Uji Kriopreservasi Telur Terhadap Keberhasilan Fertilisasi Ikan Lele (Clarias Sp.) Dengan Menggunakan Gliserol Dan Air Kelapa

Pangestu, Yuri Aulia (2019) Uji Kriopreservasi Telur Terhadap Keberhasilan Fertilisasi Ikan Lele (Clarias Sp.) Dengan Menggunakan Gliserol Dan Air Kelapa. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perkembangan perikanan Indonesia khususnya pada sektor budidaya sekarang ini semakin meningkat. Salah satu komoditas yang potensial untuk dibudidayakan adalah ikan lele (Clarias sp.). Produksi lele di Indonesia dari tahun 2013 hingga 2017 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Adapun produksi ikan lele nasional dari tahun 2015 hingga tahun 2019 ditargetkan mengalami peningkatan menjadi 1.799.900 ton pada tahun 2019. Salah satu cara yang dapat diupayakan untuk memenuhi kebutuhan pasar adalah dengan teknik kriopreservasi telur. Teknik kriopreservasi merupakan teknik penyimpanan sel, jaringan, atau organ pada suhu yang sangat rendah dengan menggunakan nitrogen. Kriopreservasi telur ikan lele digunakan untuk menyimpan telur agar dapat digunakan kapanpun dan mengoptimalkan penggunaan telur ikan agar dapat memproduksi ikan lele dengan kuantitas yang lebih banyak. Telur membutuhkan krioprotektan dan bahan pengencer yang dapat melindungi telur dan memberikan sumber energi selama proses kriopreservasi. Krioprotektan yang dapat digunakan dalam kriopreservasi salah satunya adalah gliserol dan pengencer yang dapat digunakan dalam kriopreservasi telur yaitu air kelapa. Maka dari itu, diperlukan penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui uji kriopreservasi telur terhadap keberhasilan fertilisasi ikan lele (Clarias sp.) dengan menggunakan gliserol dan air kelapa. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Budidaya Ikan Divisi Reproduksi Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya pada bulan Desember 2018 - Maret 2019. Penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan ( A = sel telur dengan penambahan 25% gliserol dan 75% air kelapa muda, B = sel telur dengan penambahan 50% gliserol dan 50% air kelapa muda, C = sel telur dengan penambahan 75% gliserol dan 25% air kelapa muda dan K = sel telur dengan penambahan air kelapa muda saja tanpa gliserol) dan 3 kali ulangan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Penelitian ini menggunakan 3 parameter utama yaitu FR (Fertilization Rate), perkembangan embrio dan HR (Hatching Rate) serta parameter penunjang yaitu kualitas air yang meliputi suhu, pH dan DO. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Penambahan gliserol dan air kelapa pada proses kriopreservasi telur ikan lele tidak memberikan pengaruh terhadap daya fertilisasi, ditunjukkan dengan hasil rata-rata FR sebesar 0% pada semua perlakuan, tidak terjadinya perkembangan embrio dan rata-rata HR sebesar 0% pada semua perlakuan. Hal ini terjadi karena ukuran telur ikan lele besar, membran permeabel telur ikan lele rendah dan telur ikan lele sensitif terhadap dingin sehingga krioprotektan tidak dapat masuk kedalam sel telur dan terjadi pengkristalan yang menyebabkan kerusakan bagian dalam sel telur.

English Abstract

-

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPIK/2019/773/051908841
Uncontrolled Keywords: Kriopreservasi telur, fertilization rate, perkembangan embrio, hatching rate.
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 573 Specific physiological systems in animals, regional histology and physiology in animals > 573.6 Reproductive system
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 21 Oct 2020 06:23
Last Modified: 20 Oct 2021 23:48
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/177391
[thumbnail of YURI AULIA PANGESTU (2).pdf]
Preview
Text
YURI AULIA PANGESTU (2).pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item