composed by 34, 83% and 38.07% forage and concentrate food). Revenue of IDR 17,561/AU/day or IDR 1,102/litre consisted of 95.84% selling milk and 4.16% selling calves. Stratum III was the profitable dairy farming with profit of IDR 17,002/AU/day or IDR 1,102/litre. This farm was also categorized as efficient dairy farming based on IDR 53,286/AU or IDR 4,177/litre of Break Even Point, 1.32 of R/C Ratio and 24% of Rentability.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FAPET/2019/666/052001681 |
Uncontrolled Keywords: | Profit, R/C Ratio, Rentabiliti, BEP, Revenue |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals > 636.21 Cattle for specific purposes |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 10 Aug 2020 07:50 |
Last Modified: | 10 Aug 2020 07:50 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/179765 |
Actions (login required)
View Item |