Pratama, Anak Agung Malik Ibrahim (2019) Konsep Republikanisme dalam Perspektif Etika Politik Hannah Arendt. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini berupaya menerangkan suatu konsep yakni Republikanisme dan Hannah Arendt sebagai seorang yang Republikan. Berangkat dari kejadian fenomenologis, penelitian ini mencoba menggali ulang konsep Republik atau Republikanisme dalam kaitannya dengan pemikiran Hannah Arendt ditengah banyak krisis kepublikan yang terjadi di Indonesia. Banyak pelabelan yang disematkan pada Hannah Arendt sebagai seorang komunitarian maupun seorang neo-marxian. Tetapi, disini penulis mencoba untuk membuka peluang bahwa Hannah Arendt adalah seorang Republikan. Berangkat dengan menjelaskan beberapa konsep Republikanimse awal (Yunani) dan kritiknya terhadap Modernisme, Arendt berfokus pada kajian historis tentang hilangnya kepolitikan di abad pencerahan yang ditandai dengan munculnya Rasionalitas ala Cartesian yang memunculkan aktivitas Politik yang Totaliter (Nazizme). Lalu Arendt menemukan Makna Politik di yunani melalui Aristoteles dari kata Polis (Publik). Makna Polis ini yang menjadi dasar Kepolitikan Aristoteles saat itu bahwa Polis adalah Ruang/Wahana politik demi menciptakan Eudaemonia (Kebahagiaan). Akan tetapi, ada ruang yang disebut sebagai Oikos (privat) sebagai ruang yang lepas dari urusan publik, Oikos ini demetaforkan sebagai Keluarga, yang hidup hanya dalam aspek kepentingan-kepentingan kebertubuhan (Ekonomi,Herarki,Homogen,seks). Dua kutub ini yang Arendt ekploitasi sebagai pondasi awal menganalis keadaan Fasisme Jerman. Arendt menghubungkan bahwa, Rasionalitas sebagai sebab munculnya modernitas telah menyebabkan manusia kehilangan segregasi pada ruang kehidupannya antara privat dan publik karena ada mekanisme pasar yang bekerja. Terlebih ambisi rasionalitas manusia di era modern yang infinite telah menyebabkan manusia berambisi dalam mengejar kehidupan pada aspek yang materialistik. Akibatnya, muncul suasana kontestatif diantara manusia, individualistik mengakar, Herarki, Ketidakadilan, ketidakbebasan juga bertumbuh. Kehidupan manusia modern seolah dikendalikan oleh suasana semacam itu. Dengan kata lain, Mentalitas Oikos subur pada kehidupan modern. Mentalitas semacam itu merambat pada wilayah Politik yang harusnya mentalitas Polis yang bekerja dengan agen penggerakanya yakni Manusia (Zoon Politicon) bukan Manusia sebagai Animal Laborans. Keadaan ini yang hendak Arendt kontraskan bahwa Totalitarianisme Nazizme pada saat itu bukanlah aktivitas Politik, bahkan Arendt menyindir tentang Stalinisme yang juga terjadi di wilayah timur. konsepsi ini yang melahirkan etika Kemanusiaan Arendt tentang Vita Contemplativa dan Vita Activa sebagai bentuk dari Kualitas Manusia (Zoon Politicon). Tetapi, itu tidak terjadi pada Nazizme Jerman, Konsepsi Arendtpun akhirnya terjadi pada kasus Adolf Eichman yang didakwa sebagai penanggung jawab terhadap pembantaian Yahudi disitu Arendt menamakannya sebagai Banality Of Evil (Banalitas Kejahatan) suatu keadaan dimana manusia telah kehilangan Akalnya untuk menilai sebuah hal benar dan salahnya akibat hilangnya kebebasan dan lebih terkooptasi oleh Herarki Nazizme. Keadaan ini pun muncul akibat karakteristik modernisme yang berupaya menatomisasi kehidupan manusia. Sehingga, dia kehilangan dirinya sebagai manusia. Disinilah Etika Kemanusiaan Arendt dalam kaitannya untuk menghidupkanvi Republikanisme pada masa modern tumbuh. Karena Republikanisme adalah Etika yang mengatur aktivitas Manusia demi mewujudkan Kebahagiaan bersama.
Other obstract
This research was made on purpose explaining a concept of Republicanism and Hannah Arrendt as a republican. Begins from a fenomenologic, this research trying to digging up the concept of Republic or Republicanism in relation with Hannah Arendt's thought in the middle of republican crisis that was happened in Indonesia. So many labelled that was made for Hannah Arendt as a communitarian or a neo-marxician. But in this research, writer is trying to open up that chance that Hannah Arendt is a republican. Start from explaining some concepts of the early republicanism (Greece) and her critic of modernism, Arendt if focus on the historical study about the disappearance of politics in the age of Renaissance signed by the appereance of Cartesian's Rationality which gave rise to totalitarian political activity (Nazism). Then Arendt found the essence of politics in Greece through Aristoteles from the word of Polis (Public). The meaning of Polis is become the basic of Aristoteles's politics which at that time the meaning of Polis is “Room” for politics on purpose to create an Eudaemonia (Happiness). However, there is some space that called Oikos (Private) as a loose space from the public affairs, Oikos is metaphorically as a family who live in aspects of bodily interests (Economy, Hierarchy, Homogen, Sex). These two polars which Arendt exploits as the basic foundation to analyze the condition of Germany Facism. Arendt is trying to connecting that Rationality as the reason of the appereance of modernity that made human lost their segregation on the space of their life between the private and public because of the market mecanism. Moreover, human's rasionality ambition in infinite modern era has caused human become ambitious living a materialistic life. As a result, contestative vibes appeared between human, individualistic is take a root, hierarchy, injustice, lack of freedom happened. A modernity life as if controlled by that kind of vibes. In other words, Oikos mentality is lush in modernity life. That kind of mentality spread around in politics space which should the Polis mentality works there with the driving agent, Man (Zoon Politicon), not man as an Animal Laborans. This situation is what Arendt want to contrast that Nazi's Totalitarianism at that time is not a political activity, even Arendt also touched on the issue of Stalinism in the East. This conception is giving birth Arendt's etics of human about Vita Contemplativa and Vita Activa as a quality of human (Zoon Politicon). But it does not happen to Germany's Nazism, Arendt's conception is finally happened to Adolf Eichman's case that charged as the one who take the responsibility of Slaughter Jewish and Arendt named it as Banality of Evil, the situation when human lost their mind on find the difference between true or false caused lost their freedom and cooptated by Nazism Hierarchy. This condition happened because the modernism characterity which made human's life become anatomyted. So that they loose their mind as a human being. And here Arendt's humanity ethics which related to republicanism in modern era is rising. Because republicanism is an ethics that rules all of the human activities on purpose to create a Common good.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FISIP/2019/1083/052000618 |
Uncontrolled Keywords: | Republikanisme, Modernitas, Vita Activa, Vita Contemplativa, Ruang Privat, Ruang Publik, Banality Of Evil-Republicanism, Modernity, Vita Activa, Vita Contemplativa, Private, Public Space, Banality of Devil |
Subjects: | 300 Social sciences > 320 Political science (Politics and government) > 320.5 Political ideologies |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik |
Depositing User: | Agus Wicaksono |
Date Deposited: | 10 Aug 2020 07:54 |
Last Modified: | 10 Aug 2020 07:54 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/179114 |
Actions (login required)
View Item |