Mubarok, Mohammad Shubhan (2019) Analisis Putusan 2554/Pdt.G/2011/PA_JS Tentang Pemberian Wasiat Wajibah Kepada Ahli Waris Yang Berbeda Agama Berdasarkan Asas Keadilan Dalam Hukum Islam. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pada latar belakang penelitian ini penulis memaparkan tentang adanya kekaburan hukum mengenai pemberian wasiat wajibah kepada ahli waris yang berbeda agama. Didalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) berbeda agama merupakan suatu penghalang untuk mendapatkan harta warisan, KHI tidak mengatur mengenai pemberian warisan kepada ahli waris yang berlainan agama. Namun, dalam putusan Mahkamah Agung Nomor 2554/Pdt.G/2011/PA_JS Hakim memberikan sebagian harta warisan kepada ahli waris yang berbeda agama dengan jalan wasiat wajibah guna untuk memenuhi rasa keadilan. Wasiat wajibah sendiri hanya dikenal dalam hukum kewarisan Islam yang diatur didalam Intruksi Presiden Nomor 1 tahun 1991 tentang KHI, akan tetapi KHI tidak menjelaskan didalam ketentuan umumnya mengenai wasiat wajibah, wasiat wajibah hanya diatur dalam satu pasal yakni pada pasal 209 (KHI) yang menetapkan orang yang berhak mendapatkan wasiat wajibah hanya kepada anak angkat dari orang tua angkatnya yang meninggal dunia atau sebaliknya kepada orang tua angkat yang anak angkatnya tidak meninggalkan wasiat, dengan bagian sebanyak-banyaknya 1/3 dari harta peninggalan. Wasiat wajibah merupakan tindakan yang dilakukan penguasa atau hakim sebagai aparat negara untuk memberi putusan wajib wasiat bagi orang yang telah meninggal, yang diberikan kepada orang tertentu dalam keadaan tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis konsep wasiat wajibah kepada ahli waris yang berbeda agama dalam putusan Mahkamah Agung nomor 2554/Pdt.G/2011/PA_JS berdasarkan asas keadilan dalam hukum Islam. Berdasarkan hal tersebut, apakah konsep wasiat wajibah kepada ahli waris yang berbeda agama dalam putusan 2554/Pdt.G/2011/PA_JS telah sesuai dengan asas keadilan dalam hukum Islam. Tesis ini menggunakan metode yuridis normatif dengan metode pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Jenis bahan hukum dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga jenis yaitu 1) bahan hukum primer; 2) bahan hukum sekunder; dan 3) bahan hukum tersier. Teknik pengumpulan bahan hukum dengan studi kepustakaan. Teknik analisis bahan hukum dilakukan dengan interpretasi argumentum a contrario dan interpretasi analogi. Dari hasil penelitian dengan metode diatas, putusan wasiat wajibah bagi ahli waris yang berbeda agama adalah hasil pemikiran dan Ijtihad yang dilakukan oleh para mujtahid (hakim) yang dapat dikategorikan sebagai pembaharuan hukum untuk mengikuti perubahan sosial guna memenuhi rasa keadilan kepada ahli waris yang berbeda agama. Namun, penulis menyimpulkan bahwa putusan Mahkamah Agung nomor 2554/Pdt.G/2011/PA_JS yang memberikan wasiat wajibah kepada ahli waris yang berbeda agama tidak sesuai dengan asas keadilan dalam hukum Islam, dikarenakan putusan yang memberian wasiat wajibah kepada ahli waris beda agama tidak dapat memenuhi asas kepastian hukum itu sendiri.
English Abstract
In this research, the author explained about the existence of legal obscurity regarding the provision of wasiat wajibah to heirs of different religions. In the Compilation of Islamic Law (KHI) different religions are a barrier to obtaining inheritance, KHI does not regulate the provision of inheritance to heirs of different religions. However, in the decision of the Supreme Court Number 2554 / Pdt.G / 2011 / PA_JS the Judge gives part of the inheritance to the heirs of different religions by means of the obligatory will to fulfill a sense of justice. Wasiat wajibah only known in Islamic inheritance law as regulated in Presidential Instruction No. 1 of 1991 concerning KHI, but KHI does not explain wasiat wajibah in general provisions, wasiat wajibah are only regulated in one article, namely article 209 (KHI) which stipulates that people are entitled to wasiat wajibah only to adopted children of their adoptive parents who have died or vice versa to adoptive parents whose adopted children do not leave the will, with a maximum of 1/3 of the inheritance. Wasiat wajibah are actions taken by the authorities or judges as state apparatus to give a mandatory decision of a will for a deceased person, which is given to certain people in certain circumstances. The purpose of this study is to examine and analyze the concept of obligatory wills to heirs of different religions in the Supreme Court decision number 2554 / Pdt.G / 2011 / PA_JS based on the principle of justice in Islamic law. Based on this, whether the concept of obligatory wills to heirs of different religions in decisions 2554 / Pdt.G / 2011 / PA_JS is in accordance with the principle of justice in Islamic law. This thesis uses a normative juridical method with the method of statute approach and conceptual approach. The types of legal material in this study are divided into three types, namely 1) primary legal material; 2) secondary legal material; and 3) tertiary legal material. Legal material collection techniques with library studies. Legal material analysis techniques are carried out by interpretation of argumentum a contrario and interpretation of analogies. From the results of the research with that method, wasiat wajibah for the heirs of different religions is the result of thoughts and Ijtihad carried out by the mujtahids (judges) which can be categorized as legal reforms to follow social changes in order to fulfill a sense of justice for different heirs, for this reason the author concludes that the Supreme Court's decision number 2554 / Pdt.G / 2011 / PA_JS which provides wasiat wajibah to heirs of different religions cannot yet be said to reflect a sense of justice, because decisions that give wasiat wajibah to religious heirs cannot fulfill the principle of legal certainty itself.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/346.05/MUB/a/2019/041905818 |
Uncontrolled Keywords: | INHERITANCE AND SUCCESSION (ISLAMIC LAW) |
Subjects: | 300 Social sciences > 346 Private law > 346.05 Inheritance, succession, fiduciary trusts, trustees |
Divisions: | S2/S3 > Magister Kenotariatan, Fakultas Hukum |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 28 Jan 2020 04:03 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 06:20 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/178412 |
Preview |
Text
Mohammad Shubhan Mubarok (2).pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |