Pengaruh Tingkat Kepadatan Kandang Terhadap Performa Kelinci New Zealand White Jantan

Sya’rony, Muhammad (2019) Pengaruh Tingkat Kepadatan Kandang Terhadap Performa Kelinci New Zealand White Jantan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Usaha peternakan merupakan salah satu bidang usaha yang menghasilkan bahan pangan sumber protein hewani. Bahan pangan sumber protein hewani diantaranya adalah: telur, susu, dan daging. Salah satu cara memenuhi kebutuhan daging bagi masyarakat adalah dengan beternak kelinci, karena kelinci mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai ternak penghasil daging. Pada saat ini keberadaan daging kelinci sebagai salah satu sumber protein hewani di Indonesia belum sepenuhnya diterima oleh masyarakat. Budidaya kelinci yang ada saat ini belum berkembang, hanya ada beberapa saja itu pun tujuannya bukan sebagai penghasil daging melainkan hanya sebagai hewan kesayangan dan materi percobaan. Kelinci New Zealand White memiliki potensi sebagai salah satu ternak alternative untuk menyumbang kebutuhan daging. Keunggulan yang diperoleh dari pemeliharaan kelinci New Zealand White antara lain tingkat pertumbuhan yang cepat, kualitas karkas, kesuburan, angka kelahiran dan kemampuan pengasuh yang baik.vii Penentuan jumlah kelinci per kandang merupakan hal yang penting dalam proses pemeliharaan, karena akan berpengaruh terhadap tingkat kepadatan kandang yang dapat berdampak pada upah pekerja, investasi untuk perkandangan dan performa produki kelinci. Penelitian ini dilaksanakan di peternakan bapak Mashuri, di Desa Banaran Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Penelitian ini berlangsung pada 27 November 2018 sampai dengan 08 Januari 2019. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan tingkat kepadatan kandang terhadap pertambahan bobot badan, konsumsi pakan dan konversi pakan pada kelinci New Zealand White jantan. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberi informasi kepada peternak, mahasiswa dan masyarakat mengenai penempatan jumlah kelinci terbaik dalam satu kandang untuk memperoleh performa produksi terbaik kelinci New Zealand White jantan. Materi pada penelitian ini menggunakan kelinci New Zealand White jantan sebanyak 36 ekor. Rataan dari bobot awal penelitian sekitar 678 ± 63g dan koefisien keragaman 9,33%. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan lapang dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 6 ulangan. Masingmasing perlakuan menggunakan pakan dengan campuran indigofera sp. 20%. Perlakuan yang diberikan yaitu P1: 1 kelinci/0,35m2 (0,35m2/ekor), P2: 2 kelinci/0,35m2 (0,175m2/ekor), dan P3: 3 kelinci/0,35m2 (0,117m2/ekor). Variabel yang diamati adalah pertambahan berat badan, konsumsi pakan dan konversi pakan. Data hasil penelitian dianalisa menggunakan analisa varian (ANOVA), apabilaviii diperoleh perbedaan nyata maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan tingkat kepadatan kandang tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap pertambahan berat badan, konsumsi pakan dan konversi pakan. Meskipun perbedaan tingkat kepadatan kandang tidak berpengaruh nyata, namun berdasarkan rataan pertambahan berat badan, perlakuan P2 (25,7 ± 1,08 g) menunjukkan hasil yang cenderung cepat dibanding perlakuan lainnya, sedangkan pada konsumsi pakan, perlakuan P1 (89,68 ± 5,48 g) menunjukkan hasil yang cenderung tinggi dan pada konversi pakan, perlakuan P2 (3,32 ± 0,06 g) menunjukkan hasil rataan cenderung rendah dibandingkan perlakuan lain. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perbedaan tingkat kepadatan kandang tidak mempengaruhi pertambahan bobot badan, konsumsi pakan dan konversi pakan pada kelinci New Zealand White jantan. Hasil terbaik pada performa kelinci New Zealand White jantan adalah Perlakuan P2 2/0,35m2 (0,175m2/ekor). Saran dari penelitian ini adalah perlu dilakukannya penelitian lebih lanjut terhadap tingkat kepadatan kandang yang lebih kecil atau lebih besar dari standart yang ditetapkan untuk mengetahui performa produksi terbaik kelinci New Zealand White jantan.

English Abstract

The purpose of this research was to determine the effect of differences in the cage density on body weight gain, feed consumption and feed conversion of male New Zealand White rabbits. The 36 male New Zealand White rabbit was used in this study. The method was field experiment. Completely Randomized Design (CRD) was used and the treatment was T1: 1 rabbit/0,35 m2, T2: 2 rabbits/0,35 m2, and T3: 3 rabbits/0,35 m2. If there was any significant at would be continued by Duncan's Multiple Distance Test. Based on the results of the research, it can be concluded that the difference in cage density was not give significantly influence body weight gain, feed consumption and feed conversion on male New Zealand White rabbits. Male New Zealand White rabbit gave best performance results at T2: 0,175m2/rabbit. The following research was needed on the level of cage density that was smaller or larger than the standard to determine the best production performance on male New Zealand White rabbits.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FAPET/2019/11/051909777
Uncontrolled Keywords: New Zealand White rabbits, cage density, production performance
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.9 Other mammals > 636.932 2 Other mammals (Oryctolagus (Old World rabbit))
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 30 Sep 2020 07:28
Last Modified: 24 Oct 2021 07:42
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/176181
[thumbnail of Full Skripsi Rony (2).pdf]
Preview
Text
Full Skripsi Rony (2).pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item