Prasetyo, Yoga Dwi Agung (2019) Evaluasi Keberhasilan Inseminasi Buatan (Ib) Pada Sapi Dan Kerbau Di Kecamatan Tempursari Dan Kecamatan Jatiroto Kabupaten Lumajang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Peningkatan populasi ternak setiap tahun terjadi peningkatan baik ternak sapi dan kerbau dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan daging di Indonesia. Melalui program inseminasi buatan merupakan usaha meningkatkan mutu genetik yang unggul. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tempursari dan Kecamatan Jatiroto Kabupaten Lumajang yang dimulai pada bulan September - Oktober 2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk evaluasi keberhasilan inseminasi buatan pada sapi dan kerbau di Kecamatan Tempursari dan Kecamatan Jatiroto yang diamati dari Service per Conception, Conception Rate, dan Non Return Rate. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 154 peternak terdiri 91 ekor sapi dan 53 ekor kerbau. Ternak yang digunakan dalam penelitian yaitu ternak betina, 187 ekor sapi dan 99 ekor kerbau yang dilakukan inseminasi buatan. Metode dasar yang digunakan adalah deskriptif dan kuantitatif analitis. Jenis data yang digunakanviii adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan metode survey ke peternak dan petugas IB. Data sekunder diperoleh dari recording di Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang dan literatur terkait. Variabel dalam penelitian ini adalah S/C, CR dan NRR. Data S/C, CR dan NRR kemudian dianalisis secara deskritif. Tingginya persentase ternak betina dewasa yang produktif akan menghasilkan bibit yang dijadikan sebagai bibit pengganti. Struktur usaha peternakan dalam satu wilayah sangat menentukan pertambahan populasi daerah itu sendiri. Semakin banyak jumlah ternak betina dewasa pada suatu wilayah akan meningkatkan jumlah kelahiran diikuti dengan peningkatan populasi. kisaran normal niali S/C adalah 1,5-2,0, semakin rendah nilai S/C maka semakin bagus tampilan reproduksi ternak betina dan mampu menekan biaya pemeliharaan. Nilai CR yang baik apabila nilai CR >60%. Tingginya nilai NRR disebabkan oleh ternak yang mengalami berahi tenang atau silent heat sehingga tanda-tanda berahi tidak terdeteksi oleh peternak. Rendahnya nilai NRR disebabkan oleh kurang tepatnya pengamatan berahi oleh peternak dan lambatnya pelaporan kepada inseminator yang bertugas. Hasil penelitian menunjukkan keberhasilan IB dilihat dari parameter S/C, CR dan NRR menunjukkan bahwa nilai sapi potong S/C (1,87±0,76); CR (31,43±0,47)%; NRR (31,43±0,19)%. Sedangkan kerbau S/C (2,68±0,89); CR(9,99±0,30)%; NRR(9,99±0,41)%. Kesimpulkan bahwa tingkat keberhasilan inseminasi buatan pada sapi lebih berhasil dibanding dengan inseminasi buatan pada kerbau. Service per conception pada sapi yaitu 1,1–1,8 menunjukan tingkat keberhasilan inseminasi buatan maksimum sebesar 31,43% dans service per conception padaix kerbau 1,7-2,6 menunjukkan tingkat keberhasilan inseminasi buatan maksimum sebesar 9,99%. Disarankan bahwa untuk meningkatkan keberhasilan IB kepada peternak sapi dan kerbau, agar lebih terampil dalam pengamatan berahi dan tidak menunda perkawinan serta melaporkan lebih awal kepada petugas inseminator.
English Abstract
The objective of this research was to study the success of Artifcial Insemination (AI) of beef cattle and swamp buffalo in Lumajang regency. This research was done in Jatiroto and Tempursari Subdistrict, Lumajang Regency from September to October 2018. The research material was 154 breeders who had 187 adult female cows and 99 adult female buffaloes. The method of this research is survey method, the data obtained were analyzed descriptive. Variable observed Service per Conception (S/C); Conception Rate (CR); Non Return Rate (NRR). The results on artificial insemination (AI) showed that the reproductive performance of cattle showed an average S/C value of (1.87±0.76); CR (31.43±0.47)%; NRR (31.43±0.19)%. The average reproductive appearance in buffalo is S/C (2.68±0.89); CR (9.99±0.30)%; NRR (9.99± 0,41)%. From this study, it can be concluded that based on the S/C success of AI support cattle and buffaloes in Jatiroto and Tempursari sub-districts, different, but have a higher success rate in cattle than the buffalo success rate.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FAPET/2019/223/051909990 |
Uncontrolled Keywords: | Conception rate, service per conception, non return rate. |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals > 636.208 2 Cattle and related animals (Breeding) > 636.208 24 Cattle and related animals (Breeding and reproduction methods) > 636.208 245 Cattle and related animals (Artificial insemination) |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 24 Sep 2020 07:03 |
Last Modified: | 24 Oct 2021 10:49 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/176104 |
Text
Yoga Dwi Agung Prasetyo_155050101111143_skripsi (2).pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |