-, Maulidah (2019) Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Bantuan Hidup Dasar (BHD) Pada Pasien Cardiac Arrest Oleh Perawat Di IGD Dan ICU RSUD Dr. Soedarso Pontianak. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Cardiac arrest merupakan suatu kejadian dimana jantung mengalami suatu kegagalan dalam proses berkontraksi secara efektif dan kejadiannya tidak dapat diprediksi. Seseorang yang mengalami henti jantung didapatkan tanda-tanda tidak adanya nadi dan tanda-tanda sirkulasi. Henti jantung sendiri biasanya lebih sering dialami oleh orang dewasa. Menurut data dari Indonesian Heart Association 2016, prevalensi angka kejadian cardiac arrest berkisar 10 dari 10.000 orang normal dan sering terjadi di usia >35 tahun dimana setiap tahunnya mencapai 300.000-350.000 kasus cardiac arrest . Upaya penanganan kasus cardiac arrest sangat memerlukan peran perawat. Salah satu upaya penanganan cardiac arrest oleh perawat adalah pelaksanaan Bantuan Hidup Dasar dengan tujuan meningkatkan kesempatan hidup pada pasien tersebut. AHA 2010 menyatakan bahwa BHD adalah suatu fondasi yang sangat penting dilaksanakan demi menyelamatkan nyawa seseorang. Pada proses BHD itu sendiri meliputi antara lain yaitu identifikasi henti jantung dan Emergency Medical Services (EMS), Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) dini, kejut jantung dengan menggunakan alat kejut jantung otomatis atau yang biasa disebut Automated External Defibrillator (AED). Seorang tenaga kesehatan khususnya seorang perawat di tuntut mempunyai keahlian dasar dalam penatalaksanaan henti jantung yaitu Bantuan Hidup Dasar (BHD)/Basic Life Suport (BLS). Keberhasilan pemberian CPR tentu dipengaruhi beberapa faktor : seperti pengetahuan, pendidikan, pelatihan, pengalaman, motivasi, sikap dan kesediaan. faktor- faktor tersebut menyebabkan dampak yang signifikan dalam menaikkan tingkat kelangsungan hidup pada kasus henti jantung. Kasus cardiac arrest di RSUD Dr Soedarso Pontianak berdasarkan hasil Laporan tahunan (LAPTAH) tahun 2016-1017 mengalami peningkatan angka kejadian sebesar 50 % dengan jumlah 36 kasus cardiac arrest pada tahun 2016 dan 54 kasus cardiac arrest pada tahun 2017. Berdasarkan hasil observasi yang sudah dilaksanakan pada 10 orang perawat, didapatkan 60% perawat dalam melakukan tindakan belum sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) terutama pada bagian High Quality CPR. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pelaksanaan BHD pada pasien cardiac arrest oleh perawat di IGD dan ICU RSUD Dr Soedarso Pontianak. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan jenis penelitian descriptif analitik. Populasi pada penelitian ini adalah 56 perawat. Pada analisa bivariat untuk semua variabel pada penelitin ini di uji dengan menggunakan uji spearman rank, sedangkan untuk analisa multivariat menggunakan uji regresi linear ganda. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, pendidikan, pelatihan, motivasi dan kesediaan terhadap pelaksanaan bantuan hidup dasar pada pasien cardiac arrest dengan nilai masing - masing variabel yaitu p= 0,000. Sedangkan untuk variabel pengalaman dan sikap didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan yang signifikan terhadap pelaksanaan bantuan hidup dasar pada pasien cardiac arrest dengan nilai masing- masing variabel yaitu untuk variabel pengalaman nilai p= 0,270 dan untuk variabel sikap nilai p=0,326. Untuk Faktor yang paling dominan mempengaruhi pelaksanaan BHD oleh perawat di IGD dan ICU adalah pengetahuan (β = 0,676) dan pelatihan (β = 0,196) berikutnya pendidikan, motivasi dan kesediaan. Peningkatan pemahaman pengetahuan dan keterampilan dalam menangani kasus henti jantung memberikan hasil positif dalam menaikkan kelangsungan hidup pada pasien henti jantung. Resusitasi dengan kualitas tinggi dan kepercayaan diri yang baik adalah salah satu hal terpenting bagi perawat yang biasanya menjadi responder pertama di dalam instalasi gawat darurat Rumah sakit. Kurangnya kesiapan dan kepercayaan perawat menanggapi peristiwa resusitasi dapat mengakibatkan waktu yang panjang untuk intervensi dan penurunan kelangsungan hidup pasien.
English Abstract
Cardiac arrest is an event where the heart experiences a failure in the process of contracting effectively and the event cannot be predicted. Someone who had a cardiac arrest found no signs of pulse and signs of circulation. Cardiac arrest itself is usually more often experienced by adults. According to data from the Indonesian Heart Association in 2016, the prevalence of cardiac arrest incidence rates ranged from 10 out of 10,000 normal people and often occur in those aged> 35 years where every year to reach 300000-350000 cases of cardiac arrest. Efforts to tackle cases of cardiac arrest really need the role of nurses. One effort to handle cardiac arrest by the nurse is the implementation of the Basic Living Assistance with the aim of increasing the chance of living in such patients. AHA 2010 states that BHD is a very important foundation that will serve to save lives. At BHD process itself includes, among others, the identification of cardiac arrest and Emergency Medical Services (EMS), Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) early, cardiac shock by using an automatic defibrillator paddles or so-called Automated External Defibrillator (AED). Health workers, especially nurse in demand have basic skills in the management of cardiac arrest Basic Life Suport (BLS). The success of the administration of CPR course influenced by several factors: such as knowledge, education, training, experience, motivation, attitude and willingness. these factors lead to a significant impact in raising the survival rate in cases of cardiac arrest. The case of cardiac arrest in the general hospital of Dr. Soedarso Pontianak based on the results of the annual report (LAPTAH) in 2016-1017 has increased the incidence of 50% with the number of 36 cases of cardiac arrest in 2016 and 54 cases of cardiac arrest in 2017. Based on the observations that have been implemented on 10 nurses, found 60% of nurses in action not according to Standard Operating Procedures (SOP), especially on the High Quality CPR. The purpose of this study to analyze the factors that affect the implementation of the BHD in cardiac arrest patients by nurses in the Emergency Departement (ED) and Intensive Care Unit (ICU) in General Hospital of Dr Soedarso Pontianak. This study using cross sectional approach with analytical descriptive research. The population in this study were 56 nurses. Bivariate analysis for all variables in this experiment tested using Spearman rank test, whereas for multivariate analysis using multiple linear regression. The results showed that there was a significant correlation between knowledge, education, training, motivation and willingness on the implementation of basic life support in patients with cardiac arrest with a value of each variables p=0.000. As for the variables experience and attitude showed that no significant relationship to the implementation of the basic life support in patients with cardiac arrest is the value of each variable to variable experience and p=0.270 for attitudinal variables p=0.326. For the most dominant factor affecting the implementation of the BHD by nurses in the ED and ICU is knowledge (β=0.676) and training (β=0.196) subsequent education, motivation and willingness. Improved understanding of knowledge and skills in handling cases of cardiac arrest give positive results in increasing survival in patients with cardiac arrest. Resuscitation with high quality and good self confidence is one of the most important things for nurses who are usually the first responder in the emergency department of hospitals. The lack of preparedness and response to events resuscitation nurse confidence may result in a long time for intervention and decreased patient survival.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/616.025/MAU/a/2019/041903937 |
Uncontrolled Keywords: | EMERGENCY NURSING, EMERGENCY MEDICAL SERVICES, CARDIAC ARREST--TREATMENT |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 616 Diseases > 616.02 Special topics of disease > 616.025 Medical emergencies / Emergency medicine / Emergency nursing / Triage (Medicine) |
Divisions: | S2/S3 > Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 26 Dec 2019 07:24 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 03:54 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/177358 |
Preview |
Text
Maulidah.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |