Silvani, Yulia (2019) Pengaruh Extra Virgin Olive Oil Terhadap Kadar Soluble Fms-like Tyrosine Kinase-1 (sFlt- 1) dan Placental Growth Factor (PlGF) pada Tikus (Rattus norvegicus) Model Preeklamsi. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Preeklamsi adalah salah satu penyakit spesifik yang paling umum terjadi di kehamilan, ditandai dengan hipertensi dan proteinuria diatas 20 minggu, serta merupakan penyebab dari tingginya morbiditas dan mortalitas pada ibu, janin maupun bayi di hampir setiap negara. Pada sumber yang lain disebutkan bahwa preeklamsi adalah sindrom spesifik pada kehamilan yang mengenai sistem organ karena penurunan perfusi utero plasenta sebagai akibat dari aktivasi endotel dan vasospasme. Penelitian epidemiologis, eksperimental, dan therapeutic menunjukkan bahwa ketidakseimbangan antara faktor proangiogenik dan antiangiogenik serta adanya ketidakseimbangan oksidan dan antioksidan merupakan penyebab preeklamsi. Proses remodeling arteri spiralis pada preeklamsi berbeda dari kehamilan normal. Kegagalan remodeling arteri spiralis pada preeklamsi menghalangi respon peningkatan tekanan darah seiring perkembangan kehamilan, sehingga menyebabkan penurunan perfusi utero plasenta dan ketidakseimbangan proangiogenik dan antiangiogenik. Berikutnya terjadi iskemia pada vaskuler plasenta. Iskemia utero plasenta mengakibatkan hipoksia oleh karena berkurangnya aliran darah di tempat implantasi plasenta, serta mengakibatkan pelepasan radikal bebas. Iskemik plasenta sebagai kegagalan dari remodeling arteri spiralis akan meningkatkan rasio Th1/Th2 serta gangguan keseimbangan faktor proangiogenik dan antiangiogenik (merupakan penyebab dari peningkatan kadar soluble fms-like tyrosine kinase 1 (sFlt-1), soluble endoglin (sEng), serta penurunan vascular endothelial growth factor (VEGF) dan placental growth factor (PLGF). Pada kehamilan dengan preeklamsi, kadar sFlt-1 meningkat sehingga mengakibatkan penurunan kadar VEGF dan PlGF bebas. Soluble Flt-1 diproduksi dalam jumlah besar oleh trofoblas plasenta, kemudian oleh sel endotel, makrofag, neutrofil, dan dilepaskan kedalam sirkulasi maternal, yang berperan sebagai molekul protein antiangiogenik yang mengikat VEGF dan PlGF bebas dalam sirkulasi utero-plasenta. Peningkatan sFlt-1 mengakibatkan perubahan integritas endotel pembuluh darah, sehingga menyebabkan kerusakan sawar darah otak, terjadi edema otak, kerusakan hepar dan glomerulus ginjal. PlGF diproduksi oleh sitotrofoblas, sinsitiotrofoblas dan tropoblas ekstravili pada plasenta, diekspresikan pada plasenta, sel endotel vena umbilikal dan choriocarcinoma cell line. PlGF berfungsi sebagai mediator angiogenesis untuk menginduksi proliferasi, migrasi dan aktivasi sel endotel. Rasio kadar sFlt-1/PlGF merupakan salah satu indeks yang menggambarkan aktivitas antiangiogenik, diduga dapat memprediksi kejadian preeklamsi lebih baik, dibandingkan pengukuran tunggal biomarker tersebut. Penggunaan kadar s-Flt-1, PlGF, dan rasio s-Flt-1/PlGF mempunyai relevansi potensial dalam menentukan diagnosis dan prognosis penyakit dan telah banyak diteliti untuk mengidentifikasi pasien yang mempunyai risiko tinggi preeklamsi dan yang membutuhkan pemantauan ketat. Saat ini, pemeriksaan rasio kadar s-Flt-1/PlGF telah banyak digunakan untuk deteksi dini pada preeklamsi. EVOO adalah minyak zaitun murni yang didapatkan dari perasan buah zaitun dibawah suhu yang sesuai dengan menggunakan alat maupun tidak dengan tujuan supaya tidak mempengaruhi atau merubah komposisi asli dari minyak zaitun. Kandungan senyawa fenolik dari extra virgin olive oil (EVOO) sangat tinggi mempunyai sifat anti antioksidan dan antiinflamasi serta penetralisir ROS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh extra virgin olive oil (EVOO) terhadap kadar sFlt-1 dan kadar PlGF pada tikus model preeklamsi. Rancangan penelitian pada penelitian ini adalah true experimental dengan pendekatan post test only control group design, menggunakan sampel 20 ekor tikus strain Wistar yang dibagi dalam 5 kelompok; kontrol positif (bunting normal), kontrol positif (bunting preeklamsi), D1 (buntingx preeklamsi + EVOO 0,5 mL/hari), D2 (bunting preeklamsi + EVOO 1 mL/hari) dan D3 (bunting preeklamsi + EVOO 2 mL/hari). Kadar sFlt-1 dan PlGF pada tikus bunting normal berbeda dengan tikus model preeklamsi. Pada tikus model preeklamsi, kadar sFlt-1 lebih tinggi dan kadar PlGF lebih rendah daripada tikus bunting normal, begitupula sebaliknya. EVOO dengan dosis 0,5 mL/hari dan 1 mL/hari berpengaruh terhadap penurunan kadar sFlt-1 (p-value 0,002 < α 0.05), peningkatan kadar PlGF (p-value 0,000 < α 0.05) dan penurunan rasio sFlt-1/PlGF (p-value 0,001 < α 0.05) pada tikus bunting model preeklamsi. EVOO mengandung senyawa polifenol yang bertindak sebagai antioksidan kuat, berfungsi menangkap radikal bebas dan menunda oksidasi dengan mendonorkan ion hidrogen. Sedangkan pemberian EVOO dengan dosis 2 mL/hari memberikan pengaruh yang sebaliknya, hal ini dimungkinkan terjadi karena perubahan kandungan beberapa antioksidan yang memberikan efek prooksidan. Kesimpulan dari penelitian ini, terdapat perbedaan kadar sFlt-1 dan PlGF pada tikus bunting normal dan tikus model preeklamsi. EVOO dengan dosis 0,5 mL/hari dan 1 mL/hari dapat menurunkan kadar sFlt-1, meningkatkan kadar PlGF dan menurunkan rasio sFlt- 1/PlGF pada tikus bunting model preeklamsi
English Abstract
Preeclampsia is one of the most common specific diseases in pregnancy, characterized by hypertension and proteinuria above 20 weeks, and is a cause of high morbidity and mortality in maternal, fetuses and infants in almost every country. In another source it was mentioned that preeclampsia is a specific syndrome in pregnancy that affects the organ system because of decreased utero placental perfusion as a result of endothelial activation and vasospasm. Epidemiological, experimental, and therapeutic studies show that imbalances between proangiogenic and antiangiogenic factors and the presence of oxidant and antioxidant imbalances are the causes of preeclampsia. The process of remodeling the spiral arteries in preeclampsia is different from normal pregnancy. Failure to remodeling the spiral arteries in preeclampsia inhibits the response to an increase in blood pressure as the pregnancy progresses, causing a decrease in utero placental perfusion and proangiogenic and antiangiogenic imbalances. Next is ischemia of the vascular placenta. Utero placental ischemia results in hypoxia due to reduced blood flow at the placental implant site, and results in the release of free radicals. Placental ischemia as a failure of spiral artery remodeling will increase the Th1 / Th2 ratio and balance disorders of proangiogenic and antiangiogenic factors (a cause of increased levels of soluble fms-like tyrosine kinase 1 (sFlt-1), soluble endoglin (sEng), and endothelial vascular decline growth factor (VEGF) and placental growth factor (PLGF). In preeclampsia, increasing sFlt-1 levels, resulting in a decrease in levels of free VEGF and PlGF. Soluble Flt-1 is produced in large quantities by placental trophoblasts, then by endothelial cells, macrophages, neutrophils, and is released into the maternal circulation, which acts as an antiangiogenic protein molecule that binds VEGF and free PlGF in the utero-placental circulation. Increased sFlt-1 results in changes in endothelial blood vessel integrity, causing damage to the blood brain barrier, brain edema, liver damage and kidney glomerulus. PlGF is produced by the cytotrophoblast, syncytiotrophoblast and extravillary tropoblasts in the placenta, expressed on the placenta, umbilical vein endothelial cells and choriocarcinoma cell line. PlGF functions as a mediator of angiogenesis to induce proliferation, migration and activation of endothelial cells. The ratio of sFlt-1/PlGF levels is one index that describes antiangiogenic activity, which is thought to predict preeclampsia events better, compared to a single measurement of these biomarkers. The use of s-Flt-1, PlGF, and s-Flt-1/ PlGF levels has potential relevance in determining the diagnosis and prognosis of the disease and has been widely investigated to identify patients who have a high risk of preeclampsia and who need close monitoring. Currently, the examination of the ratio of s-Flt-1/PlGF levels has been widely used for early detection of preeclampsia. EVOO is pure olive oil obtained from olives based on the appropriate temperature using a tool whether it is not for the purpose of being upgraded or made of olive oil. The phenolic content of extra virgin olive oil (EVOO) is very high and has anti-antioxidant and anti-inflammatory properties as well as neutralizing ROS. This study aimed to determine the effect of extra virgin olive oil (EVOO) on sFlt-1 levels and PlGF levels in preeclampsia rat model. The research design in this study was true experimental with a post test only control group design approach, using sample of 20 rats Wistar strain divided into 5 groups; positive control (normal pregnant), positive control (preeclampsia rat model), D1 (preeclampsia rat model + EVOO 0.5 mL/day), D2 (preeclampsia rat model + EVOO 1 mL/day) and D3 (preeclampsia rat model + EVOO 2 mL/day) Levels of sFlt-1 and PlGF in normal pregnant rats differed from preeclampsia rats model. In preeclampsia rats, sFlt-1 levels were higher and PlGF levels were lower thanxii normal pregnant rats, and vice versa. EVOO with a dose of 0.5 mL/day and 1 mL/day had an effect on decreasing sFlt-1 levels (p-value 0.002 < α 0.05), increasing PlGF levels (pvalue 0,000 < α 0.05) and decreased sFlt-1 / ratio PlGF (p-value 0.001 < α 0.05) in preeclampsia rat models. EVOO contains polyphenol compounds that act as powerful antioxidants, which function to capture free radicals and delay oxidation by donating hydrogen ions. Whereas the EVOO with a dose of 2 mL/day has the opposite effect, this is possible because of changes in the content of some antioxidants that have a prooxide effect. The conclusion of this study is that there are differences in sFlt-1 and PlGF levels in normal pregnant rat and preeclampsia rat model. EVOO with a dose of 0.5 mL / day and 1 mL / day can reduce sFlt-1 levels, increase PlGF levels and reduce the ratio of sFlt-1 / PlGF in preeclampsia rat model.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/615.107 24/SIL/p/2019/041905129 |
Uncontrolled Keywords: | MEDICINE, EXPERIMENTAL, OLIVE OIL--THERAPEUTIC USE, PROTEIN-TYROSINE KINASE, PREECLAMPSIA |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.1 Drugs (materia medica) > 615.107 24 Experimental research |
Divisions: | S2/S3 > Magister Kebidanan, Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 26 Dec 2019 11:41 |
Last Modified: | 09 Mar 2022 07:29 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/177371 |
Preview |
Text
Yulia Silvani.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |