Manajemen Pemberian Rumput Gajah Untuk Produksi Susu Sapi Perah Di Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang

Sari, Indira Dien Rahma (2018) Manajemen Pemberian Rumput Gajah Untuk Produksi Susu Sapi Perah Di Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kecamatan Ngantang merupakan salah satu daerah dataran tinggi yang terletak di sebelah barat laut Kabupaten Malang dengan ketinggian 500-700 meter diatas permukaan laut. Peternak sapi perah di Kecamatan Ngantang sangat responsif untuk bekerjasama dengan perusahaan pengolahan susu atau KUD untuk mengembangkan usaha peternakannya. Beberapa peternak memiliki lahan kosong milik pribadi yang digunakan untuk menanam rumput gajah sebagai kebutuhan persediaan pakan untuk sapi perah yang dipeliharanya. Adanya perbedaan antara setiap peternak sapi perah dalam manajemen pemberian pakan hijauan di Kecamatan Ngantang dapat mempengaruhi jumlah hasil produksi susu setiap harinya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui manajemen pemberian pakan hijauan pada tiap peternak dengan membandingkan produksi susu sapi perah selama satu bulan berdasarkan catatan hasil produksi susu setiap farm dalam upaya menghasilkan jumlah produksi susu yang tinggi dan stabil. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2017 sampai 15 Desember 2017 di Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji manajemen pemberian rumput gajah yang diterapkan peternak sapi perah di Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang dalam menghasilkan produksi susu sapi perah. Metode survei merupakan metode pengambilan sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat bantu dalam pengambilan data. Data diperoleh dengan melakukan pengamatan dan wawancara, kemudian diperoleh data berupa data primer dari wawancara kepada peternak dan data sekunder yang diperoleh dari KUD Sumber Makmur Ngantang. Penentuan lokasi penelitian pada peternak sapi perah dilakukan secara sengaja atau purposive sampling. Pemilihan lokasi penelitian ditentukan berdasarkan desa yang memilki jumlah produksi susu terbesar dari 15 desa yang terdapat di Kecamatan Ngantang. Pemberian pakan utama hijauan berupa rumput gajah untuk sapi perah laktasi sebanyak 30 kg/ekor/hari didapat dari lahan milik peternak. Frekuensi pemberian pakan yang diterapkan oleh peternak di kecamatan Ngantang dibagi menjadi 3 waktu yaitu pagi, siang, dan sore. Pemberian hijauan dilakukan 1-3 kali sehari, sedangkan pemberian konsentrat dilakukan sebanyak 2-3 kali sehari. Berdasarkan hasil analisis laboratorium, kandungan bahan kering (BK)daun dan batang rumput gajah sebagai pakan utama adalah sebesar 17,74% dan 14,4%. Lama pemotongan dapat mempengaruhi kenaikan selulosa dan hemiselulosa sebagai materi penyusun dinding sel dan menurunkan jumlah karbohidrat larut yang menyebabkan kenaikan BK, serat kasar dan penurunan nilai N. Produksi susu yang dihasilkan dengan penggunaan pakan utama rumput gajah dari seluruh responden memiliki rataan yang paling tinggi sebesar 8,47+1,26 liter/ekor/hari yang dipengaruhi oleh banyaknya jumlah induk sapi yang sedang dalam puncak laktasi sehingga produksi susu yang dihasilkan meningkat. Produksi susu yang paling rendah adalah pada bulan September yang menghasilkan rata-rata produksi susu sebanyak 8,02+1,12 liter/ekor/hari. Hubungan antara bahan kering pemberian hijauan dengan produksi susu menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0,124 yang berarti bahwa kedua variabel memiliki hubungan yang sangat lemah sehingga apabila terjadi peningkatan bahan kering sebesar satu persen maka produksi susu hanya mengalami peningkatan produksi susu sebesar 0,124 persen. Kesimpulan dari penelitian ini adalah manajemen pemberian rumput gajah sebagai pakan utama sapi perah yang diterapkan oleh responden peternak di Kecamatan Ngantang berpengaruh positif terhadap produksi susu, namun dengan ikatan yang sangat lemah. Hal tersebut dijelaskan dengan koefisien korelasi dari variabel bebas terhadap variabel terikat yang menunjukkan bahwa bahan kering pemberian rumput gajah hanya mampu meningkatkan 0,124 persen produksi susu, sehingga penggunaan pakan utama hijauan rumput gajah belum mampu meningkatkan produksi susu secara signifikan.

English Abstract

The purpose of this research was to study the management of elephant grass feeding applied by dairy cow farmers in Ngantang District, Malang Regency in producingcow milk. This research used a survey method and the sampling was done using a purposive sampling method. Questionnaires were used as an aid for data collection. Data were obtained from observations and interviews. This research location was determined using a purposive sampling method. The results of laboratory analysis of elephant grass showed that the dry matter contents of the leaf and stem were 17.74% and 14.4% respectively. The dairy cow milk produced from the application of elephant grass feeding had the highest average of 8.47+1.258 litre/head/day and the lowest average of 8.02+1.119 litre/head/day. The correlation between the forage dry matter and the dairy cow milk production reacheda correlation coefficient of 0.124 indicating that the two variables had a very weak correlation. It means that an increased dry matter of 1% can only enhance the dairy cow milk production by 0.124%.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FAPET/2019/386/051910176
Uncontrolled Keywords: Management feeding, elephant grass, dry matter
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals > 636.21 Cattle for specific purposes > 636.214 2 Cattle milk
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 05 Aug 2020 07:57
Last Modified: 05 Aug 2020 07:57
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/176801
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item