Wulandari, Desinta (2019) Suplementasi Ekstrak Semanggi Air (Marsilea crenata) dalam Pengencer CEP-3 Terhadap Kualitas Semen Cair Kambing Boer pada Penyimpanan Suhu 3-50C. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas kambing Boer melalui peningkatan mutu genetik yaitu Inseminasi Buatan (IB). keberhasilan IB dipengaruhi oleh kualitas spermatozoa. Kualitas spermatozoa selama prosesing semen menjadi semen cair dapat mengalami penurunan kualitas yang diakibatkan karena cold shock maupun peroksidasi lipid karena adanya radikal bebas selama penyimpanan dingin, sehingga diperlukan pengencer yang mengandung antioksidan untuk menghambat reaksi peroksidasi lipid tersebut. Semanggi air (Marsilea crenata) memiliki antioksidan berupa flavonoid yang bersifat sebagai akseptor yang baik terhadap radikal bebas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak semanggi air dalam pengencer CEP-3 terhadap motilitas individu, viabilitas, abnormalitas, integritas membran spermatozoa kambing Boer selama penyimpanan dingin dari jam ke-0 hingga jam ke-96. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 2018 sampai dengan 2 Desember 2018 di Laboratorium Reproduksi dan Laboratorium Sumber Sekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Materi penelitian semen segar kambing Boer yang ditampung secara rutin satu minggu dua kali menggunakan metode vagina buatan. Dilakukan penampungan semen segar kemudian dievaluasi secara makroskopis dan mikroskopis. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 4 perlakuan dari ekstrak semanggi air P0 (0%), P1 (1%), P2 (2%), P3 (3%) dengan 10 kali ulangan. Pengamatan dilakukan selama penyimpanan dengan suhu dingin 4ºC pada jam ke 0, 12, 24, 48 dan 96. Variabel yang diukur adalah motilitas individu, viabilitas, abnormalitas dan integritas membran. Selanjutnya dilakukan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak semanggi air P0, P1, P2, P3 memberikan pengaruh berbeda yang sangat nyata (P<0.01) antar perlakuan terhadap motilitas individu, viabilitas dan integritas membran spermatozoa, namun tidak memberikan pengaruh (P>0.05) terhadap abnormalitas spermatozoa pada jam ke-12 higga jam ke-96. Perlakuan P1 menunjukkan hasil terbaik pada semua variabel selama penyimpanan dari jam ke-0 hingga jam ke-96 dengan rataan persentase motilitas individu pada jam ke-96 P0 (43,50±6,69%), P1 (51,50±4,74%), P2 (47,50±4,25%), P3 (39,50±3,16%). Viablitas pada jam ke-96 P0 (52,60±5,55%), P1 (67,08±6,26%), P2 (59,00±5,78%), P3 (46,73±17,83%). Abnormalitas jam ke-96 P0 (9,91±1,67%), P1 (8,74±2,53%), P2 (9,75±1,69%), P3 (9,94±3,08%). Integritas membran jam ke-96 P0 (44,20±11,96%), P1 (55,79±8,48%), P2 (50,04±7,71%), P3 (46,00±8,34%). Pada penambahan ekstrak semanggi air P2 dan P3 lebih rendah ini karena pemberian antioksidan yang berlebihan dalam pengencer semen akan menurunkan persentase spermatozoa hidup. Kesimpulan penelitian ini suplementasi ekstrak semanggi air (Marsilea crenata) dengan konsentrasi 0%, 1%, 2% dan 3% dalam pengencer CEP-3 mampu menghambat penurunan kualitas spermatozoa selama penyimpanan suhu 3-5ºC meliputi motilitas individu pada jam ke-0 hingga jam ke-48, viabilitas pada jam ke-12 dan jam ke-96, integritas membran pada jam ke-0 hingga jam ke-96, dan abnormalitas spermatozoa hanya pada jam ke-0. Penambahan ekstrak semanggi air 1% mampu mempertahankan kualitas spermatozoa lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya hingga jam ke-96 dengan rataan motilitas individu tertingi 51,50±4,74%, rataan viabilitas tertinggi 67,08±6,26%, rataan abnormalitas terendah 8,74±2,53% dan rataan integritas membran tertinggi 55,79±8,48%.. Perlu dilakukan penelitian lebih l anjut berupa inseminasi buatan untuk mengetahui secara langsung hasil dari prosesing semen cair tersebut.
English Abstract
The purpose of study was to evaluate the quality of Boer goat liquid semen in Caudal Epididymal Plasma (CEP-3) diluter with water clover (Marsilea crenata) extract supplementation during cold storage (3-5ºC). This study was carried out at Animal Reproduction Laboratory and Sumber Sekar Laboratory, Faculty of Animal Science, University of Brawijaya Malang. The semen was collected from Boer goat aged at 2,5 to 3 years old. The semen was collected twice a week using artificial vagina with fresh semen quality requirement individual motility >70%. The method used in this study was Randomized Block Design which consist of four treatments, there was P0 as control (CEP-3 + 10% Egg Yolk + 0,4% Albumen); P1 (CEP-3 + 10% Egg Yolk + 0,4% Albumen + 1% Water Clover Extract (WCE); P2 (CEP-3 + 10% Egg Yolk + 0,4% Albumen + 2% WCE); P3 (CEP-3 + 10% Egg Yolk + 0,4% Albumen + 3% WCE) and ten replications of each treatment, if there was a difference, then researched should be continued Duncan Multiple Range Test (DMRT). The results of this study showed that motility, viability and integrity of membrane in all treatments was significantly different (P<0.01) but not significantly different (P>0.05) in abnormality at hours-12 until hours-96. The conclusion was CEP-3 + 10% Egg Yolk + 0,4% Albumen + 1% WCE (P1) showed the best result from the hours-0 until hours-96. It was suggested to utilize liquid semen of Boer goat with supplementation of 1% water clover extract for application of artificial insemination.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FAPET/2019/410/051910200 |
Uncontrolled Keywords: | boer goat semen, water clover (Marsilea crenata) extract, CEP-3, cold storage |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.3 Sheep and goats > 636.39 Goats > 636.390 82 Goats (Breeding) > 636.390 824 Goats (Breeding and reproduction methods) > 636.390 824 5 Goats (Artificial insemination) |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | soegeng Moelyono |
Date Deposited: | 25 Sep 2020 02:47 |
Last Modified: | 25 Sep 2020 02:47 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/176117 |
Actions (login required)
View Item |