Kelana, M. Moreno (2019) Konstruksi GP Ansor Terkait Fenomena Penghentian Pengajian Khalid Basalamah Di Sidoarjo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini mengkaji mengenai konstruksi GP Ansor terkait fenomena penghentian pengajian dengan penceramah Khalid Basalamah di salah satu masjid yang terletak di Kecamatan Gedangan Sidoarjo. Dilatarbelakangi oleh penghentian pengajian dengan penceramah Khalid Basalamah oleh GP Ansor yang akhirnya membuat pengajian yang baru berjalan sekitar 20 menit tersebut berganti penceramah. Sebagai ormas yang masih berada dalam naungan Nahdatul Ulama (NU), GP Ansor dituntut untuk bertindak toleran sekaligus menjaga toleransi di Indonesia. Dengan adanya fenomena tersebut terlihat seakan GP Ansor justru menjadi pihak yang intoleran, apalagi konflik yang terjadi dalam konflik tersebut melibatkan dua pihak yang masih dalam satu agama yang sama, Islam. Penelitian ini sendiri memakai metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Peneliti menggunakan teori konstruksi sosial serta konsep in-group dan out-group sebagai alat analisis mengenai konstruksi GP Ansor dalam fenomena tersebut. Lokasi penelitian ini bertempat di Kabupaten Sidoarjo yang juga menjadi tempat fenomena tersebut terjadi. Dalam penentuan Informan, peneliti menggunakan teknik purposive sampling dengan informan yang terdiri dari GP Ansor, panitia pelaksana pengajian, dan jamaah pengajian. Hasil dari penelitian, didapatkan bahwa GP Ansor menempatkan Khalid Basalamah sebagai out-groupnya. GP Ansor mengkonstruksikan Khalid Basalmah sebagai penceramah yang intoleran. Pemaknaan tersebut berdasarkan oleh track record dari Khalid Basalamah dengan isi ceramah yang suka menjelek-jelekkan golongan lain dan belum tentu kebenarannya sehingga ditakutkan dapat memecah belah masyarakat Sidoarjo. Untuk itu GP Ansor berperan sebagai aparat ‘swasta’ yang menolak dan menghalau Khalid Basalamah dalam memberikan ceramahnya di Sidoarjo. Atas tindakan GP Ansor tersebut mendapat respons dari panitia pelaksana pengajian dan jamaah pengajian. Jika panitia pelaksana pengajian menganggap terdapat perbedaan muamalah yang kemudian menyinggung GP Ansor, jamaah pengajian menganggap GP Ansor sedang berusaha mejaga status quonya sebagai golongan dengan pengikut terbanyak di Indonesia.
English Abstract
This study examines the construction of GP Ansor related to the phenomenon of stopping the recitation with the Khalid Basalamah as a lecturer in one of the mosques that located in the Gedangan District of Sidoarjo. It was motivated by the cessation of the recitation with the lecturer Khalid Basalamah by GP Ansor who finally made the recitation which had been running for about 20 minutes changing lecturers. As a mass organization that is still under Nahdatul Ulama (NU), GP Ansor is required to act tolerantly while maintaining tolerance in Indonesia. With this phenomenon, it seems as if GP Ansor has become an intolerant party, moreover the conflict that occurred in the conflict involved two parties who are still in the same religion, Islam. This research itself uses qualitative research methods using a descriptive approach. The researcher uses social construction theory and in-group and out-group concepts as an analysis tool regarding GP Ansor construction in this phenomenon. The location of this research is located in Sidoarjo Regency which is also the place where this phenomenon occurs. In determining the informant, the researcher used a purposive sampling technique with the informant consisting of GP Ansor, the study committee, and the congregation. The results of the study, found that GP Ansor put Khalid Basalamah as an out-group. GP Ansor constructed Khalid Basalmah as an intolerant lecturer. The meaning is based on the track record of Khalid Basalamah with the contents of lectures that like to discredit other groups and not necessarily the truth so feared can divide the people of Sidoarjo. For this reason GP Ansor has the role of a 'private' apparatus who rejects and drives out Khalid Basalamah in giving his lecture in Sidoarjo. The GP Ansor's response received a response from the study committee and recitation worshipers. If the organizing committee considers that there are differences in muamalah which then offend GP Ansor, the congregation considers that GP Ansor is trying to preserve its status as the group with the most followers in Indonesia
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FISIP/2019/982/051910628 |
Uncontrolled Keywords: | Konstruksi Sosial, in-group, out-group, Social Construction, In-group, Out-Group |
Subjects: | 300 Social sciences > 302 Social interaction > 302.4 Social interaction between groups |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 19 Oct 2020 06:47 |
Last Modified: | 19 Oct 2020 06:47 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/176471 |
Actions (login required)
View Item |