Hubungan Kerapatan Mangrove Dengan Kepadatan Gastropoda Di Ekosistem Mangrove Kampung Nelayan Belawan, Sumatera Utara

Ketaren, Martin (2019) Hubungan Kerapatan Mangrove Dengan Kepadatan Gastropoda Di Ekosistem Mangrove Kampung Nelayan Belawan, Sumatera Utara. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ekosistem hutan mangrove dapat menyediakan habitat yang baik bagi pelbagai fauna. Kelompok hewan laut yang dominan dalam ekosistem mangrove adalah moluska, udang-udang dan beberapa ikan yang khas. Moluska yang ada di mangrove diwakili oleh sebagian besar dari gastropoda. Kelompok hewan ini hidup pada akar dan batang pohon mangrove dan yang lainnya terbenam pada sedimen. Salah satu ekosistem mangrove yang dapat menunjang kehidupan biota laut berada di pesisir Belawan tepatnya di kawasan Kampung Nelayan, Sumatera Utara. Di lokasi ini terdapat hutan mangrove yang berada sepanjang pantai timur Sumatera. Lokasi ini juga dekat dengan pelbagai kegiatan manusia seperti penangkapan ikan, pemukiman, pelabuhan, industri dan kegiatan pariwisata. Seiring bertambahnya penduduk, aktivitas manusia di area pesisir juga meningkatsehingga menyebabkan gangguan dan kerusakan serta penyempitan lahan mangrove yang berdampak menurunkan keanekaragaman jenis mangrove. Perubahan yang terjadi di lingkungan mangrove akhirnya berdampak pada komunitas gastropoda yang mempengaruhi kepadatan, keanekaragaman serta sebaran gastropoda di ekosistem mangrove. Penelitian ini dilakukan pada hutan mangrove Kampung Nelayan Belawan, Sumatera Utaradan dilaksanakan di Laboratorium Tanah dan Air Tanah Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang. Waktu penelitian ini dilakukan pada Bulan Februari – April 2019. Penentuan lokasi diawali dengan melakukan survei terlebih untuk mengetahui kondisi mangrove pada lokasi penelitian. Stasiun penelitian ditentukan menggunakan metode purposive sampling berdasarkan penggunaan lahan. Prosedur pengambilan data mangrove dilakukan dengan metoda pengukuran Transek Garis Berpetak (Line Transect Plot) dengan panjang 100 m. Pengambilan sampel Gastropoda dilakukan dengan menggunakan transek kuadrat, dengan jarak tiap transek adalah 30 m. Sampel gastropoda diambil pada transek pengamatan mangrove ukuran 10 m x 10 m yang di dalamnya dibuat sub plot berukuran 1 m x 1 m. Hasil dari penelitian pada ketiga stasiun ditemukan sembilan jenis mangrove dari lima famili dan sembilan jenis biota gastropoda yang berasal dari empat famili. Stasiun III yang memiliki nilai kerapatan mangrove tertinggi memiliki nilai sebesar 1533,3 ind/ha yang masuk dalam kategori padat. Stasiun III memiliki nilai kepadatan mutlak tertinggi sebesar 130 ind/m2 dengan nilai kepadatan gastropoda tertinggi adalah Cassidula aurisfelis sebesar 40ind/m2. Dari hasil analisis, koefisien korelasi (R) sebesar 0,84 yang berarti ada hubungan kuat antara kerapatan mangrove dengan kepadatan gastropoda. Koefisien determinasi (R2) yang diperoleh bernilai 0,7123 yang artinya 71,23% kerapatan mangrove mempengaruhi kepadatan gastropoda.

English Abstract

-

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPIK/2019/823/051911071
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 577 Ecology > 577.6 Aquatic ecology > 577.69 Saltwater wetland and seashore ecology > 577.698 Mangrove swamp ecology
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 13 Nov 2020 09:57
Last Modified: 13 Nov 2020 09:57
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/177460
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item