Mulyono, Didik (2019) Perbedaan Modified Early Warning Score (Mews), Rapid Emergency Medicine Score (Rems), National Early Warning Score (News) Dan Glasgow Coma Scale (Gcs) Terhadap Outcome Pasien Trauma Kepala Di Igd Rsud Dr. Soedono Madiun. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Trauma kepala merupakan penyebab kematian ketiga terbesar di dunia setelah penyakit kardiovaskuler dan neoplasma. Tingginya kejadian trauma kepala berpengaruh terhadap kecacatan, pembiayaan dan faktor sosial dari penderita. Penilaian awal trauma kepala yang cepat dan akurat bisa menekan angka mortalitas dan morbiditas jangka panjang. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di IGD RSUD dr. Soedono Madiun, total kunjungan pasien ke IGD adalah 24.354 pasien dengan 924 pasien masuk kedalam kategori intermediate care yang terdiri dari kasus trauma kepala 53,46% pasien mengalami trauma kepala dan 46,54% non-trauma kepala. Penilaian awal yang hanya menggunakan Glasgow Coma Scale (GCS) untuk mengidentifikasi keparahan trauma kepala kurang memberikan hasil yang akurat, sehingga sering gagal mendeteksi risiko perburukan kondisi. Dalam beberapa tahun terakhir, telah dikembangkan sistem scoring untuk menilai tingkat keparahan pada pasien dengan trauma dan juga akan memberikan penilaian objektif terhadap kondisi klinis awal pasien sebagai bagian dari penentuan manajemen trauma. Ada beberapa sistem scoring untuk memprediksi tingkat keparahan trauma, mortalitas dan morbiditas, diantaranya adalah Modified Early Warning Score (MEWS), Rapid Emergency Medicine Score (REMS) dan National Early Warning Score (NEWS). Berbagai penelitian terkait efektifitas penggunaan sistem scoring untuk menentukan outcome maupun prediktor mortalitas di IGD telah banyak dilakukan namun belum ada yang spesifik terhadap kasus trauma kepala. Berdasarkan paparan fenomena penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan scoring MEWS, REMS, NEWS dan GCS terhadap prediksi outcome pasien trauma kepala di IGD. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif bersifat retrospektif, dengan metode observasional analitik. Penelitian dilakukan di RSUD dr. Soedono Madiun. Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan skala pengukuran scoring MEWS, REMS dan NEWS. Dalam rentang waktu Januari 2016 s/d Desember 2018, terdapat 181 rekam medis yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Analisis bivariat yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan uji somers’d dan spearman, sedangkan analisis multivariat menggunakan regresi logistik ordinal. Selanjutnya, kemampuan untuk memprediksi outcome pasien trauma kepala dinilai menggunakan analisis The Area Under Receiver Operating Characteristic (AUROC). Hasil dari penelitian ini menunjukkan 3 variabel independen yakni scoring MEWS, REMS dan GCS memiliki p value <0,05 yang berarti ada hubungan yang signifikan dengan outcome pasien trauma kepala. Sedangkan scoring NEWS memiliki p value >0,05, artinya tidak ada hubungan dengan outcome pasien trauma kepala. Hasil uji multivariat menggunakan regresi ordinal terhadap scoring MEWS, REMS dan NEWS menunjukkan bahwa 4 parameter yaitu tekanan darah sistolik, AVPU, umur dan GCS merupakan parameter paling dominan mempengaruhi outcome pasien trauma kepala. Dari hasil analisis AUROC didapatkan nilai AUC sebesar 0,777 untuk MEWS, AUC 0,753 untuk REMS, AUC sebesar untuk 0,703 untuk NEWS dan AUC 0,769 untuk GCS. Kesimpulan dari penelitian ini adalah parameter tekanan darah sistolik, AVPU, umur dan GCS berkontribusi terhadap outcome pasien trauma kepala di RSUD dr. Soedono Madiun sebagai faktor dominan. Hal ini dimungkinkan karena parameter tekanan darah sistolik, AVPU, umur dan GCS merupakan tanda vital untuk mengenali adanya perburukan kondisi pasien trauma kepala. Perlu penelitian lebih lanjut dengan desain kohort prospektif tentang pengaruh dari ke empat parameter dominan tersebut terhadap outcome pasien trauma kepala. Selanjutnya perlu dipertimbangkan untuk mengevaluasi sistem scoring yang ada dengan hanya menganalisis faktor dominan dari viii scoring MEWS, REMS dan NEWS. Analisis uji AUROC diperoleh hasil bahwa scoring MEWS memiliki performa paling baik dibanding GCS, REMS dan NEWS. Hal ini dimungkinkan karena parameter scoring MEWS mencakup penilaian status neurologis maupun fisiologis yang relevan mengevaluasi adanya perburukan kondisi pada pasien trauma kepala. Sehingga rumah sakit perlu mempertimbangkan penggunaan scoring MEWS pada penilaian awal pasien dengan trauma kepala. Begitu juga bagi klinisi disarankan untuk tidak hanya menilai status neurologis tetapi perlu mempertimbangkan status fisiologis pasien trauma kepala.
English Abstract
Head trauma is the third largest cause of death in the world after cardiovascular disease and neoplasms. The high incidence of head trauma affects the disability, financing and social factors of the sufferer. Preliminary rapid and accurate assessment of head trauma can reduce mortality and long-term morbidity. Based on the results of a preliminary study at the emergency room of RSUD dr. Soedono Madiun, total patient visits to the ED were 24,354 patients with 924 patients included in the intermediate care category consisting of 53.46% with head trauma patients and 46.54% with non head trauma patients cases of head trauma 53.46% of patients experiencing head trauma and 46.54% of non-head trauma. Preliminary assessments using only the Glasgow Coma Scale (GCS) to identify the severity of head trauma lack accurate results, so they often fail to detect the risk of worsening conditions. In recent years, a scoring system has been developed to assess the severity of patients with trauma and will also provide an objective assessment of the patient's initial clinical condition as part of determining trauma management. There are several scoring systems to predict trauma severity, mortality and morbidity, including Modified Early Warning Score (MEWS), Rapid Emergency Medicine Score (REMS) and National Early Warning Score (NEWS). Various studies related to the effectiveness of using the scoring system to determine the outcome and predictors of ED mortality have been widely carried out but there is no specific case of head trauma. Based on exposure to research phenomena, the purpose of this study was to determine between MEWS, REMS, NEWS and Glasgow Coma Scale (GCS) to predictive outcome of head trauma patients in ED. This study was quantitative retrospective study with analytic observational methods. The study was conducted at the RSUD dr. Soedono Madiun. The sampling technique used purposive sampling with the instruments used were observation sheets and scoring measurement scales MEWS, REMS and NEWS. In the period of January 2016 to December 2018, there were 181 medical records sampled in this studyBivariate analysis carried out in this study used somers'd and spearman tests, while multivariate analysis used ordinal logistic regression. Furthermore, the ability to predict the outcome of head trauma patients was assessed using an analysis of The Area Under Receiver Operating Characteristic (AUROC).. The results of this study showed 3 independent variables (scoring MEWS, REMS and GCS) have p value <0.05 which means there was a significant relationship with the outcome of head trauma patients. While NEWS scoring has a p value> 0.05, means that there was no correlation with the outcome of head trauma patients. The multivariate test results using ordinal regression on scoring MEWS, REMS and NEWS showed that 4 parameters, which is namel AVPU, systolic blood pressure, age and GCS were the most dominant parameters affecting the outcome of head trauma patients. From the results of the AUROC analysis, the AUC value was 0.777 for MEWS, AUC 0.753 for REMS, AUC for 0.703 for NEWS and AUC 0.769 for GCS. The conclusion of this study is that the parameters of, systolic blood pressure, AVPU, age and GCS contribute to the outcome of head trauma patients in RSUD dr. Soedono Madiun as the dominant factor. It is possible because the parameters of systolic blood pressure, AVPU, age and GCS are the vital signs to recognize the worsening condition of head trauma patients. Further research is needed with a prospective cohort design on the influence of the four dominant parameters on the outcome of head trauma patients. Furthermore, it should be considered to evaluate the existing scoring system by only analyzing the dominant factors of scoring MEWS, REMS and NEWS. AUROC test analysis showed that MEWS scoring had the best performance compared to GCS, REMS x and NEWS. It is possible because the MEWS scoring parameters include the assessment of the relevant neurological and physiological status evaluating the worsening of conditions in head trauma patients. So, hospitals need to consider using MEWS scoring in the initial assessment of patients with head trauma. The clinicians are also advised advised not only to assess neurological status but also to consider the physiological status of head trauma patients.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/617.51/MUL/p/2019/041903432 |
Uncontrolled Keywords: | EMERGENCY MEDICINE, HEAD - WOUNDS AND INJURIES PATIENTS - REHABILITATION |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 617 Surgery, regional medicine, dentistry, ophthalmology, otology, audiology > 617.5 Regional medicine > 617.51 Head |
Divisions: | S2/S3 > Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 13 Jan 2020 03:36 |
Last Modified: | 13 Jan 2020 03:36 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/177814 |
Actions (login required)
View Item |