Diani, Khonita Rahma (2019) Hubungan antara Lingkar Ambing dan Kapasitas Ambing terhadap Produksi Susu Sapi Perah Peranakan Friesian Holstein (PFH) pada Beberapa Periode Laktasi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sapi perah adalah ternak dengan produksi utama susu yang disekresikan oleh kelenjar ambing. Kelenjar ambing terdiri dari empat kuartir yang masing-masing kuartirnya tidak berhubungan. Kelenjar ambing bagian belakang memproduksi 60% dari total susu, sedangkan kelenjar ambing bagian depan memproduksi 40%. Bentuk ambing yang besar, panjang dan berjumbai memiliki produksi susu yang semakin tinggi karena jumlah sel sekretori juga semakin banyak. Produksi susu yang dihasilkan seekor sapi perah tergantung dari jumlah sel alveoli yang ada di kelenjar ambing, sedangkan pertumbuhan kelenjar ambing (mammogenesis) disebabkan adanya perubahan hormonal, perubahan tersebut terjadi selama masa pubertas, kebuntingan dan laktasi, namun perubahan yang signifikan pada kelenjar ambing terjadi selama kebuntingan. Seleksi pada saat sapi mengalami kebuntingan pertama akan menunjukkan adanya mammogenesis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara lingkar ambing, kapasitas ambing, dan periode laktasi terhadap produksi susu dan untuk mengetahui apakah periode laktasi berpengaruh terhadap lingkar ambing dan kapasitas ambing. Penelitian ini dilakukan selama satu bulan, yaitu pada bulan Januari 2019 sampai Maret 2019 di Peternakan Rakyat Sumber Gadung, Ngantang, Kabupaten Malang. Materi penelitian ini adalah 60 ekor sapi perah PFH yang sedang dalam masa laktasi dengan periode laktasi I sampai V. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus yaitu dengan mengukur lingkar ambing, kapasitas ambing, dan produksi susu serta wawancara kepada manager kandang mengenai periode laktasi. Analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan lingkar ambing, kapasitas ambing, dan periode laktasi terhadap produksi susu adalah analisis regresi-korelasi dan untuk mengetahui pengaruh periode laktasi terhadap lingkar ambing dan kapasitas ambing menggunakan analisis Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan lingkar ambing sebelum dan sesudah pemerahan memiliki hubungan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap produksi susu, dengan nilai koefisien korelasi tertinggi dipengukuran sebelum pemerahan pagi maupun sore (0,52). Kapasitas ambing sebelum pemerahan pagi, sebelum pemerahan sore dan sesudah pemerahan sore memiliki hubungan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap produksi susu, sedangkan kapasitas ambing sesudah pemerahan pagi menunjukkan hubungan yang nyata (P<0,05) terhadap produksi susu. Hasil analisis pengaruh periode laktasi terhadap produksi susu tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap lingkar dan kapasitas ambing. Kesimpulannya adalah lingkar ambing dan kapasitas ambing sebelum dan sesudah pemerahan pagi dan sore hari memiliki hubungan yang positif terhadap produksi susu. Periode laktasi ke-2 merupakan puncak produksi susu, sehingga di periode laktasi selanjutnya produksi susu mengalami penurunan. Periode laktasi tidak memiliki pengaruh terhadap lingkar ambing dan kapasitas ambing.
English Abstract
The purpose of this study was to know the relationship between udder circumference and udder capacity with milk production and to know the effect of lactation periods on udder circumference and udder capacity. The material used was 60 Friesian Holstein Crossbreed who were in 1 to 5 lactation period. The method used was case study method by measuring udder circumference, udder capacity, milk production, and interviewing the manager regarding the lactation period. Data analysis using Regression-Correlation and Completely Randomized Design (CRD). The results showed that the udder circumference before and after milking had a highly significant relationship (P<0.01) to milk production, with the highest correlation values is on before morning and before evening milking (0.52). Udder capacity before morning milking, before evening milking and after evening milking has a very significant relationship (P<0.01) to milk production, while udder capacity after morning milking shows a significant relationship (P<0.05) to milk production. The effect of lactation period on milk production have not significant to the udder circumference and udder capacity. The conclusion was udder circumference and udder capacity have a positive relationship to milk production. The second lactation period is the peak of milk production. Lactation period has no effect on udder circumference and udder capacity.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FAPET/2019/480/051910262 |
Uncontrolled Keywords: | mammogenesis, milk production, udder measurements |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals > 636.21 Cattle for specific purposes > 636.214 2 Cattle milk |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 05 Aug 2020 07:57 |
Last Modified: | 05 Aug 2020 07:57 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/176821 |
Actions (login required)
View Item |