Setyaningrum, Eva (2019) Efisiensi Reproduksi Sapi Perah Pada Berbagai Paritas Di Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Peningkatan populasi sapi perah perlu dilakukan dengan menggunakan teknologi Inseminasi Buatan (IB). Inseminasi buatan (IB) merupakan sebuah teknologi reproduksi bertujuan untuk meningkatkan efisiensi reproduksi dan penyebaran bibit unggul secara merata serta dapat mencegah penyebaran penyakit akibat dari penularan kelamin. Inseminasi buatan (IB) merupakan cara untuk meningkatkan efisiensi reproduksi dan memperbaiki mutu genetik ternak, sehingga semen yang digunakan harus berasal dari pejantan unggul. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efisiensi reproduksi sapi perah meliputi S/C, DO dan CI di kecamatan Kandangan pada paritas yang berbeda. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman manajemen pemeliharaan untuk meningkatkan efisiensi reproduksi sapi perah di Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri. Penelitian ini dilakukan di peternakan rakyat pada 5 Desa yang berbeda, yaitu Desa Ringin Agung, Desa Sidorejo, Desa Mulyorejo, Desa Medowo, dan Desa Sidomulyo di Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur. Waktu penelitian dilakukan 14 Januari hingga 14 Februari 2018. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive sampling). Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi perah pada paritas 2 sebanyak 59 ekor, paritas 3 sebanyak 25 ekor, dan paritas 4 sebanyak 18 ekor yang diambil berdasarkan wilayah kerja inseminator di lokasi penelitian berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat yang telah ditentukan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan cara mengumpulkan informasi dan dokumentasi melalui pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang hanya dapat diperoleh dari sumber asli atau pertama. Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan peternak saat IB dan pengamatan langsung di lapang. Data sekunder adalah data yang sudah tersedia dan siap dikumpulkan. Data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari data petugas inseminator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata S/C pada paritas 2 sebesar 3,38±4,02 kali, paritas 3 sebesar 3,36±2,54 kali, dan paritas 4 sebesar 3,44±1,24. Rata-rata DO sapi paritas 2 sebesar 126,13±88,66 hari, paritas 3 sebesar 144,92±64,84 hari, dan paritas 4 sebesar 140,67±34,06. Rata-rata CI pada paritas 2 sebesar 399,74±88,65 hari, dan paritas 3 sebesar 414,36±72,15 hari, dan paritas 4 sebesar 415,11±33,77. Disimpulkan bahwa efisiensi reproduksi pada paritas 2 tidak berbeda nyata dibandingkan dengan sapi pada paritas 3 maupun paritas 4. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan terdapat perbaikan manajemen pemeliharaan sapi perah, mendeteksi berahi sedini mungkin serta tidak menunda perkawinan sehingga diperoleh sapi dengan produktivitas tinggi. Selain itu perlu dilakukan perbaikan mengenai catatan reproduksi yang lebih lengkap agar dapat dengan mudah dikontrol dan dilakukan perbaikan sehingga didapatkan hasil yang lebih baik.
English Abstract
The purpose of this research was to compare the reproduction efficiency of dairy cattle as the result of artificial Insemination by Service per Conception, Days Open, and Calving Interval and also to find out the difference of the reproduction performance of female dairy cattle at different parity in subdistrict Kandangan, Kediri Regency. This research was a case study. The material in this research was 160 heads of dairy cattle various parity. The method used in this study based on survey. The primary data that we used was taken by the artificial inseminator record at farms while the secondary data was from recording officer inseminator. The samples were randomly selected by survey. Descriptive analysis was used to determine the average and standar deviation of S/C, DO, and CI. The data were analyze by analysis of variant (ANNOVA) to compare the performance of reproduction on variety of parity based on S/C, DO, and CI. The result showed that the average value of S/C parity 2 3,38±4,02 time, parity 3 3,36±2,54 time, and parity 4 3,44±1,24 the average of DO parity 2 126,13±88,66 days, parity 3 144,92±64,84 days, and parity 4 140,67±34,06 the average CI parity 2 399,74±88,65 days, parity 3 414,36±72,15 days, and parity 4 415,11±33,77. It could be conclude that the reproductive efficiency of parity 2 was no statistically significant difference compared in those parity 3 and parity 4.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FAPET/2019/344/051910130 |
Uncontrolled Keywords: | Reproductive efficiency, Service per Conception, Days open and Calving Interval. |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.08 Specific topics in animal husbandry > 636.082 Breeding > 636.082 4 Breeding and reproduction methods |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | soegeng Moelyono |
Date Deposited: | 05 Aug 2020 07:57 |
Last Modified: | 05 Aug 2020 07:57 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/176709 |
Actions (login required)
View Item |