Evaluasi Kesesuaian Lahan Dalam Rangka Pengembangan Budidaya Rumput Laut (Kappaphycus Alvarezii) Di Perairan Pulau Bajo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat

Kamula, Randy Adhi (2018) Evaluasi Kesesuaian Lahan Dalam Rangka Pengembangan Budidaya Rumput Laut (Kappaphycus Alvarezii) Di Perairan Pulau Bajo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Rumput laut bukanlah suatu hal yang asing. bagi masyarakat yang bermukim di daerah pesisir, masyarakat telah mengenal dan memanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai bahan obat tradisonal maupun bahan makanan. Kabupaten Dompu memiliki luas wilayah laut kurang lebih mencapai 1.298.17 km2 dengan potensi area budidaya rumput laut mencapai 3.972 Ha dengan jumlah produksi rumput laut mencapai 17.869 ton dan beberapa tahun terakhir produksi rumput laut mulai mengalami penurunan dengan produksi 11.088 ton pada tahun 2015. Faktor lingkungan merupakan kendala utama pada budidaya rumput laut terutama kualitas perairan yang selalu berubah yang menjadikan kendala bagi pembudidaya rumput laut di wilayah ini. Pendekatan budidaya berdasarkan perubahan musim dan kualitas lingkungan secara ekologis yang optimal bagi pertumbuhan rumput laut yang tepat diharapkan menjadi acuan pengelolaan dan pemanfaatan lahan untuk peningkatan produksi rumput laut secara optimal dan berkelanjutan. Sehingga dilakukan pencarian solusi alternatif untuk melaksanakan pengembangan wilayah budidaya rumput laut jangka panjang untuk meningkatkan produksi dan penghasilan masyarakat sekitar Pulau Bajo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan juli 2017 di perairan Pulau Bajo Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis daya dukung dan kondisi perairan sekitar Pulau Bajo dan penelitian ini akan menentukan tingkat kesesuaian dari wilayah perairan Pulau Bajo hingga pengembangan wilayah untuk budidaya rumput laut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey (deskriptif). Kriteria yang diamati dalam penelitian ini meliputi kriteria ekologi yang terdiri dari Suhu, Salinitas, DO, pH, Arus, Kecerahan, Substrat, Kedalaman perairan dan logam berat (Pb). Pengolahan data dari setiap parameter dengan pemetaan melalui pendekatan sistim informasi geografis serta penentuan bobot dari kriteria ekologis. Hasil dari pengukuran logam berat Pb pada sampel air laut berkisar dari 0,26 ± 0,00 mg/kg sampai dengan yang tertinggi 0,65 ± 0,01 mg/kg ambang batas yang di tetapkan bahwa kadar normal logam timbal (Pb) dalam air laut yakni 0.03 mg/L (PP RI Nomor 82 /2001). Hasil uji pada sampel berupa rumput laut yaitu sampel 1 berkisar 2,34 ± 0,07 mg/kg, sampel 2 1,99 ± 0,07 mg/kg, sampel 3 1,02 ± 0,06 mg/kg dan sampel 4 berkisar 0,56 ± 0,08 mg/kg dimana semua sampel menunjukan nilai yang melebihi Kadar maksimum timbal (Pb) yang diperbolehkan pada rumput laut berdasarkan SNI No.7387-2009 adalah 0,5 mg/kg. Hasil dari penelitian ini mendapatkan tiga zona utama terdiri dari: 1.) Zona layak dengan luas mencapai 12,7 km2 (55,96 %) dari total wilayah perairan Pulau Bajo. 2.) Zona cukup layak dengan luasan dari zona ini adalah 9,97 km2 (43,85 %) dari total wilayah perairan Pulau Bajo. 3.) Zona tidak layak yang luasan dari zona ini 0,04 km2 (0,19 %) dari total wilayah perairan Pulau Bajo.

English Abstract

Seaweed is not a strange thing. for people living in coastal areas, the community has known and utilized in everyday life, both as traditional medicine and food ingredients. Dompu Regency has an area of approximately 1.298.17 km2 of sea area with a potential area of seaweed cultivation reaches 3,972 ha with the amount of seaweed production reaching 17,869 tons and the last few years seaweed production began to decline with the production of 11,088 tons in 2015. Environmental factors are the main constraints on seaweed cultivation, especially the quality of the ever-changing waters that make obstacles for seaweed farmers in this region. The cultivation approach based on seasonal changes and ecologically optimal environmental quality for proper seaweed growth is expected to become a reference for the management and utilization of land for optimum and sustainable improvement of seaweed production. So that the search for alternative solutions to carry out the development of long-term seaweed cultivation area to increase production and income communities around the island of Bajo. This research was conducted in July 2017 in Bajo Island waters of Dompu Regency, West Nusa Tenggara. The purpose of this research is to analyze the carrying capacity and condition of waters around Bajo Island and this research will determine the level of conformity of the territorial waters of Bajo Island to the development of the area for seaweed cultivation. The method used in this research is survey method (descriptive). Criteria observed in this study include ecological criteria consisting of Temperature, Salinity, DO, pH, Current, Brightness, Substrate, Water Depth and heavy metals (Pb). Data processing of each parameter by mapping through the geographic information system approach and determining the weight of the ecological criteria. The results of measurements of Pb heavy metals in seawater samples ranged from 0.26 ± 0.00 mg / kg to the highest 0.65 ± 0.01 mg / kg threshold set that the normal levels of lead metal (Pb) in sea water is 0.03 mg / L (PP RI Number 82/2001). The results of the test on the sample of seaweed that is sample 1 ranged from 2.34 ± 0.07 mg / kg, sample 2 1.99 ± 0.07 mg / kg, sample 3 1.02 ± 0.06 mg / kg and sample 4 ranges from 0.56 ± 0.08 mg / kg where all samples showed values exceeding maximum levels of lead (Pb) allowed in seaweed based on SNI No. 7387-2009 is 0.5 mg / kg. The results of this study obtained three main zones consisting of: 1.) Decent zone with an area reaching 12.7 km2 (55.96%) of the total territorial waters of Bajo Island. 2.) The decent enough zone with the extent of this zone is 9.97 km2 (43.85%) of the total territorial waters of Bajo Island. 3.) The unfeasible zones extending from this zone are 0.04 km2 (0.19%) of the total territorial waters of Bajo Island.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/639.89/KAM/e/2018/041805885
Uncontrolled Keywords: MARENE ALGAE CULTURE
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.8 Aquaculture > 639.89 Aquaculture of plants
Divisions: S2/S3 > Magister Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 04 Dec 2019 03:21
Last Modified: 19 Oct 2021 05:41
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/176472
[thumbnail of LAMPIRAN (2).pdf]
Preview
Text
LAMPIRAN (2).pdf

Download (6MB) | Preview
[thumbnail of Randy Adhi Kamula (2).pdf]
Preview
Text
Randy Adhi Kamula (2).pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item