Analisis Ketepatan Skor FOUR Dan Skor GCS Dalam Memprediksi Mortalitas 7 Hari Pertama Pada Pasien Cidera Kepala Dewasa Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Saiful Anwar.

Santoso, Puguh (2018) Analisis Ketepatan Skor FOUR Dan Skor GCS Dalam Memprediksi Mortalitas 7 Hari Pertama Pada Pasien Cidera Kepala Dewasa Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Saiful Anwar. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Cidera kepala merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di intra hospital. Cidera kepala dapat menyebabkan kematian, kecacatan, mengurangi waktu produktif seseorang karena melibatkan kelompok usia produktif dan mengakibatkan beban sosial ekonomi yang besar. Oleh karena itu, mengetahui prognosis cidera kepala dengan penilaian awal yang akurat menjadi sangat penting karena dapat digunakan untuk memberikan informasi mengenai perjalanan penyakit dan outcome penyakit. Skoring dapat digunakan sebagai prediksi dan penatalaksanaan sesuai kondisi pasien yang akan dipakai membuat suatu keputusan untuk menentukan tindakan segera, juga berguna untuk memberikan informasi pada keluarga pasien tentang kondisi dan kemungkinan hal terburuk yang dapat terjadi pada pasien. Sistem skoring trauma telah banyak dikembangkan dan digunakan, salah satunya yang paling umum digunakan adalah Glasgow Coma Scale (GCS) merupakan alat ukur yang banyak dipakai karena sederhana dan cepat saat digunakan akan tetapi mempunyai beberapa kelemahan tidak bisa dibuat untuk menilai pasien yang telah terintubasi, trauma di kedua palpebra serta perlu modifikasi untuk menilai kesadaran pada anak. Menyadari kelemahan tersebut diterbitkan sebuah skala penilaian baru skor Full Outline of UnResponsiveness (FOUR) untuk mengukur gangguan kesadaran dan dapat melengkapi kekurangan dari GCS. Skor FOUR merupakan skala koma baru yang terdiri atas 4 komponen (respon mata, respon motorik, refleks batang otak dan pola pernafasan), dengan skor total terdiri atas 17 poin (mulai dari 0-16). Skor FOUR diasumsikan lebih superior dibanding dengan GCS karena dapat diaplikasikan untuk pasien dengan intubasi dan menilai lock-in syndrome dan mendeteksi vegetative state, sehingga perlu melakukan analisis permasalahan terkait skor FOUR dan skor GCS sebagai prediktor mortalitas 7 hari pertama pada pasien cidera kepala dewasa di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien dewasa dengan cidera kepala yang datang berobat ke IGD rumah sakit umum daerah Dr. Saiful Anwar Malang. Penentuan sampel menggunakan purposive sampling dengan Jumlah sampel sebanyak 75 responden. Untuk mengetahui gambaran masing-masing variabel digunakan analisis univariat, untuk mengetahui hubungan antar variabel digunakan uji koefisien kontigensi Untuk mengetahui perbedaan efektifitas skor GCS dan skor FOUR dalam mendeteksi mortalitas pasien cidera kepala maka menggunakan analisis dengan metode komparatif ROC (Receiver Operator Characteristic) untuk mendapatkan nilai AUC (Area Under Curve) menentukan cut-off point, sensitivitas, spesifitas pada masing-masing Skor GCS dan Skor FOUR. Hasil uji bivariat mengidentifikasi hubungan antara variabel GCS dengan kejadian mortalitas didapati hasil p = (0,000) dengan r = 0,536.hubungan antara variabel skor FOUR dengan kejadian mortalitas adalah p = 0,000 dengan r =0,649. Nilai AUC SKOR GCS adalah 0,683 (IK95% 0,541 – 0,825) dan nilai AUC skor FOUR adalah 0,785 (IK95% 0,639 -0.932). Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa SKOR FOUR dan skor GCS dapat dijadikan prediktor kejadian mortalitas pada pasien cidera kepala dewasa setelah 7 hari, dimana secara statistik skor FOUR lebih baik dalam memprediksi kejadian mortalitas.

English Abstract

Head injury is one of the most common causes of death recorded in intra hospitals. Head injuries can cause death, disability, reducing a person's productivity. Moreover, it involves the productive age group and becomes big socio-economic burdens. Therefore, knowing the prognosis of head injury with an accurate initial assessment becomes very important because it can be used to provide information about travel sickness and disease outcomes. Skoring can be used as prediction and treatment of a patient's condition will be used to make a decision to determine immediate action, it is also useful to provide information on the patient's family about the condition and possible terms the worst that can happen to the patient. Traumatic scoring system has been widely developed and used, one being the most commonly used is the Glasgow Coma Scale (GCS) is a measuring instrument that is widely used because it is simple and quick to use but has some drawbacks not be created to assess patients who have intubation, trauma in both palpebra and need to modify asses awareness in children. Aware of the weakness of the new assessment scale published a score for a Full Outline of Unresponsiveness (FOUR) to measure disturbances of consciousness and can complement the deficiencies of the GCS. A score FOUR is a new coma scale which consists of 4 components (motoric response, eye response, brain stem reflexes and respiratory pattern), with the total score consists of 17 points (from 0-16). Score FOUR is assumed to be more superior than GCS because it can be applied to patients with intubation and rate lock-in syndrome and detect the vegetative state, so the need to do an analysis of the related problems of the score and the score of the FOUR GCS as a predictor of mortality in the first 7 days in patients of head injury to the adult in General Hospital dr. Saiful Anwar Malang. This research is an analytic observational research using cross sectional approach. The population in this study is all adult patients with head injuries who came to Saiful Anwar’s Emergency Room (IGD). Sample selection uses purposive sampling with the number of sample accounted as many as 75 respondents. Univariate analysis is used to determine the description of each variable, and testing coefficient of contingency is employed to determine the relation between variables. To know difference of effectiveness of GCS score and FOUR score in detecting the mortality of head injured patients, the analysis by ROC (Receiver Operator Characteristic) comparative method is then utilized to obtain the AUC (Area Under Curve) value determining cut-off point, sensitivity, and specificity on each GCS Score and FOUR Score. The result of bivariate test identifies the relationship between GCS variable and mortality occurrence of p = (0.000) with r = 0.536. The relationship between the FOUR Score variable and the mortality event was p = 0.000 with r = 0.649. The AUC score of the GCS Score is 0.683 (IK95% 0.541  0.825). Furthermore, the AUC value of the FOUR score is 0.785 (IK95% 0.639 -0.932). Conclusions in this study that FOUR Score and GCS score can be predictors of mortality in adult patients with head injury after seven days, which statistically FOUR Score is better in predicting mortality event.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: TES/617.51/SAN/a/2018/041808397
Uncontrolled Keywords: HEAD--WOUNDS AND INJURIES—DIAGNOSIS, HEAD--WOUNDS AND INJURIES--PATIENTS
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 617 Surgery, regional medicine, dentistry, ophthalmology, otology, audiology > 617.5 Regional medicine > 617.51 Head
Divisions: S2/S3 > Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 17 Dec 2019 07:16
Last Modified: 19 Oct 2021 07:11
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/177063
[thumbnail of LAMPIRAN (2).pdf]
Preview
Text
LAMPIRAN (2).pdf

Download (5MB) | Preview
[thumbnail of Puguh Santoso (2).pdf]
Preview
Text
Puguh Santoso (2).pdf

Download (5MB) | Preview
[thumbnail of PENJELASAN (2).pdf]
Preview
Text
PENJELASAN (2).pdf

Download (321kB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item