Eriyanto, Ivan (2019) Analisis Finansial Peternak pola Kemitraan studi Kasus Di Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Usaha peternakan sapi potong merupakan usaha yang banyak diminati dan dikembangkan karena bentuk investasi jangka panjang dan dapat menopang pertumbuhan ekonomi karena menghasilkan produk peternakan yakni daging dan susu sebagai produk utamanya. Akan tetapi karena usaha sapi ini merupaka usaha dengan modal yang besar makan akan diperlukan analisis finansia dalam pengembangan usahanya. Analisis finansial merupakan salah satu cara untuk mengetahui penggunaan modal usaha peternakan sapi potong dengan pola mandiri dalam memenuhi kewajibannya. Pengambilan dilakukan di peternakan sapi potong yang telah menjalin subkontrak kemitraan dengan perusahaan PT. Santosa Agrindo di Kecamatan Dau Kabupaten Malang pada tanggal 17 Juni 2018 dimana ternak siap panen dan hasil produksi pertama dari pola kemitraan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hak dan kewajiban inti dan plasma dalam kemitraan sapi potong, dan menganilisa kelayakan usaha sapi potong purphosive sampling dan pemilihan tempat penelitian dengan sengaja.metode pengumpulan data dengan cara survey untuk melakukan observasi dan wawancara serta pengisian kuisioner . data yang diambil adalah data primer dan sekunder dalam proses sekali periode produksi. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif dan kualitatif.Metode deskriptif merupakan penggunaan tabel-tabel dari angka-angka tersedia kemudian melakukan uraian-uraian, sedangkan metode kuantitatif untuk mengetahui tingkat analisis finansial dengan menggunakan analisis BEP, R/C dan Rentabilitas rasio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan peternak kemitraan pada periode pertama adalah PK 1, PK 2, PK3, PK4, PK 5 adalah Rp.40.569.300/Periode/farm, Rp.19.299.150/Periode/farm, Rp.251.517.600/Periode/farm, Rp.64.873.800/Periode/Farm, Rp.95.074.200/Periode/Farm.Break Even Point (BEP) adalah titik impas dari biaya yang produksi yang dikeluarkan dengan total penerimaan dari hasil usaha, BEP merupakan suatu analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan. Hasil perhitungan analisis finansial didapatkan pada peternak kemitraan Break Even Point (BEP) harga adalah PK 1 Rp.36.372/Kg, PK 2 Rp.38.922/Kg, PK 3 Rp.23.303/Kg, PK 4 Rp.35.188/Kg, PK 5 Rp.39.650/Kg dengan harga kemitraan yang ditentukan adalah Rp.43.000. BEP produk adalah PK 1 4069 Kg, PK 2 3096 Kg, PK 3 7208 Kg, PK 4 5728 Kg, PK 5 6307 Kg. Untuk perhitungan Revenue Cost Ratio (R/C) PK 1 1,25, PK 2 1,16, PK 3 1,91, PK 3 1,29, PK 4 1,14 dimana nilai R/C sendiri diartikan <1 makan usaha tersebut rugi, bila =1 usaha tersebut mencapai titip impas dimana tidak untung dan tidak rugi, bila nilai R/C >1 maka usaha tersebut untung. Kesimpulan dari penelitian usaha sapi pototng dengan pola kemitraan inti-plasma adalah nilai BEP produk rata-rata adalah 5281,55 Kg dan BEP harga rata-rata adalah Rp.34.687/Kg. Pendapatan rata-rata peternak kemitraan adalah Rp. 94.266.810/Kg/Periode dan R/C rasio ratarata adalah 1.35 dan nilai rentabilitas ekonomi rata-rata adalah 36,04% dan rentabilitas modal rata-rata adalah 69,03%. Saran bagi peternak sebaiknya diberikan pengarahan mengenai penanganan ternak sehingga tingkat pertumbuhan dan pertambahan bobot badan ternak lebih baik dan mampu mencapai target BEP dan R/C yang ditentukan serta mengurangi resiko kegagalan dalam proses produksi. Usaha peternakan kemitraan yang dijalin masih banak kekurangan di bidang pengontrolan terutama saat induk melahirkan dan pasca melahirkan sehingga tingkat mortalitas begitu tinggi di beberapa peternak
English Abstract
Research was conducted in feedlot farm brahman cross bulls from 5Th June 2017 until 17Th August 2018 in Dau District, Malang Regency. Research location were selected through purphosive sampling. This study aimed to examine income and financial analysis in partnership scheme farming. 5respondents partnership scheme were obtained by multistage sampling method and stratified into two based on the partnership ways. Data involve the primary and secondary data. Primary data are directly obtained through interview with owner of the farm and also th co-worker of the company. While secondary data are collected from recording, farm data, literature from the book and journal, and also from the internet. Analisis data consisted of Break Even Point (BEP), Revenue Cost ratio (R/C) and Rentability ratio. Resul indicated that PK 3 of partnership was more safe based on break even point value 5281,55 Kg, average break even point price Rp.34.687/Kg, average R/C ratio 1.35, economic rentability average 34,04% and enterprise rentability average 60,03%. The conclusion of this partnership is the financial analysis is valuable and feasible to be continue.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FAPET/2019/433/051910376 |
Uncontrolled Keywords: | break even point, revenue cost ratio, rentability |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals > 636.21 Cattle for specific purposes > 636.213 092 Cattlemen |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 25 Sep 2020 07:28 |
Last Modified: | 25 Sep 2020 07:28 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/176928 |
Actions (login required)
View Item |