Pengaruh Lama Pemanasan Biji Asam Jawa (Tamarindus Indica L.) Menggunakan Autoklaf Terhadap Kandungan Zat Antinutrisi Dan Zat Makanan Sebagai Bahan Pakan Ternak

Permatasari, Indah Rizky (2019) Pengaruh Lama Pemanasan Biji Asam Jawa (Tamarindus Indica L.) Menggunakan Autoklaf Terhadap Kandungan Zat Antinutrisi Dan Zat Makanan Sebagai Bahan Pakan Ternak. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bungkil kedelai merupakan bahan pakan sumber protein yang paling sering digunakan karena memiliki kandungan protein yang tinggi yaitu sebesar 40%. Ketersediaan bungkil kedelai di Indonesia yang rendah menyebabkan impor bungkil kedelai tidak bisa dihindarkan. Hal ini berdampak pada peningkatan harga bungkil kedelai, oleh karena itu, diperlukan bahan pakan alternatif yang memiliki kandungan zat makanan yang sesuai untuk ternak dengan ketersediaan di Indonesia yang mencukupi sehingga dapat menekan biaya pengeluaran untuk bahan pakan ternak. Asam jawa (Tamarindus indica L.) merupakan tanaman asli Indonesia yang mudah untuk dibudidayakan. Kandungan protein sebesar 13-20% dalam biji asam jawa (Tamarindus indica L.) memberikan peluang yang besar untuk dijadikan sebagai alternatif bahan baku pakan sumber protein, namun kandungan zat antinutrisi tanin sebesar 5,72% di dalam biji asam jawa (Tamarindus indica L.) menjadi faktor pembatas dalam penggunaannya sebagai bahan pakan ternak karena tanin bersifat dapat mengikat protein sehingga tubuh ternak tidak dapat memanfaatkan protein dengan baik. Teknologi pemanasan biji asam jawa (Tamarindus indica L.) menggunakan autoklaf diharapkan dapat menurunkan kandungan zat antinutrisi tanin dan Serat Kasar (SK), meningkatkan kandungan Bahan Kering (BK) dengan peningkatan kandungan zat makanan meliputi Protein Kasar (PK), Lemak Kasar (LK), Kalsium (Ca), Fosfor (P), dan Gross Energy (GE), serta meningkatkan densitas tepung biji asam jawa (Tamarindus indica L.). Penelitian in vitro dilakukan mulai 9 Oktober – 20 November 2018 berlokasi di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya untuk melakukan pemanasan biji asam jawa (Tamarindus indica L.) menggunakan autoklaf, Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak (NMT) Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya untuk analisa proksimat bahan pakan, Laboratorium Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang untuk analisa kandungan Ca dan P, Laboratorium Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Malang untuk analisa kadar tanin. Kandungan GE dilakukan di Laboratorium Pakan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama pemanasan biji asam jawa (Tamarindus indica L.) menggunakan autoklaf terhadap kandungan zat antinutrisi, zat makanan, dan densitas sebagai bahan pakan ternak. Kegunaan penelitian ini adalah sebagai bahan informasi mengenai pengaruh lama pemanasan biji asam jawa (Tamarindus indica L.) menggunakan autoklaf terhadap kandungan zat antinutrisi, zat makanan, dan densitas sebagai upaya penggantian bungkil kedelai, sehingga akan mengurangi biaya pakan, meningkatkan efisiensi pakan, dan meningkatkan pemanfaataan sumber bahan pakan lokal. Materi penelitian yang digunakan adalah 5 kg biji asam jawa (Tamarindus indica L.) yang telah mengalami proses penjemuran sebelumnya. Biji asam jawa (Tamarindus indica L.) didapat dari Desa Jungcang-cang, Pamekasan, Madura. Autoklaf yang digunakan adalah jenis Steam- Fulse Pressure- Pulse. Autoklaf Steam-Flush Pressure-Pulse ini menggunakan aliran uap dan dorongan tekanan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah P0 (biji asam jawa tanpa pemanasan menggunakan autoklaf), P1 (biji asam jawa dengan pemanasan autoklaf selama 5 menit), P2 (biji asam jawa dengan pemanasan autoklaf selama 10 menit), dan P3 (biji asam jawa dengan pemanasan autoklaf selama 15 menit). Variabel yang diamati selama penelitian meliputi kandungan BK, PK, LK, SK, Ca, P, dan GE biji asam jawa (Tamarindus indica L.) sebelum dan sesudah pemanasan menggunakan autoklaf dengan analisa proksimat, kandungan tanin sebelum dan sesudah pemanasan menggunakan autoklaf dengan uji kadar tanin, serta densitas tepung biji asam jawa (Tamarindus indica L.) dengan uji densitas. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa dengan Analysis of Variance (ANOVA) dari Rancangan Acak Lengkap (RAL), apabila terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa ada perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) pada kandungan tanin, zat makanan, dan densitas biji asam jawa (Tamarindus indica L.), yaitu kandungan tanin, BK, dan zat makanan seperti PK, LK, SK, P, dan GE mengalami penurunan. Perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) juga tampak pada kandungan zat makanan Ca dan densitas tepung biji asam jawa (Tamarindus indica L.) yang mengalami peningkatan. Disimpulkan bahwa lama pemanasan biji asam jawa (Tamarindus indica L.) menggunakan autoklaf dapat menurunkan kandungan tanin, BK, PK, LK, SK, P, dan GE, serta peningkatan kandungan Ca dan nilai densitas. Perlakuan terbaik adalah pemanasan biji asam jawa (Tamarindus indica L.) pada suhu 121oC dengan tekanan 1,5 atm selama 10 menit.

English Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of heating time of tamarind seeds using autoclaves on tannin content, food subtances, and density of tamarind seeds as poultry feed ingredient. Tamarindus indica L. is an original plant from Indonesia, easily cultivated, and it contains high protein in its seed. The materials used in this study were tamarind seeds obtained from Jungcang-cang, Pamekasan, Madura, East Java. The measurements of the variables used are dry matter and the food subtances of feed ingredients (crude protein, crude fat, crude fiber, calcium, phosphor, and gross energy), tannin content and density. The datas obtained were analyzed by analysis of variance (ANOVA) in Completely Randomized Design, if there are significant differences, then they will be analyzed by Duncan's Multiple Range Test (DMRT) for further test. The treatments in this study are P0 (Tamarind seeds without heating using autoclaves), P1 (Tamarind seeds by heating using autoclaves for 5 minutes), P2 (Tamarind seeds by heating using autoclaves for 10 minutes), P3 (Tamarind seeds by heating using autoclaves for 15 minutes). The result showed that heating tamarind seeds using autoclaves increased Ca and density. It decreased dry matter and food substances such as crude protein, crude fiber, crude fat, phosphor, gross energy, and antinutritional content (tannin). The best treatment was heating tamarind seeds using autoclaves performed at 121oC under 1,5 atm pressure for 10 minutes.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FAPET/2019/587/051910386
Uncontrolled Keywords: autoclaves, density, food substances, heating, tamarind seeds, tanin content
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.2 Forage crops
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 01 Nov 2020 16:55
Last Modified: 01 Nov 2020 16:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/176379
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item