-, Riyanto (2019) Analisis Kesesuaian Dan Daya Dukung Lahan Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Di Kabupaten Tegal Jawa Tengah. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kabupaten Tegal merupakan salah satu sentra budidaya udang vaname di Jawa Tengah dengan jumlah produksi terus mengalami peningkatan yaitu 1.560 kg pada tahun 2014 menjadi 618.593 kg pada tahun 2017. Lokasi pengembangan budidaya udang vaname sendiri tersebar pada 3 (tiga) Kecamatan yaitu Warureja, Suradadi, dan Kramat. Peningkatan produksi yang signifikan tersebut didukung oleh pesatnya pembangunan tambak-tambak semi intensif dan intensif baru yang dibuka pada kawasan tambak-tambak non produktif yang direstrukturisasi maupun pembukaan lahan baru. Kekhawatiran akan kegagalan yang pernah dialami pada budidaya udang windu tahun 1998 yang disebabkan oleh rusaknya ekosistem pesisir akibat pembukaan lahan secara besar-besaran muncul kembali seiring terus meningkatnya lahan-lahan budidaya udang vaname. Guna mengoptimalkan penggunaan lahan pesisir terutama tambak-tambak yang tidak produktif agar dapat dimanfaatkan dalam rangka meminimalisir pembukaan lahan baru perlu dilakukan analisis kesesuaian lahan baik pada kawasan tambak maupun wilayah-wilayah dengan potensi pengembangan lahan pertambakan. Informasi mengenai kesesuaian lahan budidaya udang vaname telah dihimpun dalam penelitian ini, dimana dalam penelitian ini digunakan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis yang dikombinasikan dengan metode Analytical Hierachy Process (AHP) sebagai alat. Adapun penilaian yang dilakukan terdiri atas penilaian (1) kualitas air yang terdiri dari suhu, DO, pH, salinitas, kecerahan, amonia, fosfat, dan alkalinitas.(2) kualitas tanah yang terdiri atas pH tanah, potensial redoks, bahan organik, tekstur, dan kapasitas tukar kation (KTK). Berdasarkan penilaian yang dilakukan terhadap lahan pesisir Kabupaten Tegal diperoleh potensi dengan daya dukung lahan yang sangat sesuai untuk kawasan budidaya udang vaname adalah 1.533 Ha atau 27,10%, sesuai 4.120 Ha atau 72,83% dan cukup sesuai seluas 4 Ha atau 0,07%. Sedangkan analisis yang dilakukan terhadap area pertambakan di peroleh data kesesuaian dengan klasifikasi sangat sesuai diperoleh luasan 42 Ha, sesuai seluas 503 Ha, dan cukup sesuai dengan luasan 2 Ha.
English Abstract
Tegal Regency is one of the centers of vaname shrimp cultivation in Central Java with the number of production continuing to increase which is 1,560 kg in 2014 to 618,593 kg in 2017. The location of the development of vaname shrimp cultivation itself is spread in 3 (three) Subdistricts Warureja, Suradadi, and Kramat. This significant increase in production was supported by the rapid development of new semi-intensive and intensive ponds which were opened in non-productive ponds that were restructured and new land clearing. Concerns about failure that had been experienced in tiger shrimp cultivation in 1998 caused by the destruction of coastal ecosystems due to massive land clearing reappeared as the vaname shrimp cultivation land continued to increase. In order to optimize the use of coastal land, especially unproductive ponds so that it can be utilized in order to minimize land clearing, it is necessary to analyze land suitability in both the pond area and areas with potential for developing farmland. Information about the suitability of vaname shrimp farming land has been collected in this study, where in this study Geographic Information System software was used combined with the Analytical Hierachy Process (AHP) method as a tool. The assessment consists of assessment (1) water quality consisting of temperature, DO, pH, salinity, brightness, ammonia, phosphate, and alkalinity (2) soil quality consisting of soil pH, potential redox, organic matter, texture and cation exchange capacity (CEC). Based on the assessment carried out on the coastal land of Tegal Regency, the potential obtained with the carrying capacity of land which is very suitable for vaname shrimp farming area is 1,533 ha or 27.10%, according to 4,120 ha or 72.83% and sufficiently suitable for 4 ha or 0.07 %. Whereas the analysis carried out on the aquaculture area was obtained according to the very suitable classification data obtained 42 hectares of area, according to an area of 503 ha, and quite in accordance with the area of 2 hectares
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/639.68/RIY/a/2019/041904337 |
Uncontrolled Keywords: | SHRIMP CULTURE, LITOPENAEUS, SHRIMP CULTURE - ENVIRONMENTAL ASPECTS |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.6 Crustacean culture > 639.68 Shrimps culture |
Divisions: | S2/S3 > Magister Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 23 Jan 2020 05:56 |
Last Modified: | 23 Jan 2020 05:56 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/178290 |
Actions (login required)
View Item |