Analisis Sistem Produksi Pakan Ternak Sapi Perah Berbasis Limbah Jagung Dengan Fuzzy Analytical Hierarchy Process (Fuzzy Ahp) Pada Balai Besar Pelatihan Dan Peternakan (Bbpp) Di Kota Batu

Prameswari, Puspa Ayu Indah (2018) Analisis Sistem Produksi Pakan Ternak Sapi Perah Berbasis Limbah Jagung Dengan Fuzzy Analytical Hierarchy Process (Fuzzy Ahp) Pada Balai Besar Pelatihan Dan Peternakan (Bbpp) Di Kota Batu. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Peternakan sapi perah merupakan salah satu sektor unggulan di Kota Batu. Hal tersebut didukung dengan didedikasikannya Kota Batu sebagai daerah penghasil susu. Konsistensi produksi susu sapi adalah pemenuhan kebutuhan ternak. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengawasi ketersediaan pakan ternak. Tingginya kebutuhan pakan ternak tentu membuat biaya produksi yang semakin tinggi sehingga diberikan solusi berupa pemakaian limbah pertanian khususnya limbah jagung untuk produksi pakan ternak. Kinerja sistem produksi ini akan lebih baik jika menggunakan strategi manajemen. Hal tersebut dipengaruhi oleh pendekatan manajemen yang digunakan yang meliputi empat kriteria yaitu planning, organizing, directing, dan controlling Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan sistem produksi pakan ternak pada Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kota Batu dan menentukan langkahlangkah untuk meningkatkan kinerja sistem produksi. Metode yang digunakan adalah analisa proksimat untuk mengetahui kadar nutrisi dari output pakan ternak dan Fuzzy Analytical Hierarchy Process (Fuzzy AHP) menggunakan empat kriteria prinsip manajemen yaitu planning, organizing, directing, dan controlling. Kriteria-kriteria manajemen dibobotkan agar lebih komprehensif. Hal ini dilakukan untuk mengetahui urutan prioritas kriteria yang berpengaruh. Fuzzy AHP mampu mendeskripsikan keputusan yang masih samar daripada AHP sehingga dapat membantu pengambil keputusan dalam menentukan langkah yang perlu ditempuh untuk meningkatkan kinerja sistem produksi. Hasil analisa proksimat menunjukkan bahwa kadar abu (9.16%) dan protein kasar (14.28%) lebih besar dari standar (kadar abu= 7% dan protein kasar= 7%). Serat (12.20%) dan kadar air (10.99%) lebih rendah dari standar (serat>18% dan kadar air=20-25%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa urutan prioritas untuk kriteria planning adalah jangka panjang pada subkriteria perencanaan tujuan (0.09), jangka pendek pada subkriteria perencanaan tujuan (0.07), jangka panjang pada subkriteria perencanaan proses (0.07), dan jangka pendek pada subkriteria perencanaan proses (0.07). Urutan prioritas untuk kriteria organizing adalah pembagian kerja pada subkriteria penempatan kerja (0.08), pengelompokan pekerjaan pada subkriteria penempatan kerja (0.07), koordinasi pada subkriteria struktur organisasi (0.06), dan penentuan hubungan dalam organisasi pada subkriteria struktur organisasi (0.04). Urutan prioritas untuk kriteria directing adalah melakukan pelatihan pada subkriteria mengelola SDM (0.06), memberikan perintah pada subkriteria pemberian tugas (0.06), frekuensi pelatihan pada subkriteria mengelola SDM (0.05), dan delegasi wewenang ix pada subkriteria pemberian tugas (0.02). Urutan prioritas untuk kriteria controlling adalah aktivator pada subkriteria tindakan korektif (0.08), komparator pada subkriteria tindakan korektif (0.06), pengawasan proses pada subkriteria evaluasi tujuan (0.05), dan pengawasan kinerja pada subkriteria evaluasi tujuan (0.03). Berdasarkan urutan prioritas keseluruhan pada empat kriteria manajemen, maka kinerja sistem produksi dapat ditingkatkan dengan memprioritaskan tiga kriteria manajemen dengan bobot tertinggi yaitu perencanaan tujuan jangka panjang pada kriteria planning, pembagian kerja pada kriteria organizing, dan aktivator pada kriteria controlling.

English Abstract

The dairy cattle breeding sector is one of the leading sectors in Batu City where it is supported by the dedication of Batu City as a milk producing area. One of the supporting things to maintain the consistency of milk production is to meet the needs of livestock. This can be done by monitoring the availability of animal feed. However, high demand for animal feed certainly makes higher production costs, so given the solution of the use of agricultural waste, especially corn waste for animal feed production. The performance of this production system will be better if using a management strategy and it is influenced by the management approach. The management approach includes four criteria: planning, organizing, directing, and controlling The aim of this study is to determine the state of the animal feed production system at Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu City and determine the steps to improve the performance of production systems. The method used is proxymat analysis to determine the nutrion value and fuzzy analytical hierarchy process (Fuzzy AHP) using four criteria of management principle that is planning, organizing, directing, and controlling. Management criteria are weighted to be more comprehensive. This is done to find out the priority order of influential criteria. Fuzzy AHP is able to describe decisions that are still vague than AHP so it can assist decision makers in determining the steps that need to be taken to improve the performance of production systems. Proximat analysis shows that ash content (9.16%) and crude protein (14.28%) higher than standar (ash content=7% and crude protein= 7%). Fiber (12.20%) and moisture content (10.99%) lower than standar (fiber>18% and moisture content= 20- 25%). The results show that the order of priority for the planning criteria are long term goal planning (0.09), short term goal planning (0.07), long term process planning (0.07), and short term process planning (0.07). The order of priority for the organizing criteria are divisions of work (0.08), grouping work (0.07), coordination (0.06), and determine the relation in organization (0.04). The order of priority for the directing criteria are training (0.06), give commands (0.06), training frequency (0.05), and delegation of authority (0.02). The order of priority for the controlling criteria are activator (0.08), comparator (0.06), process control (0.05), performance control (0.03). Based on the overall priority in the four management criteria, the performance of the production system can be improved by prioritizing the three criteria of management with the highest weight such long-term goal planning on planning criteria, division of work on organizing criteria, and activator on controlling criteria.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/636.214 2/PRA/a/2018/041808372
Uncontrolled Keywords: DAIRY CATTLE - FEEDING AND FEEDS
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals > 636.21 Cattle for specific purposes > 636.214 2 Cattle milk
Divisions: S2/S3 > Magister Teknik Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 14 Jan 2020 07:04
Last Modified: 19 Oct 2021 06:51
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/177895
[thumbnail of Puspa Ayu Indah Prameswari (2).pdf] Text
Puspa Ayu Indah Prameswari (2).pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[thumbnail of LAMPIRAN (2).pdf] Text
LAMPIRAN (2).pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item