Karakteristik Pantai Dan Proses Abrasi Di Pantai Ujung Pandaran, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah

Ekoviputro, Helmi (2019) Karakteristik Pantai Dan Proses Abrasi Di Pantai Ujung Pandaran, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pantai Ujung Pandaran mempunyai keunikan tersendiri. Keunikan kawasan pantai ini karena terletak dikawasan terluar Kecamatan Teluk Sampit dan batasi oleh dua keberadaan perairan yang di mana sebelah utara menghadap sungai Mentaya dan sebelah selatan menghadap dengan Laut Jawa. Namun berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya mengatakan bahwa sering terjadi pendangkalan disepanjang mulut Sungai Mentaya akibat adanya pasokan sedimen yang berasal dari pantai. Lingkungan pantai merupakan wilayah yang selalu mengalami perubahan. Perubahan lingkungan pantai dapat terjadi secara lambat hingga cepat, tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilaksanakan bersama tim “Kegiatan Survei Karakteristik Geologi Kelautan Kawasan Lepas Pantai di Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah” dibawah kerjasama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) yang berlokasi di kawasan perairan Teluk Sampit, yang dilakukan mulai tanggal 15 Maret – 24 Maret 2019. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder, data primer terdiri dari Data primer terdiri dari tracking garis pantai, data pasang surut, data kecepatan arus, data kedalaman, dan sampel sedimen. Data sekunder terdiri dari citra landsat 7 ETM+, dan data gelombang ECMWF. Hasil karakteristik pantai Ujung Pandaran berpasir, pantai Ujung Pandaran Pantai Ujung Pandaran termasuk kedalam tahapan pembentukan pesisir youthful karena memiliki spit pantai. Karakteristik jenis sedimen yang ada dipantai Ujung Pandaran adalah pasir sedang. Hasil pola perubahan garis pantai, nilai rata-rata perubahan yang didapat hampir seluruhnya negatif. Nilai negatif yang besar menandakan terjadinya abrasi di pantai Ujung Pandaran. Bukti terjadinya abrasi pantai juga dapat dilihat dari profil kedalaman pantai Ujung Pandaran yang cukup terjal pada beberapa area namun pada area yang berhadapan langsung dengan dua perairan yakni Laut Jawa dan Teluk Sampit, profil kedalaman cenderung lebih landai. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya abrasi adalah faktor hidro oseanografi gelombang, arus, dan pasang surut. Faktor lainnya adalah letak geografis dari pantai Ujung Pandaran yang berhadapan langsung dengan dua perairan. Faktor antropogenik juga menjadi salah satu penyebab terjadinya abrasi, dimana ada perilaku masyarakat yang kerap menambang pasir disekitar pantai.

English Abstract

-

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPIK/2019/880/051911128
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology > 551.4 Geomorphology and hydrosphere > 551.45 Plane and coastal regions > 551.457 Coastal regions
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 16 Nov 2020 02:40
Last Modified: 21 Oct 2021 01:10
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/177530
[thumbnail of HELMI EKOVIPUTRO (2).pdf]
Preview
Text
HELMI EKOVIPUTRO (2).pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item