Hermawan, Bagas Dwi (2019) Pengaruh Penambahan Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum Sanctum) Dalam Pengencer Terhadap Kualitas Semen Kambing Boer Selama Penyimpanan Suhu Ruang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Daun kemangi (Ocimum sanctum) merupakan salah satu tumbuhan yang mengandung banyak antioksidan. Salah satu antioksidan yang banyak ditemukan dalam daun kemangi adalah flavonoid. Penambahan ekstrak daun kemangi ke dalam pengencer Tris Kuning Telur mampu meredam radikal bebas sehingga mampu mempertahankan kualitas semen selama penyimpanan suhu ruang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak daun kemangi kedalam pengencer terhadap kualitas semen kambing Boer meliputi motilitas, viabilitas dan abnormalitas selama penyimpanan suhu ruang. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai informasi tentang penggunaan ekstrak daun kemangi kedalam pengencer terhadap kualitas semen selama penyimpanan suhu ruang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2018 hingga Februari 2019, pembuatan ekstrak daun kemangi dilakukan di Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang dan diteruskan di Laboratorium Lapang Sumber Sekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang untuk penampungan semen kambing Boer dan evaluasi kualitas spermatozoa kambing Boer. Materi penelitian ini adalah kambing Boer yang dipelihara di Laboratorium Lapang Sumber Sekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang, sebanyak 4 ekor yang berumur 4-5 tahun dengan berat 50-60kg. Penampungan semen dilakukan sebanyak 4 kali dalam satu minggu dengan menggunakan metode vagina buatan. Metode penelitian ini adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 4 perlakuan dan 10 ulangan. Adapun perlakuan tersebut adalah P0 tanpa penambahan ekstrak daun kemangi, P1 penambahan 1% ekstrak daun kemangi, P2 penambahan 2% ekstrak daun kemangi dan P3 penambahan 3% ekstrak daun kemangi. Variabel yang diamati adalah motilitas, viabilitas dan abnormalitas. Pengamatan dilakukan pada jam ke 0, 1, 2 dan 3. Data dianalitis dengan One way Anova dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun kemangi tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap motilitas individu dan viabilitas, namun berpengaruh (P<0,05) terhadap abnormalits spermatozoa kambing boer selama penyimpanan suhu ruang. Nilai motilitas terbaik dihasilkan pada P3 dengan penambahan 3% ekstrak daun kemangi dengan rataan persentase sebesar 73±4,83%, 65,5±4,97%, 55±5,57%, 44,5±6,43%. Penambahan ekstrak daun kemangi tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap persentase viabilitas selama penyimpanan suhu ruang. Persentase viabilias terbaik dihasilkan P3 dengan rataan persentase sebesar 87,4±3,03%, 82,5±2,57%, 78,3±4,48%, 74,5±5,74%. Penambahan ekstrak daun kemangi memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap persentase abnormalitas selama penyimpanan suhu ruang. Persentase abnormalitas terbaik pada jam ke-0 terdapat pada P3 dengan rataan sebesar 3,9±0,69%, persentase terbaik jam ke-1 terdapat pada P2 dengan persentase sebesar 4,31±1,59%. persentase abnormalitas terbaik untuk jam ke 2 dan ke-3 terdapat pada P2 dengan rataan persentase sebesar 5,78±0,90% dan 7,15±1,42%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu penambahan ekstrak daun kemangi masih belum mampu memberikan pengaruh terhadap motilitas dan viabilitas namun untuk abnormalitas memberikan pengaruh. P3 memberikan hasil terbaik terhadap kualitas spermatozoa kambing Boer meliputi motilitas, viabilitas dan abnormalitas selama penyimpanan suhu ruang. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengenceran dengan penambahan ekstrak daun kemangi guna mendapatkan hasil yang lebih optimal.
English Abstract
Spermatozoa will undergo metabolism during storage. Metabolic processes produce lipid peroxide reacts with free radicals, that activate Reactive Oxygen Species (ROS) overload, and decrease in sperm quality during the storage process. This study aims about affect kemangi leaf extract in Tris egg yellow diluents to spermatozoa quality. The kemangi leaf found from traditional market in Malang. Kemangi leaf extract maked by maseration metodhe using 70% aceton . The materials used for this research was Boer goat with average body weight 50-60 Kg. Semen collection four times a week with artificial vagina. Addition of onion extract at 0%, 1%, 2%, and 3% during 1, 2 and 3 hours storage at room temperature. The design of experiments used was Complete randomized design with 4 treatments and 10 repetitions, if there is a difference followed by Duncan's Multiple Range Test. The observation showed that the rate of addition of kemangi leaf extract did not provides a significant influence (P>0,05) against sperm motility. Kemangi leaf extract addition of 3% (P3) give the best result on the 0, 1 st, 2nd, 3rd hours respectively 73%, 65.5%, 55% and 44.5%. Kemangi leaf extract additional level also did not gives a significant influence (P>0,05) in maintaining the viability of spermatozoa during storage. Percentage viability P3 treatment on the 0, 1 st, 2nd, 3rd hours is 87.4%, 82.5%, 78.3% and 74.5%. Kemangi leaf extract additional level gives a significant influence (P<0,05) in maintaining the abnormalities of spermatozoa during storage. The rate of Kemangi leaf Extract 3% also can keep the increase in abnormalities of spermatozoa during storage. At the 1, 2, and 3 hours respectively for 3.9%, 4.46%, 6.63% and 7.26%.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FAPET/2019/323/051910109 |
Uncontrolled Keywords: | Spermatozoa, ROS, Kemangi leaf extracy, Semen Quality |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.3 Sheep and goats > 636.39 Goats > 636.390 82 Goats (Breeding) > 636.390 824 Goats (Breeding and reproduction methods) > 636.390 824 5 Goats (Artificial insemination) |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | soegeng Moelyono |
Date Deposited: | 23 Sep 2020 07:36 |
Last Modified: | 23 Sep 2020 07:36 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/176480 |
Actions (login required)
View Item |