Wicaksono, Achmad Titah (2019) Evaluasi Reproduksi Sapi Perah Pada Berbagai Paritas di Kecamatan Jabung Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sapi perah merupakan salah satu komoditi ternak yang dapat menghasilkan susu. Rendahnya produktivitas susu sapi perah juga bisa dipengaruhi oleh kinerja reproduksi dari induk yang kurang maksimal. Reproduksi sapi perah di pengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya paritas. . Sifat-sifat reproduksi sapi perah mempunyai hubungan langsung dengan jumlah produksi susu yang dihasilkan dan hal ini penting untuk diketahui karena dapat menggambarkan tingkat tatalaksana reproduksi yang dijalankan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tampilan reproduksi sapi Peranakan Friesian Holstein pada berbagai paritas yang ditinjau dari Service per Conception (S/C), Days Open (DO), Calving Interval (CI). Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi dalam meningkatkan produktifitas induk sapi perah, sehingga dapat membantu pemerintah mengambil kebijakan dalam pengembangan sapi perah di Indonesia khususnya di Dusun Busu Desa Slamparejo Kecamatan Jabung Kabupaten Malang. Penelitian dilaksanakan di Dusun Busu Desa Slamparejo Kecamatan Jabung Kabupaten Malang pada tanggal 5 November – 10 Desember 2018. Penentuan lokasi dan sampel penelitian menggunakan purpose sampling. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi perah 100 ekor yang diambil berdasarkan tempat kerja inseminator di lokasi penelitian dengan ciri ternak yang sudah ditentukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Data yang di ambil adalah data sekunder. Sampel dipilih secara purposive sampling di ambil 100 ekor sapi. Data sekunder diperoleh dengan cara melihat data recording IB yang ada di KAN Jabung, juga berdasarkan hasil wawancara langsung dengan peternak dan nantinya dicocokkan antara data dari Koperasi Agroniaga Jabung dengan data hasil wawancara dari peternak. Data yang diperoleh selanjutnya dikelompokkan berdasarkan paritas. Variabel dependent yang diamati dalam penelitian ini adalah DO yang merupakan waktu antara partus sampai di IB hingga partus; S/C yang merupakan perhitungan jumlah pelayanan (service) IB yang dibutuhkan oleh seekor ternak betina sampai terjadinya kebuntingan dan CI yang merupakan waktu antara partus pertama sampai partus berikutnya. Variabel independent pada penelitian ini adalah paritas. Data sekunder berupa tanggal IB, tanggal pemeriksaan kebuntingan, dan tanggal partus dikonversikan menjadi hari, sehingga variabel-variabel pengamatan tersebut dapat diketahui dan digambarkan secara deskriptif. Data yang diperoleh selanjutnya ditabulasi dan diolah, setelah semua data dihitung dan dirata-rata dilanjutkan dengan uji statistik yaitu menggunakan uji chi square kemudian dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tampilan reproduksi sapi perah pada berbagai paritas yaitu paritas 2 (S/C 4,06 kali, 219,74 hari, CI 493,85 hari); paritas 3 (S/C 4,00 kali, DO 235,21 hari, CI 506,55 hari); dan paritas 4 (S/C 2,69 kali, DO 216,88 hari, CI 492,26 hari). Rata-rata S/C 3,13 kali, DO 226,10 hari; CI 499,73 hari. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa berdasarkan evaluasi reproduksi yang dilihat dari S/C, DO, CI pada berbagai paritas menunjukkan nilai yang belum sesuai harapan, dengan nilai terbaik adalah pada paritas 4.
English Abstract
The purpose of this study was to evaluation of dairy cattle reproduction at various parities in Busu hamlet of Slamparejo village Jabung district of Malang. 100 heads of at least second parity of cows were used in this study. The reproductive performance data was Service per Conception (S/C), Days Open (DO), calving interval (CI) were collected from the artificial insemination record at farms and analyzed using a chi square method. The results showed that S/C not significantly different (P>0.05) from the expected value, but DO and CI different significantly (P<0.01). The value of means and standard deviations of each parameter at 2, 3, and 4 parities were respectively as follows: S/C (4.06 ± 1.93 times, 4.00 ± 2.25 times, and 2.69 ± 1.82 times), DO (219.74 ± 130.50 days, 235.21 ± 177.09 days, and 216.88 ± 144.34 days), CI (493.85 ± 130.20 days, 506.55 ± 169.80 days, and 492.26 ± 147.33 days). Based on reproductive evaluation seen from S/C, DO, CI at various parities showed values that were not as expected, with the best value being at parity 4.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FAPET/2019/341/051910127 |
Uncontrolled Keywords: | Dairy cattle, parity, DO, S/C, CI |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.08 Specific topics in animal husbandry > 636.082 Breeding > 636.082 4 Breeding and reproduction methods |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 05 Aug 2020 07:46 |
Last Modified: | 05 Aug 2020 07:46 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/176060 |
Actions (login required)
View Item |