Silmi, Muhammad Rajib (2019) Democracy in President Jokowi’s Campaign Speech on Presidential Election (A Critical Discourse Analysis). Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Dalam mengendalikan ideologi dan kekuasaan, diperlukan bahasa sebagai alat berekspresi seperti iklan, kampanye, dan pidato. Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis istilah demokrasi yang digunakan oleh Presiden Jokowi dalam pidato kampanye politiknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui representasi demokrasi dalam pidato Presiden Jokowi dan juga untuk memahami kontribusi wacana dan faktor sosial dari pilihan leksikal demokrasi. Peneliti menggunakan teori analisis wacana kritis oleh Fairclough sebagai desain penelitian. Ada lima contoh pidato yang digunakan sebagai sumber data dalam penelitian ini. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan tiga dimensi teori Fairclough. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Presiden Jokowi menggambarkan demokrasi dalam tiga tahap seperti kata (8 data) dan wacana (20 data) dalam kampanye pidatonya. Ada beberapa topik yang mewakili demokrasi seperti tentang ekonomi, kesehatan, pendidikan, hukum, dan keamanan nasional. Data-data tersebut disampaikan secara denotatif dan konotatif. Selain itu, Presiden Jokowi juga menggunakan semua strategi persuasif yang berdasarkan Aristoteles seperti Ethos (11 data), Pathos (7 data), dan Logos (10 data). Dengan demikian dapat diartikan bahwa Presiden Jokowi membujuk orang Indonesia dalam banyak strategi. Penelitian ini membuktikan bahwa pilihan leksikal adalah aspek linguistik yang tepat untuk menemukan ideologi kandidat dalam wacana terutama dalam kampanye pidato politik. Peneliti berharap penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi peneliti selanjutnya yang bermaksud mengambil topik penelitiannya ini. Semoga peneliti selanjutnya melanjutkan penelitian topik ini dengan fokus pada bidang yang lebih luas daripada demokrasi karena dapat memberikan lebih banyak informasi kepada masyarakat. Sedangkan untuk masyarakat, peneliti berharap agar masyarakat sebagai pembaca dapat lebih kritis dalam memahami kampanye pidato yang disampaikan oleh politisi terutama calon Presiden. Itu karena kebijakan yang dilakukan oleh politisi dapat mempengaruhi masa depan orang. Karena itu, menjadi lebih kritis dapat memberi orang masa depan yang lebih baik.
English Abstract
In controlling the ideology and power, it requires language as a means of expressions such as advertisement, campaign, and speech. In this research, the researcher analyzed the term of Pancasila Democracy used by President Jokowi in his political campaign speeches. The purpose of this research was to know the representation of Pancasila Democracy in President Jokowi’s speeches and also to understand the contribution discourse and social factors of lexical meaning of democracy. The researcher used critical discourse analysis theory by Fairclough as the research design. There were five examples of speech that used as the data source in this research. In analyzing the data, the researcher used the three dimensional of Fairclough’s theory. The result of the research showed that President Jokowi described democracy in three stages such as word (8 data) and discourse (20 data) in his campaign speeches. There were some topics that represented democracy such as about economy, health, education, law, and national security. Those data delivered in denotative and connotative way. Besides that, President Jokowi also used all of persuasive strategies conducted by Aristotle such as Ethos (11 data), Pathos (7 data), and Logos (10). Thus can be meant that President Jokowi persuaded Indonesian people in many strategies. This research proves that lexical meaning were the appropriate linguistic aspects to find the ideology of candidates in the discourse especially in political campaign speeches. The researcher hopes this research can be a consideration for further researcher who intended to take this topic of his/her research. Hopefully, the further researcher continue this topic research focusing on larger area than democracy because it may give more information to society. While for society, the researcher hopes that the society as the reader can be more critical in understanding the campaign speech delivered by politician especially the candidate of President. It is because the policy conducted by politician may affect people’s future. Therefore, being more critical could give people a better future.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/401.41/SIL/d/2019/041911441 |
Uncontrolled Keywords: | DISCOURSE ANALYSIS, SPEECH ACTS (LINGUISTICS) |
Subjects: | 400 Language > 401 Philosophy and theory; international languages > 401.4 Communication; semantics, pragmatics, languages for special purposes > 401.41 Discourse analysis |
Divisions: | S2/S3 > Magister Linguistik Terapan, Fakultas Ilmu Budaya |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 20 Jan 2020 02:02 |
Last Modified: | 20 Jan 2020 02:02 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/178090 |
Actions (login required)
View Item |