Penyidikan Terhadap Peredaran Gelap Narkotika “Tembakau Gorilla” Melalui Media Sosial Instagram Berdasarkan Undang-Undang Narkotika Nomor 35 Tahun 2009 Dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2017 (Studi Di Badan Narkotika Nasional Pusat)

Nur’ Aini, Nur’ Aini (2017) Penyidikan Terhadap Peredaran Gelap Narkotika “Tembakau Gorilla” Melalui Media Sosial Instagram Berdasarkan Undang-Undang Narkotika Nomor 35 Tahun 2009 Dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2017 (Studi Di Badan Narkotika Nasional Pusat). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada skripsi ini, ini penulis mengangkat masalah Penyidikan Terhadap Peredaran Gelap Narkotika “Tembakau Gorilla” Melalui Media Sosial Instagram berdasarkan Undang-Undang Narkotika Nomor 35 Tahun 2009 dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2017. Hal ini dilatar belakangi oleh perkembangan NPS (New Psychoactive Subtances) yang semakin beragam di dunia kejahatan Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Narkotika serta bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol. Peredaran Narkotika terutama Tembakau Gorilla melalui media online seperti Instagram menjadikan masalah tersendiri yang membutuhkan perhatian khusus bagi aparat penegak hukum. Berdasarkan latar belakang tersebut karya tulis ini mengangkat rumusan masalah: (1) Bagaimanakah penyidikan Badan Narkotika Nasional dalam mengungkap peredaran gelap Tembakau Gorilla melalui media sosial Instagram? (2) Apa saja yang menjadi kendala-kendala Badan Narkotika Nasional dalam mengungkap peredaran gelap tembakau gorilla yang merebak di media sosial Instagram? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis penyidikan Badan Narkotika Nasional dalam mengungkap peredaran gelap Tembakau Gorilla melalui media sosial Instagram serta mengetahui kendala-kendala Badan Narkotika Nasional dalam mengungkap peredaran gelap tembakau gorilla yang merebak di media sosial Instagram. Penulisan karya tulis ini merupakan penelitian hukum empiris dengan metode pendekatan yuridis sosiologis. Data primer dan sekunder yang diperoleh penulis dengan teknik kualitatif dan diolah menggunakan teknik analisis data secara deskriptif yaitu dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul mengenai penyidikan Badan Narkotika Nasional dalam mengungkap peredaran gelap Tembakau Gorilla melalui media sosial Instagram. Hasil penelitian menunjukkan penyelidikan serta penyidikan yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional dalam mengungkap peredaran gelap Tembakau Gorilla melalui media sosial Instagram dimulai dengan pembentukan tim khusus yang mengawasi aktifitas online, koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi, melakukan penangkapan, penggeledahan, penyitaan, pemeriksaan tersangka dan saksi, dan penahanan berdasarkan ketentuan yang diatur Undang-Undang Narkotika. Upaya-upaya dan strategi berupa pemantauan secara mendalam disertai pembuntutan secara fisik maupun pembuntutan secara non fisik, pembentukan tim khusus atau satuan tugas khusus penyelidikan terkait perdagangan tembakau gorilla melalui media sosial Instagram yang memantau aktifitas online, koordinasi Badan Narkotika Nasional dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi, kerja sama seluruh stake holder yang memiliki fasilitasxv kewenangan tupoksi atau pengawasan untuk masuknya obat berbahaya seperti halnya Kemeterian Komunikasi dan Informasi, Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan sampai dengan pengawasan oleh Bea Cukai, perusahaan Ekspedisi, Perdagangan Luar Negeri, Kantor Pos dan/atau jasa pengiriman lainnya, berkorespodensi secara teratur dengan UNODC (United Nations Office on Drugs and Crime) terkait jenis NPS (New Psychoactive Subtances) baru yang beredar di dunia. Faktor keterbatasan tim khusus bentukan Badan Narkotika Nasional, kurangnya kerja sama stake holder yang memiliki fasilitas kewenangan tupoksi atau pengawasan untuk masuknya obat berbahaya seperti halnya Kemeterian Komunikasi dan Informasi, Kementerian Kesehatan, dan jaringan ekspedisi, faktor keterbatasan instrumen uji laboratorium dalam analisis jenis NPS (New Psychoactive Subtances), keterbatasan sampel yang ada di di laboratorium Internasional serta kurangnya mekanisme teknologi IT (Information Technology) yang tinggi dalam mengungkap peredaran gelap Narkotika melalui media online. Hal-hal tersebut menjadi kendala-kendala bagi pihak Badan Narkotika Nasional dalam menjalankan tugas dan fungsi dalam pemberantasan penyalahguna dan.atau peredaran gelap Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Narkotika serta bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol. Menyingkapi fakta tersebut diatas, maka upaya-upaya dan strategi yang sudah matang dari Badan Narkotika Nasional diharapkan mampu untuk menghentikan dan/atau memberantas kejahatan Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Narkotika serta bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol demi satu tujuan “Indonesia Bebas Narkoba”

English Abstract

In the final report the writer proposed problem of The Investigation on Gorilla Tobacco Trading Through Social Media Instagram Based on the Law Number 35 Year 2009 About Narcotics and Regulation of The Minister of Health Number 2 Year 2017. It is based on the NPS (New Psychoactive Substances) that become more diverse in the world of Narcotic, Psychotropic and Narcotic Precursor and other addictive substances crimes except addictive for tobacco and alcohol. The narcotic trading especially gorilla tobacco through online media such as Instagram become serious problem that need special attention for the legal apparatus. Based on the background the writer propose problem formulation (1) How the investigation of National Narcotic Board in revealing the gorilla tobacco trading through social media of instagram? (2) What are the obstacles of National Narcotic Board in facing the gorilla tobacco trading in social media of Instagram? The research aimed at knowing and analyzing the investigation of National Narcotic Board in revealing the gorilla tobacco trading through social media of instagram and knowing the obstacle faced for the gorilla tobacco trading through social media of Instagram. The paper writing using empirical law method with empirical juridical approach. The primary and secondary material were obtained with qualitative technique and then be processed through descriptive data analysis by describing the obtained data about the investigation of National Narcotic Board in revealing the gorilla tobacco trading in social media of Instagram. The results showed the investigation methods by National Narcotic Board in revealing the gorilla tobacco trading through social media of Instagram are start by formation of special team to investigate and monitoring online activity, coordination between National Narcotis Board and Ministry of Communication and Information, interception and search, confiscation, suspected and witness investigation, and detention which based on Narcotic Regulation. Efforts in the form of depth monitoring and physical and non physical shadowing, formation of special team or special force to investigate the gorilla tobacco trading through social media of Instagram to monitor the online activity, coordination of National Narcotic Board with Ministry of Communication and Information, cooperation from all stakeholders that have facilities of main task and function authorities and control for the entrance of dangerous substances such as Ministry of Communication and Information, Ministry of Health, National Board of Drug And Food Control up to Customs, Expedition Companies, Foreign Trading, Postal Office and other Forwarding Companies, make correspondence routinely with UNODC (United Nations Office on Drug and Crime) related to the NPS (New Psychoactive Substances) that distributed newly in the world. The limited factors of the special team made by National Narcotic Board, or the lack cooperationxvii among the stakeholders that have facilities of main task and function or control for the dangerous drug entrance such as Ministry of Communication and Information, Ministry of Health and expedition network, the factor of limited laboratory test instrument in analyzing the NPS (New Psychoactive Substance), limited samples in International Laboratory and the lack of IT (information technology) mechanism in revealing the narcotic trading through online media. That matters producing obstacles for the National Narcotic Board in implementing their task and function in eradicating the misuse or narcotic circulation, psychotropic, and narcotic precursor circulation and other addictive substance except addictive substance for tobacco and alcohol. Disclosing the problem above, the strategy and methods by National Narcotics should be able to stop and/or eradicate the Narcotic, psychotropic, and narcotic precursor crimes and other addictive substances except addictive materials for tobacco and alcohol for one goal “Indonesia Free From Narcotic and Prohibited Drug”.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2019/457/052001071
Uncontrolled Keywords: Penyidikan, Peredaran Gelap, Tembakau Gorilla-Investigation, Gorilla Tobacco Trade, Gorilla Tobacco
Subjects: 300 Social sciences > 345 Criminal law > 345.02 Criminal offenses > 345.023 365 Specific crimes and classes of crime (Drugs)
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Agus Wicaksono
Date Deposited: 21 Jul 2020 12:39
Last Modified: 31 Jul 2020 07:08
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/179462
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item