-, Sumayyah (2019) Pengaruh Kejutan Suhu 41°C Pada Umur Embrio Berbeda Terhadap Keberhasilan Tetraploidisasi Ikan Betok (Anabas Testudineus). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Salah satu alternatif untuk menjaga biodiversitas ikan lokal asli Indonesia adalah dengan cara mendomestikasikan dan membudidayakannya. Salah satu ikan lokal yang potensial untuk di budidayakan adalah ikan betok (A. testudineus). Kendala utama dalam pengembangan budidaya ikan betok adalah terbatasnya benih, baik dalam kualitas maupun kuantitasnya. Peningkatan produktivitas dan peningkatan kualitas genetik ikan dapat dilakukan dengan manipulasi kromosom salah satunya dengan tetraploidisasi. Individu tetraploid mempunyai kemampuan di dalam pembelahan sel yang lebih tinggi dibandingkan dengan ikan normal diploid sehingga ikan tetraploid akan mempunyai jumlah sel yang lebih banyak dibandingkan dengan ikan normal. Hal ini berhubungan dengan tingkat pertumbuhan pada ikan tetraploid yang jauh lebih besar dibandingkan dengan ikan diploid secara umum. Pendekatan praktis untuk induksi tetraploidi yaitu melalui kejutan suhu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kejutan suhu 41°C pada umur embrio berbeda terhadap keberhasilan tetraploidisasi ikan betok (A.testudineus). Penelitian ini dilaksanakan di UPT Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan Pasuruan, Laboratorium Budidaya Ikan Divisi Reproduksi Ikan dan Laboratorium Ilmu Teknologi Hasil Perikanan Divisi Keamanan Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang pada bulan Februari 2019 - Mei 2019. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan dengan kontrol (tanpa kejutan suhu 41°C). Perlakuan A (umur embrio 29 menit), perlakuan B (umur embrio 30 menit), perlakuan C (umur embrio 31 menit) dan perlakuan D (umur embrio 32 menit). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kejutan suhu 41°C pada umur embrio berbeda pada setiap perlakuan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan tetraploidisasi ikan betok (A. testudineus). Didapatkan jumlah ikan tetraploid tertinggi pada perlakuan D (32 menit) dengan rata-rata sebesar 67,71% dan terendah pada perlakuan A (29 menit) dengan rata-rata 39,46%. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah kejutan suhu 41°C pada umur embrio berbeda berpengaruh terhadap parameter utama penelitian yaitu keberhasilan tetraploidisasi ikan betok (A. testudineus) dan berpengaruh terhadap parameter penunjang penelitian yaitu hatching rate, spesific growth rate dan survival rate ikan betok (A. testudineus).
English Abstract
-
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPIK/2019/803/051908871 |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 597 Cold-blooded vertebrates > 597.4 Miscellaneous superorders of Actinopterygii |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 05 Nov 2020 05:27 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 00:10 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/177413 |
Preview |
Text
SUMAYYAH (2).pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |