Pengaruh Perbedaan Suhu Terhadap Derajat Pembuahan, Daya Tetas Dan Sintasan Larva Ikan Bader Merah (Barbonymus Balleroides)

Febriani, Eka Fitria (2019) Pengaruh Perbedaan Suhu Terhadap Derajat Pembuahan, Daya Tetas Dan Sintasan Larva Ikan Bader Merah (Barbonymus Balleroides). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Usaha budidaya ikan air tawar semakin hari semakin menggiurkan.. Meski saat ini konsumsi ikan lebih banyak dipasok oleh ikan laut, namun pada tahun 2018 produksi ikan air tawar akan menyalip produksi perikanan tangkap. Dari total produksi perikanan budidaya, jumlah budidaya ikan dalam kolam air tawar menyumbangkan angka hingga 1,1 juta ton dan sisanya adalah budidaya tambak air payau, budidaya di laut, budidaya dalam keramba dan budidaya jaring apung. Kenaikan produksi budidaya ikan dalam kolam air tawar saat ini cukup pesat yaitu berkisar 11 persen tiap tahunnya. Hal ini menunjukkan adanya gairah besar di masyarakat untuk mengembangkan usaha budidaya ikan air tawar. Selain itu, lebih dari 70 persen produksi ikan air tawar diserap oleh pasar dalam negeri. Komoditas air tawar seperti ikan Bader Merah merupakan ikan asli Kali Surabaya. Keberhasilan pembubidayaan ikan tersebut ditandai dengan berhasilnya proses pemijahan ikan Bader Merah di UPT Umbulan di Pasuruan. Dewasa ini, DKP sedang berupaya membudidayakan beberapa jenis ikan asli Kali Surabaya lainnya untuk terus menambah jenis ikan yang bisa dibudidayakan, DKP akan terus melakukan penelitian tiap tahunnya. Jika semakin banyak jenis ikan yang bisa dibudidayakan, diharapkan ke depannya ikan asli Kali Surabaya tidak akan cepat punah. dan diharapkan bisa mencukupi kebutuhan protein warga, khususnya Jawa Timur. Dalam proses budidaya ikan, manajemen kualitas air terutama suhu sangat diperlukan untuk meminimalisir kematian ikan. Hal ini dikarenakan suhu dapat dikategorikan sebagai faktor utama dari segala aspek kehidupan ikan, khususnya pada ikan Bader Merah (B. balleroides) sebagai salah satu ikan lokal yang keberadaannyaviii mulai jarang saat ini. Dalam prosesnya, fase pertumbuhan ikan yang paling sensitif terhadap kondisi lingkungan, khususnya terhadap perubahan suhu adalah pada fase embrio dan larva. Tingkat kematian larva ikan dapat mencapai 90% ketika larva berumur sekitar 4-5 hari. Hal ini dikarenakan suhu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja hormon maupun enzim pada tubuh ikan. Hormon sebagai bahan penghasil enzim berfungsi memicu pembentukan banyak protein bahan enzim. Enzim berperan sebagai bahan yang merangsang proses metabolisme pada tubuh makhluk hidup, khususnya ikan. Tiap enzim pasti memiliki suhu optimum. Enzim umumnya akan bekerja dengan baik pada suhu optimum. Jika suhu suatu enzim semakin jauh dari suhu optimumnya, maka kinerja dari enzim tersebut tidak akan berjalan dengan baik. Suhu optimum sendiri merupakan daerah atau kisaran dimana enzim masih dapat bekerja secara optimal (baik). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan suhu bagi derajat pembuahan, daya tetas dan sintasan larva ikan Bader Merah (B. balleroides) serta kisaran suhu optimal bagi derajat pembuahan, daya tetas dan sintasan larva ikan Bader Merah (B. balleroides). Adapun kegunaan yang dapat diambil dari adanya penelitian ini adalah untuk memberikan informasi terkait perlakuan suhu yang berbeda terhadap derajat pembuahan, daya tetas dan sintasan larva ikan Bader Merah (B. balleroides).

English Abstract

-

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPIK/2019/774/051908842
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 597 Cold-blooded vertebrates > 597.4 Miscellaneous superorders of Actinopterygii
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 12 Oct 2020 08:34
Last Modified: 20 Oct 2021 23:49
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/177392
[thumbnail of EKA FITRIA FEBRIANI (2).pdf]
Preview
Text
EKA FITRIA FEBRIANI (2).pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item