Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Kemampuan Interpretasi Hapusan Darah Untuk Diagnosis Mikroskopis Malaria pada Analis Medis di Kabupaten Sikka Berdasarkan Jenis Pelayanan Kesehatan dan Lokasi Tempat Kerja.

Azmi, Nurul Nadiah Mohamad (2019) Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Kemampuan Interpretasi Hapusan Darah Untuk Diagnosis Mikroskopis Malaria pada Analis Medis di Kabupaten Sikka Berdasarkan Jenis Pelayanan Kesehatan dan Lokasi Tempat Kerja. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Data Annual Parasite Incidence (API) tahun 2011 menunjukkan tiga provinsi dengan angka kejadian malaria tertinggi di Indonesia adalah Papua, Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan tatalaksana standar malaria, diagnosis malaria ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium; diagnosis pasti malaria harus ditegakkan melalui pemeriksaan sediaan darah secara mikroskopis. Dalam hal ini, pemeriksaan sediaan darah secara mikroskopis merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh analis medis agar dapat membantu penegakan diagnosis penyakit malaria secara tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan kemampuan interpretasi hapusan darah untuk diagnosis mikroskopis malaria pada analis medis di Kabupaten Sikka berdasarkan jenis pelayanan kesehatan dan lokasi kerja. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan desain cross sectional dan data didapatkan menggunakan dua set pre-test dan satu set kuesioner. Hasil menunjukkan bahwa analis medis di puskesmas memiliki nilai rerata sebesar 84 untuk pengetahuan dan 63 untuk skill interpretasi hapusan darah. Analis medis yang bekerja di kawasan pedesaan mempunyai nilai rerata pengetahuan 82 sedangkan analis medis yang bekerja di kawasan perkotaan memiliki nilai rerata skill interpretasi hapusan darah 63. Pada analisis data jenis pelayanan kesehatan terhadap pengetahuan, uji ANOVA menunjukkan ada perbedaan yang signifikan (p=0,049) sedangkan pada Post-Hoc Bonferroni menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan (p>0,05). Analisis data jenis pelayanan kesehatan terhadap skill interpretasi hapusan darah menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan (Kruskal-Wallis, p= 0,150). Analisis data lokasi tempat kerja terhadap pengetahuan dan skill interpretasi hapusan darah menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan (Uji T, p=0,136; Mann-Whittney, p=0,607). Kesimpulannya, tidak ada perbedaan dalam tingkat pengetahuan dan kemampuan interpretasi hapusan darah untuk diagnosis mikroskopis malaria pada analis medis di Kabupaten Sikka berdasarkan jenis pelayanan dan lokasi tempat kerja.

English Abstract

Data on Annual Parasite Incidence (API), 2011 shows that the top three provinces with high malaria cases in Indonesia were West Papua, Papua and East Nusa Tenggara. Based on the standard management of malaria, diagnosis of malaria is concluded through history taking, physical examination and laboratory examination, which the exact diagnosis will be established through blood smear examination with a microscope. In addition, the blood smear interpreting skills are under the competency of medical laboratory technologists. Therefore, the purpose of this study was to describe the knowledge and blood smear interpreting skills about microscopic diagnosis of malaria among medical laboratory technologists in Sikka District based on types of healthcare services and workplace location. This study was a descriptive observational research in the cross sectional design and the data were collected through two sets of pre-test and a set of questionnaire. Results shows that the medical laboratory technologists in primary healthcare (PHC) has a mean value 84 for knowledge in theory and 63 in blood smear interpreting skills. Medical laboratory technologists in rural area has a mean value 82 for knowledge whilst urban area has a mean value 63 for blood smear interpreting skills. Data analysis of types of healthcare services with knowledge shows there were significant differences, however, Post-Hoc Bonferroni shows there were no significant differences. Data analysis of types of healthcare services with blood smear interpreting skills shows no significant differences (Kruskal-Wallis, p= 0.150). Data about workplace location with knowledge and blood smear interpreting skills shows no significant differences (Independent T test, p=0.136; Mann-Whittney, p=0.607). In conclusion, there were no differences in knowledge and smear interpreting skills about the microscopic diagnosis of malaria among medical laboratory technologist in Sikka district based on different types of healthcare services and workplace location.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FK/2019/307/051909419
Uncontrolled Keywords: Analis Medis, Malaria, Nusa Tenggara Timur, Medical Laboratory Technologists, Malaria, East Nusa Tenggara
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 616 Diseases > 616.9 Other disease > 616.93 Clostridium infections, diphtheria, cholera, dysenteries, protozoan infections > 616.936 Protozoan infections > 616.936 2 Malaria
Divisions: Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 26 Aug 2020 04:42
Last Modified: 25 Oct 2021 02:12
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/176195
[thumbnail of Nurul Nadiah Mohamad Azmi.pdf]
Preview
Text
Nurul Nadiah Mohamad Azmi.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item