Pengaruh Pemberian Peptida Polisakarida Ganoderma Lucidum Terhadap Kadar Sod, Mda, Cec Dan Epc Pada Pasien Risiko Tinggi Penyakit Jantung Berdasarkan Skor Framingham

Ovianti, Nadia (2018) Pengaruh Pemberian Peptida Polisakarida Ganoderma Lucidum Terhadap Kadar Sod, Mda, Cec Dan Epc Pada Pasien Risiko Tinggi Penyakit Jantung Berdasarkan Skor Framingham. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penyakit jantung menyebabkan 48% kematian di dunia, dan digolongkan sebagai penyakit tidak menular. Pada tahun 2008, 17,3 juta orang meninggal karena penyakit kardiovaskular, 7,3 juta karena serangan jantung dan 6,2 juta disebabkan stroke. WHO juga memperkirakan bahwa pada tahun 2030 sekitar 23,6 juta orang akan meninggal karena penyakit kardiovaskular. Penyakit jantung yang disebabkan oleh aterosklerosis menjadi penyebab mortalitas dan morbiditas yang utama di dunia. Proses patogenesisnya meliputi metabolisme lipid yang tidak seimbang, diikuti dengan inflamasi kronik dinding arteri. Adanya faktor-faktor di atas menyebabkan penumpukan plak pada pembuluh darah. Proses pembentukan plak ini salah satunya berhubungan dengan terjadinya stress oksidatif di dalam tubuh. Ketika tingkat spesies oksigen reaktif (ROS) melebihi antioksidan yang tersedia dalam sistem tubuh, hal ini menyebabkan stres oksidatif. Sistem antioksidan yang dapat menangkal spesies oksigen reaktif salah satunya adalah superoksida dismutase atau SOD. Proses patologi pada endotel akibat stres oksidatif diperiksa menggunakan CEC (circulating endothelial cell) yang mengindikasikan adanya perlukaan endotel dan EPC (endothelial progenitor cell) yang mengindikasikan perbaikan vaskuler. Kedua penanda yang mewakili keutuhan vaskuler dan endotel ini penting dalam patofisiologi penyakit kardiovaskuler. Penelitian ini adalah pengujian pemberian peptide polisakarida (PSP) yang diekstrak dari Ganoderma lucidum pada manusia setelah penelitian pendahuluan dan uji toksisitas di tikus. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan efek β-glucan yang terdapat dalam PSP dalam menghambat progresifitas aterosklerosis dengan pengukuran SOD (superoxide dismutase)dan MDA (malondialdehyde) serta CEC (circulating endothelial cell) dan EPC (endothelial progenitor cell) sebagai penanda gangguan endotel. Penelitian ini dilakukan pada individu dengan risiko tinggi penyakit jantung, berdasar pada skor Framingham Penelitian ini adalah quasi experimental dengan menggunakan metode pretest dan post test desain tanpa kontrol, untuk mengetahui pengaruh pemberian Peptida Polisakarida (PSP) sebagai terapi tambahan pada 37 pasien risiko tinggi penyakit jantung berdasar skor Framingham. Kegiatan penelitian ini meliputi pengukuran SOD, MDA, CEC dan EPC pada pasien High Risk skor Framingham sebelum mendapat perlakuan dan setelah mendapat perlakuan dengan PSP 250 mg yang diberikan 3 kali sehari selama 3 bulan. Pasien tetap mengkonsumsi obat-obatan terstandar lain selain PSP dengan dosis yang tetap selama penelitian. SOD dan MDA diukur menggunakan ELISA dan disajikan dalam bentuk mean ± SD. CEC dan EPC diukur dengan menggunakan flowsitometri dan disajikan dalam bentuk mean ± SD. Analisis dilakukan untuk melihat perbedaan antara pre-test dan post-test perlakuan pada kelompok pasien risiko tinggi dengan menggunakan Wilcoxon. Perhitungan statistik menggunakan SPSS versi 21. Hasil dinyatakan signifikan jika p<0,05. Rata-rata kadar SOD setelah pengukuran menunjukkan peningkatan yang tidak signifikan dari sebelum pemberian PsP yaitu 3,12 ±0,70 U/mL menjadi 3,62±4,26 U/mL setelah pemberian PsP (n=37). Kadar MDA setelah pengukuran menunjukkan penurunan yang signifikan dari rata-rata sebelum pemberian PSP 114,13 ± 24,56 U/mL menjadi 36,84 ±28,39 U/mL setelah pemberian PSP (n=37). Jumlah CEC setelah pengukuran menunjukkan penurunan signifikan dari rata-rata 7,38 ± 4,44 sel/μL sebelum pemberian PsP menjadi 2,23 ±3,05 sel/μL setelah pemberian PsP (n=37). Jumlah EPC setelah pengukuran menunjukkan penurunan signifikan dari rata-rata 12,94 ± 6,97 sel/μL sebelum pemberian PsP, menjadi 6,10 ±3,95 sel/μL setelah pemberian PsP (n=37) pada pasien risiko tinggi penyakit jantung berdasarkan skor Framingham. β-1,3/1,6-D-Glucan yang terdapat dalam PsP telah dianalisa oleh Complex Carbohydrate Research Centre-University of Georgia, Amerika dan hasil analisa menunjukkan PsP memiliki berat molekul besar (>3.755.000 Da). β-1,3/1,6-D-Glucan dalam PsP juga diketahui memiliki triple helix solution conformation dan percabangan yang kompleks. Berat molekul yang besar, bentukan triple helix serta percabangan yang kompleks menunjukkan potensi β-glucan dalam PsP sebagai imunomodulator dan antioksidan yang kuat. Sementara itu, β-glucan bisa lebih baik memodulasi angiogenesis terkait MnSOD jika mekanisme yang mendasarinya dapat dipelajari. Sel endotel mengekspresikan Dectin- 1, reseptor seperti lectin tipe C, dan ikatan antara Dectin-1 dengan β-glucan menginduksi ix ekspresi MnSOD melalui asetilasi histon. β-glucan juga dapat meningkatkan glutation, SOD, glutation peroksidase dan glutation transferase pada jaringan tumor. Hasil akhirnya berupa penghambatan progresifitas tumor dan stress oksidatif. Pada krustasea dengan virus white spot syndrome. β-glucan juga dibuktikan meningkatkan aktivitas SOD dan juga katalase. Peningkatan didapatkan pada otot dan juga hepatopankreas. Pemberian β-glucan pada tikus dengan ulkus gaster karena penggunaan aspirin menunjukkan efek penurunan peroksidasi lipid, dan menghasilkan penurunan MDA jika dibandingkan dengan kelompok yang hanya diberi aspirin. β-glucan juga diketahui dapat menghambat kenaikan MDA pada sepsis atau luka bakar. Pemberian 4% β-glucan yang diekstrak dari Saccharomyces cerevisiae pada tikus yang diberi 1-Chloro-2,4-dinitrobenzene menunjukkan penurunan MDA. Jumlah CEC yang berkurang pada pasien risiko tinggi penyakit jantung menurut skor Framingham ini menunjukkan berkurangnya disfungsi endotel yang dapat mengarah pada aterosklerosis setelah administrasi PsP. Hasil ini juga menunjukkan potensi antioksidan dari PsP yang menurunkan stres oksidatif dan menghambat progresi disfungsi endotel. Penurunan EPC pada penelitian ini diduga karena jumlah yang sudah menurun sebelum 90 hari, efek β-glucan yang menekan faktor inflamasi yang dibutuhkan untuk mobilisasi, maupun EPC yang telah berubah morfologi menjadi sel endotel dalam 3-4 minggu. Penelitian ini menunjukkan bahwa PsP dapat dipertimbangkan sebagai suplemen tambahan yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung melalui mekanisme antioksidan bagi penderita dengan resiko tinggi penyakit jantung berdasarkan skor Framingham.

English Abstract

Heart diseases are the main cause for 48% deaths in the world, and were classified as non-communicable disease. In 2008, 17.3 million people died due to cardiovascular disease, 7.3 million because of heart attacks and 6.2 million due to stroke. WHO also estimated that by 2030 about 23.6 million people will die from cardiovascular disease. Heart disease caused by atherosclerosis is the leading cause of mortality and morbidity in the world. The pathogenic process includes unbalanced lipid metabolism, followed by chronic inflammation of the arterial wall. The presence of unbalanced lipid metabolism and chronic inflammation caused the accumulation of plaque on the blood vessels. The plaque formation is one of the pathologic processes related to the occurrence of oxidative stress in the body. If the level of reactive oxygen species (ROS) exceeds the level of antioxidants available in the body, it will cause oxidative stress. One of the antioxidant systems that can counteract reactive oxygen species is superoxide dismutase or SOD. Pathological processes in endothelials due to oxidative stress can be examined using CEC (circulating endothelial cells) which indicate endothelial injury and EPC (endothelial progenitor cell) indicating vascular repair. These markers representing vascular and endothelial integrity are important in the pathophysiology of cardiovascular disease. This study was conducted to evaluate the effect of the administration of polysaccharide peptide (PSP) extracted from Ganoderma lucidum at the human level after preliminary research and toxicity test in rats. This study was conducted to obtain data and facts of β-glucan ability in PSP to inhibit the progression of atherosclerosis by measuring SOD (superoxide dismutase), MDA (malondialdehyde), CEC (circulating endothelial cell) and EPC (endothelial progenitor cell) as marker of endothelial disorder. This study was performed on individuals with a high risk of heart disease, based on the Framingham score. This study was a quasi experimental using pre test and post test method without control design, to determine the effect of Peptide Polysaccharide (PSP) as supplementary therapy in 37 patients with high risk of heart disease based on Framingham score. The research activities included measurements of SOD, MDA, CEC and EPC in patients with High Risk Framingham score before treatment and after treatment with 250 mg PSP 3 times a day for 3 months. Patients continued to take other standardized medicines in addition to PSP with a fixed dose during the study. SOD and MDA were measured using ELISA and presented in mean ± SD. CEC and EPC were measured using flowcytometry and presented in mean ± SD. The analysis was performed to see the difference between pre-test and posttest treatment in high-risk patient group using Wilcoxon. The statistical calculation was done using SPSS version 21. Results are significant if p <0.05. The mean SOD levels after measurement showed insignificant increase from before the administration of PsP of 3.12 ± 0.70 U / mL to 3.62 ± 4.26 U / mL after the administration of PsP (n=37). MDA levels after measurements showed a significant decrease from the mean before PSP 114.13 ± 24.56 U / mL to 36.84 ± 28.39 U / mL after PSP administration (n=37). The amount of CEC after measurement showed a significant decrease from an average of 7.38 ± 4.44 cells / μL before administration of PsP to 2.23 ± 3.05 cells / μL after administration of PsP (n=37). The number of EPCs after measurement showed a significant decrease from an average of 12.94 ± 6.97 cells / μL before administration of PsP, to 6.10 ± 3.95 cells / μL after administration of PsP (n=37) in patients at high risk of heart disease based on Framingham score. β-1,3 / 1,6-D-Glucan contained in the PsP has been analyzed by the Complex Carbohydrate Research Center at University of Georgia, USA and the results showed that PSP has a large molecular weight (> 3,755,000 Da). β-1,3 / 1,6-D-Glucan in PsP was also known to have triple helix solution conformation and complex branching. Large molecular weight, triple helix formation and complex branching showed the potential of β-glucan in PsP as a powerful immunomodulator and antioxidant. Meanwhile, β-glucan modulated the angiogenesis associated with MnSOD. The endothelial cells express Dectin-1, a member of C-type lectin family, and the bond between Dectin-1 and β-glucan induces MnSOD expression through histone acetylation. β-glucan may also increase glutathione, SOD, glutathione peroxidase and glutathione transferase in tumor tissue. The end result is inhibition of tumor progression and oxidative stress in xi crustaceans with white spot syndrome virus. ß-glucan was also shown to increase the activity of SOD as well as catalase. The administration of β-glucan in mice with gastric ulcers due to aspirin consumption showed a decreased lipid peroxidation effect, and resulted in a decrease in MDA when compared to those given aspirin alone. β-glucan is also known to inhibit the increase of MDA in sepsis or burns. Administration of 4% β-glucan extracted from Saccharomyces cerevisiae to mice which were given 1-Chloro-2,4-dinitrobenzene showed a decrease in MDA. The reduced number of CEC in patients with high risk of heart disease according to Framingham score suggests a reduction in endothelial dysfunction that may lead to atherosclerosis after administration of PsP. These results also indicated the antioxidant potential of PSPs that decrease oxidative stress and inhibit the progression of endothelial dysfunction. The decrease in EPC in this study is presumed due to an already declining amount of EPC before 90 days, the effect of β-glucan that suppressed the inflammatory factors required for mobilization, as well as EPCs that have been morphologically changed to endothelial cells within 3-4 weeks. This study shows that PSP can be used as a supplementary therapy that can decreases cardiovascular risks through the mechanism of antioxidants for patients with high risk of heart disease based on Framingham score.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/616.123/OVI/p/2018/041803796
Uncontrolled Keywords: CORONORY HEART DISEASE, CORONARY HEART DISEASE - PATIENTS - REHABILITATIONS
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 616 Diseases > 616.1 Diseases of cardiovascular system > 616.12 Diseases of heart > 616.123 Coronary diseases (Ischemic heart diseases)
Divisions: S2/S3 > Magister Ilmu Biomedis, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 20 Dec 2019 07:29
Last Modified: 05 Dec 2023 03:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/177262
[thumbnail of Nadia Ovianti (2).pdf] Text
Nadia Ovianti (2).pdf

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item