Saputra, Dirga Malik (2019) Pengembangan Tempat Pelelangan Ikan (Tpi) Di Pelabuhan Perikanan Nusantara Muara Angke, Jakarta Utara, Dki Jakarta Akibat Perubahan Peraturan Transshipment. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Transshipment atau alih muat menurut Per.30/MEN/2012 adalah pemindahan ikan hasil tangkapan dari kapal penangkap ikan ke kapal pengangkut ikan atau pemindahan ikan hasil tangkapan dari kapal penangkap ikan ke kapal penangkap ikan. legalnya transshipment di Indonesia sering di salahgunakan oleh para nelayan untuk menjual ikan hasil tangkapan di tengah laut kepada nelayan asing yang masuk ke daerah Indonesia secara illegal tanpa melaporkan berapa hasil tangkapan mereka yang di jual kepada nelayan asing. Yang di laporkan kedapa petugas adalah hasil tangkapan akhir sebelum kapal melakukan pendaratan ke pelabuhan pangkalan. Pencatatan hasil tangkapan pada saat pendaratan yang tidak di pantau langsung pada saat perhitungan ulang oleh petugas mengakibatkan hasil yang tidak akurat dan mengakibatkan kerugian yang tersamarkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui volume ikan yang dilelangkan, dampak yang diterima TPI akibat pelarangan transshipment, dan merekomendasikan strategi pengembangan TPI untuk kedepannya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu untuk menggambarkan keadaan / kondisi lapang Tempat Pelelangan Ikan, serta menggunakan analisis data time series yang berfungsi menggambarkan volume produksi pertahun dan analisis SWOT untuk mengidentifikasi faktor eksternal dan internal. Analisis time series untuk melihat perbedaan volume produksi ikan yang dilelangkan sebelum dan sesudah kebijakan pelarangan kegiatan transshipment. Produksi ikan yang dilelangkan mengalami peningkatan yang signifikan mulai dari tahun 2009 sampai 2018. Pada tahun-tahun sebelum dilarang kegiatan transshipment, produksi ikan stabil. Pada kisaran terendah tahun 2010 dengan jumlah 10.432.428 Kg pertahun dan produksi tertinggi tahun 2013 dengan jumlah 20.520.709. Pada tahuntahun berikutnya setelah kegiatan transshipment dilarang produksi ikan mengalami peningkatan yang signifikan, pada kisaran terendah tahun 2014 dengan jumlah 24.574.079 dan produksi tertinggi tahun 2016 dengan jumlah 50.253.204, dengan begitu dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan kebijakan pelarangan produksi ikan mengalami peningkatang yang signifikan. Analisis data menggunakan metode SWOT yaitu dengan mengidentifikasi kekuatan (Strength), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunity), dan ancaman (threat) untuk mengetahui IFAS (Internal Factor Analysis Summary) dan EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary) didapatkan kesimpulan matriks grand strategi kuadran I (Agresif) dengan memanfaatkan kekuatan untuk peluang – peluang yang ada.
English Abstract
-
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPIK/2019/846/051911094 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 02 Nov 2020 12:44 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 00:45 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/177250 |
Preview |
Text
DIRGA MALIK SAPUTRA (2).pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |