Upaya Peningkatan Pendapatan Usahatani Padi (Oryza Sativa Sp) Dengan Penerapan Sistem Tanam Jajar Legowo Sebagai Tindakan Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim (Studi Kasus Di Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang)

Toyibah, Elis Siti (2016) Upaya Peningkatan Pendapatan Usahatani Padi (Oryza Sativa Sp) Dengan Penerapan Sistem Tanam Jajar Legowo Sebagai Tindakan Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim (Studi Kasus Di Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Padi adalah komoditas pangan utama di Indonesia karena beras merupakan salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia. Sektor pertanian dalam perkembangannya sangat bergantung pada kondisi cuaca dan iklim (Susandi et al. 2008). Proses budidaya pertanian terutama komoditi pangan membutuhkan kestabilan kondisi cuaca dan iklim untuk kelancaran proses produksi dan pengoptimalan hasil. Data dari BMKG menunjukan terjadinya perubahan iklim yang ditandai dengan kenaikan suhu dan distribusi curah hujan yang tidak merata di Kecamatan Lawang Kabupaten Malang. Sebagian besar penduduk di Desa Srigading Kecamatan Lawang yang berprofesi sebagai petani padi, terpengaruh oleh adanya perubahan iklim yang menyebabkan kekeringan, kebanjiran dan peningkatan jumlah hama. Beberapa petani yang tergabung dalam kelompok tani Aman Makmur, mengikuti sekolah lapang iklim (SLI) untuk belajar beradaptasi dengan kondisi iklim agar kerugian dapat diminimalisir. Sistem tanam jajar legowo merupakan salah satu sistem tanam yang disarankan dalam SLI agar diaplikasikan oleh petani. Tujuannya adalah untuk meminimalisir kerugian akibat kekeringan, kebanjiran dan hama serta meningkatkan pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan usahatani padi yang menerapkan sistem tanam jajar legowo dan yang tidak di daerah penelitian (2) Menganalisis tingkat pendapatan usahatani padi yang menerapkan sistem tanam jajar legowo dan yang tidak di daerah penelitian (3) Menganalisis tingkat pendapatan usahatani padi jajar legowo yang dilakukan petani dibandingkan dengan usahatani padi non jajar legowo di daerah penelitian. Penelitian ini dilakukan di Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Waktu penelitian dilaksanakan kurang lebih 3 bulan yaitu dimulai pada bulan Oktober-Desember 2015. Metode pengumpulan data dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Penelitian ini menggunakan metode sensus dalam pengambilan sampel dengan jumlah responden 37 orang, yang terdiri dari 12 petani dengan usahatani padi jajar legowo dan 25 petani yang usahatani padinya non jajar legowo. Metode analisis data yang digunakan untuk menjawab tujuan dari penelitian terdiri dari (1) deskripsi pelaksanaan usahatani padi yang jajar legowo dan yang tidak (2) analisis tingkat pendapatan usahatani padi yang mengadaptasi perubahan iklim dan yang tidak menggunakan analisis usahatani (3) Menganalisis tingkat pendapatan usahatani padi jajar legowo yang dilakukan petani dibandingkan dengan usahatani padi non jajar legowo di daerah penelitian menggunakan analisis uji beda rata-rata (uji t). Hasil penelitian antara lain: (1) Penerapan usahatani jajar legowo di Desa Srigading dimulai pada tahun 2014 oleh 12 petani yang mengikuti SLI. (2) Rataata jumlah produksi yang diperoleh oleh petani jajar legowo sebesar 7.568 kg/ha lebih tinggi daripada petani non jajar legowo dengan hasil produksi sejumlah i5.835/ha. (3) Rata-rata biaya usahatani padi jajar legowo jauh lebih rendah dibandingkan dengan yang non jajar legowo. Biaya usahatani padi jajar legowo rata-rata sebesar Rp9.521.828/ha sedangkan rata-rata biaya usahatani padi non jajar legowo lebih besar yaitu Rp12.555.017/ha. (4) Rata-rata pendapatan per hektar usahatani padi jajar legowo sebesar Rp23.778.106/ha, jumlahnya lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pendapatan per hektar usahatani padi non jajar legowo yang besarnya Rp16.104.061/ha. Saran dalam penelitian ini adalah: (1) Agar pendapatan petani meningkat, disarankan agar pelaksanaan usahatani padi jajar legowo dapat diperluas penerapannya khususnya di Desa Srigading umumnya di seluruh wilayah Kecamatan Lawang. (2) Agar pelaksanaan usahatani padi jajar legowo lebih banyak diketahui manfaat dan kelebihannya oleh petani, maka perlu adanya upaya sosialisasi yang lebih gencar melalui penyuluhan dan program pengabdian masyarakat dari para mahasiswa fakultas pertanian kepada petani padi di Desa Srigading Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.

English Abstract

Rice is the main food commodities in Indonesia since rice is the main food of Indonesian society. The agricultural sector in its development is highly dependent on weather and climatic conditions (Susandi et al., 2008). The process of agricultural cultivation, especially for food commodities require stable weather and climatic conditions for a smooth production process and optimization. Data from BMKG shows the change of climate which is characterized by the increase in temperature and unevenly rainfall distribution in the district of Lawang Malang. Most residents in the subdistrict of Lawang, Srigading village who work as rice farmers, are particularly affected by climate change that causes droughts, floods and the increase of pests and disease. Some farmers in Aman Makmur farmers’ group, following the climate field school (SLI) to learn how to adapt with the climatic conditions in order to minimize losses. Jajar Legowo planting system is one of the suggested cropping systems in SLI to be applied by farmers. The goal is to minimize losses due to drought, floods, pests and increase in revenue. This study aims to: (1) describe the rice farming that apply Jajar Legowo planting system and the one that not in the research area (2) to analyze the level of rice farming income which apply Jajar Legowo cropping system and the one that is not in the research area (3) to analyze the level of farm income from Jajar Legowo rice farmers compared to non Jajar legowo rice farming in the research area. This research was conducted in the village of Srigading, Subdistrict Lawang, Malang. The research was carried out less than three months that begin in October-December 2015. Data collection methods can be divided into two, which are primary and secondary data. This study uses sampling census method with the number of respondents 37 people, consisting of 12 farmers with rice farming Jajar Legowo and 25 rice farmers who not using Jajar Legowo. Data analysis methods used to answer the purpose of the study consisted of (1) a description of the implementation of rice farming with Jajar Legowo and which are not (2) The analysis level of income of rice farming that adapting to climate change and which do not use analytical farming (3) To analyze the level of income in Jajr Legowo rice farmers compared to non Jajar Legowo rice farming in the research area using average different test analysis (t test). The results of the research include: (1) Application of Jajar Legowo farming in the village of Srigading started in 2014 by 12 farmers who follow SLI. (2) The average production quantities obtained by farmers using Jajar Legowo cropping system is 7568 kg / ha higher than non Jajar Legowo farmers with the number of production of 5835 kg / ha. (3) Average cost of rice farming Jajar Legowo is much lower compared to the non Jajar Legowo. Jajar Legowo rice iiifarming costs an average of Rp9.521.828 / ha, while the average cost of non Jajar Legowo rice farming is larger Rp12.555.017 / ha. (4) Average income per hectare of rice farming using Jajar Legowo is Rp23.778.106 / ha, the amount is higher than the average income per hectare of non Jajar Legowo rice farming in the amount of Rp16.104.061 / ha. Suggestions in this study are: (1) In order to increase the income of farmers, it is suggested that the implementation of rice farming using Jajar Legowo cropping system application, should be expanded particularly in the Srigading Village and generally throughout the District of Lawang. (2) In order for the implementation of Jajar Legowo rice farming more known its benefits and advantages to farmers, therefore more vigorous dissemination efforts through counseling and community service programs by the students of Agriculture Faculty to rice farmers in the Srigading Village Lawang Subdistrict Malang, are needed.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2016/1027/052001933
Uncontrolled Keywords: Sistem tanam, SLI, Jajar Legowo, Planting System, SLI, Jajar Legowo
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.3 Legumes, forage crops other than grasses and legumes > 633.304 Cultivation, harvesting, related topics > 633.304 8 Special cultivation methods; Fertilizers, soil conditioners, growth regulators
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 10 Aug 2020 08:06
Last Modified: 28 Oct 2021 02:14
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/179573
[thumbnail of ELIS SITI TOYIBAH (2).pdf]
Preview
Text
ELIS SITI TOYIBAH (2).pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item