Alfakkar, Ghilman Rachmat (2019) Analisis Kinerja MIMO-OFDM Dengan Menggunakan Mode Spatial. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ada beberapa metode untuk mengatasi akan kebutuhan kanal sistem komunikasi dan efek dari multipath fading, salah satu diantaranya yaitu sistem Multiple Input Multiple Output (MIMO). Sinyal MIMO mengirimkan data secara terpisah yang menduduki bandwidth RF yang sama dalam waktu yang sama pula, sehingga dapat meningkatkan kecepatan data dan throughput. Teknologi MIMO dapat menghasilkan frekuensi yang efisien karena mengirimkan informasi dari dua atau lebih pemancar kepada sejumlah penerima. Tidak seperti antena konvensional yang rentan terhadap multipath fading, sistem MIMO justru bekerja sangat baik pada kondisi multipath. Selain itu juga dikembangkan teknik modulasi multicarrier OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) yang digunakan untuk melawan efek dari multipath spread pada sistem yang mempunyai data rate yang tinggi, dan banyak dipakai sebagai solusi untuk dijadikan interface utama pada beberapa sistem wireless seperti W-LAN (IEE 802.11), Digital Video Broadcasting (DVB). Pada OFDM, satu kanal transmisi data serial dipecah menjadi beberapa bagian dan ditransmisikan secara paralel pada beberapa sub frekuensi yang saling tegak lurus sebelum digabungkan dalam satu frekuensi carrier. Dengan skripsi ini akan dilakukan analisis kinerja MIMO-OFDM menggunakan mode spatial. Analisis performance pada sistem MIMO-OFDM dengan mode spatial menggunakan parameter dari nilai BER. Setelah melakukan simulasi didapatkan bahwa semakin besar nilai M-ary pada modulasi makan nilai BER akan semakin besar, semakin besar nilai M-ary maka membutuhkan Eb/No yang besar. BER yang baik digunakan pada modulasi QPSK dengan 64 subcarrier karena memiliki error signal yang kecil. Hasil simulasi sistem MIMO-OFDM dengan mode spatial yang baik yaitu menggunakan modulasi QPSK dengan 64 subcarrier. Hasil simulasi yang telah dilakukan terhadap BER yang menggunakan modulasi QPSK dengan 64 subcarrier membutuhkan Eb/No sebesar 7dB, sedangkan hasil simulasi terhadap BER yang menggunakan BPSK dengan 16 subcarrier membutuhkan Eb/No sebesar 6dB. Penggunaan variasi jumlah subcarrier mempengaruhi nilai BER pada sistem MIMO-OFDM. Semakin besar jumlah subcarrier maka nilai BER akan semakin kecil. Pada 16 subcarrier nilai BER hanya mencapai 10-3 sedangkan pada 64 subcarrier dapat mencapai 10-5.
English Abstract
There are several methods to overcome the need for communication system channels and the effects of multipath fading, one of which is the Multiple Input Multiple Output (MIMO) system. MIMO signals transmit data separately occupying the same RF bandwidth at the same time, thereby increasing data speed and throughput. MIMO technology can produce efficient frequencies because it sends information from two or more transmitters to a number of receivers. Unlike conventional antennas that are susceptible to multipath fading, MIMO systems actually work very well in multipath conditions. In addition, the OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) multicarrier modulation technique is used to counter the effects of multipath spread on systems that have high data rates, and is widely used as a solution to become the main interface on several wireless systems such as W-LAN (IEE 802.11), Digital Video Broadcasting (DVB). In OFDM, a serial data transmission channel is broken up into sections and transmitted in parallel on several sub frequencies that are perpendicular to each other before being combined in one carrier frequency. With this thesis MIMO-OFDM performance analysis will be performed using spatial mode. Performance analysis on MIMO-OFDM systems with spatial mode using parameters from BER values. After doing the simulation it was found that the greater the M-ary value in the modulation then the BER value would be greater, the greater the M-ary value would require a large Eb/No. A good BER is used in QPSK modulation with 64 subcarriers because it has a small error signal. MIMO-OFDM system simulation results with good spatial mode that is using QPSK modulation with 64 subcarriers. The simulation results that have been carried out on BER using QPSK modulation with 64 subcarriers require Eb/No of 7dB, while the simulation results on BER using BPSK with 16 subcarriers require Eb/No of 6dB. The use of variations in the number of subcarriers affects the BER value in the MIMO-OFDM system. The greater the number of subcarriers, the BER value will be smaller. In 16 subcarriers the BER value only reaches 10-3 while in 64 subcarriers it can reach 10-5.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2019/902/051910681 |
Uncontrolled Keywords: | MIMO, OFDM, SPATIAL, BER |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics > 621.3 Electrical, magnetic, optical, communications, computer engineering; electronics, lighting > 621.38 Electronics, communications engineering > 621.382 Communications engineering > 621.382 4 Antennas and propagation / Antennas (Electronics) |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Elektro |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 24 Aug 2020 07:33 |
Last Modified: | 25 Mar 2022 02:59 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/176588 |
Preview |
Text
Ghilman Rachmat Alfakkar.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |