Klaim Asuransi Pesawat Udara Sewa Guna Usaha (Operating Lease) Sebagai Objek Jaminan Fidusia

Egawati, Dwi (2019) Klaim Asuransi Pesawat Udara Sewa Guna Usaha (Operating Lease) Sebagai Objek Jaminan Fidusia. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perusahaan penerbangan dalam pengadaan pesawat udara salah satu dengan Sewa Guna Usaha (Operating Lease). Perusahaan Leasing (Lessor) dalam memperoleh pesawat udara dengan pembiayaan dari Bank dan pesawat udara tersebut dibebankan Mortgage sebagai jaminan. Pada Perjanjian Sewa Guna Usaha pesawat udara, Perusahaan Penerbangan diharuskan menfidusiakan klaim asuransi atas pesawat. Namun, pada Pasal 10 huruf b UU No. 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia menyatakan bahwa kecuali diperjanjikan lain Jaminan Fidusia Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yuridis normatif mengunakan pendekatan seperti Pendekatan Perundang - undangan (Statute approach) dan Pendekatan Perbandingan (Comparative Approach) dengan melakukan studi kepustakaan serta dianalisis secara argumentatif dan interpretasi baik secara gramatikal maupun analogi untuk kemudian diambil kesimpulan dari analisis. Hasil dari penelitian dengan metode diatas adalah Klaim asuransi atas pesawat udara Sewa Guna Usaha (Operating Lease) yang dibebankan Mortgage tidak dapat dijadikan jaminan fidusia, karena pesawat udara merupakan benda (objek) yang tidak dapat dijaminakan fidusia, sehingga Mortgage atas pesawat udara tidak dapat dianalogikan sebagai Jaminan Fidusia dan kedudukan hukum atas klaim asuransi pesawat udara yang dibebankan Mortgage adalah batal demi hukum, karena akta jaminan fidusia atas klaim asuransi pesawat udara tersebut tidak memenuhi syarat objektif yaitu suatu sebab yang halal berdasarkan Pasal 1337 KUHPerd.

English Abstract

The aircraft procurement in an airline company sometimes involves operating lease. To obtain an aircraft, the lessor proposes funding from a bank and the aircraft is set as a mortgage as a guarantee. In terms of the agreement of operating lease, an airline company is required to set insurance claim as fiduciary guarantee for the aircraft. However, Article 10 letter b of Law Number 42 of 1999 concerning Fiduciary Guarantee states that ‘unless it is agreed the other way’. This research employed normative juridical method, supported by statute and comparative approaches, where data was taken from library research. The data was analysed based on argumentative analysis, grammatical and analogical interpretations, from which a conclusion was drawn. The research has learned that the insurance claim for an operating lease aircraft set as a mortgage cannot be put as a fiduciary guarantee since it is not categorised as an object able to be set as a fiduciary guarantee. The mortgage, similarly, cannot be compared to fiduciary guarantee, and the insurance claim is deemed to be invalid from the outset because the fiduciary guarantee deed for the insurance claim of the aircraft fails to meet an objective requirement, specifically due to ‘acceptable (halal) cause’ according to Article 1337 of Civil Code

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/368.07/EGA/k/2019/041910691
Uncontrolled Keywords: PERSONAL RISKS
Subjects: 300 Social sciences > 368 Insurance > 368.07 Personal risks
Divisions: S2/S3 > Magister Kenotariatan, Fakultas Hukum
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 09 Jan 2020 07:14
Last Modified: 25 Oct 2021 02:48
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/177726
[thumbnail of Dwi Egawati (2).pdf]
Preview
Text
Dwi Egawati (2).pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item