Qoimah, Hanun Resti (2019) Kualitas Semen Sapi Limousin Dalam Pengencer Air Kelapa Hijau Dengan Penambahan Kuning Telur Pada Konsentrasi Berbeda. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Usaha untuk mempertahankan kualitas semen pasca pendinginan dan memperbanyak hasil semen adalah melakukan pengenceran semen menggunakan beberapa bahan pengencer yang dapat menjamin kebutuhan fisik dan kimia bagi spermatozoa sehingga dapat mempertahankan kelangsungan hidup spermatozoa selama proses kriopreservasi. Syarat pengencer adalah memberikan nutrisi bagi kebutuhan spermatozoa selama penyimpanan, sperma dapat bergerak secara progresif, tidak bersifat racun bagi sperma, menjadi penyanggah bagi sperma, dapat melindungi sperma dari kejutan dingin (cold shock) baik untuk semen beku maupun semen cair. Salah satu bahan pengencer yang dapat digunakan adalah air kelapa hijau karena murah dan lebih mudah untuk didapat dengan kandungan nutrisi yang lengkap. Sumber nutrisi yang terkandung dalam air kelapa berupa sukrosa, glukosa, fruktosa dan sorbitol. Air kelapa juga mengandung karbohidrat yang dapat menjadi sumber energi bagi kehidupan spermatozoa. Kuning telur yang ditambahkan dalam pengencer dapat melindungi spermatozoa terhadap cold shock serta sebagai sumber energi. Berdasarkan uraian diatas, perlu adanya penelitian untuk mengetahui tingkat konsentrasi kuning telur yang tepat untuk ditambahkan dalam pengencer air kelapa hijau sehingga dapat menjaga keberlangsungan hidup spermatozoa selama penyimpanan dingin pada suhu 4 - 5°C. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 27 November 2018 sampai dengan tanggal 31 Januari 2019 di Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Malang. Materi yang digunakan adalah semen segar sapi Limousin yang mempunyai motilitas massa (++) dan motilitas individu 45 - 55%. Metode yang digunakan adalah percobaan laboratorium (experimental laboratory) dengan 3 perlakuan yaitu P0 (Tris Aminomethan + 20% kuning telur), P1 (Air Kelapa Hijau + 10% kuning telur) dan P2 (Air Kelapa Hijau + 20% kuning telur) masing - masing 10 kali ulangan. Data di analisis menggunakan uji Person’s Chi Square pada hari terdekat dengan motilitas 40%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan semen segar sapi Limousin setelah dilakukan pemeriksaan secara makroskopis yaitu volume 4,72 ± 2,27 ml/ejakulasi, warna putih susu, pH 6,42 ± 0,20, konsistensi sedang dan secara mikroskopis yaitu motilitas massa ++ , motilitas individu 49,50 ± 3,69%, viabilitas 76,72 ± 7,26%, abnormalitas 5,93 ±1,11% serta konsentasi 1116,90 ± 416,85 juta/ml. Motilitas individu setelah pengenceran memberikan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) dan dapat digunakan Inseminasi Buatan hingga hari ke -2 yaitu P0 43,00 ± 6,75%, P1 37,00 ± 6,75% dan P2 40,50 ± 5,99%. Persentase viabilitas memberikan perbedaan sangat nyata (P<0,01) yaitu P0 75,11 ± 2,58%, P1 71,48 ± 1,39% dan P2 72,93 ± 1,94% sedangkan persentase abnormalitas tidak memberikan pengaruh yang sangat nyata (P>0,01) yaitu P0 8,08 ± 2,65%, P1 7,20 ± 0,73% dan P2 8,74 ± 2,82% selama penyimpanan dingin pada suhu 4 - 5°C. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengencer air kelapa hijau mampu mengurangi penurunan kualitas spermatozoa dan konsentrasi kuning telur terbaik adalah 20% dapat mempertahankan kualitas spermatozoa hingga hari ke 2 yaitu motilitas 40,50 ± 5,99%, viabilitas 72,93 ± 1,94% dan abnormalitas 8,74 ± 2,82% spermatozoa sapi Limousin. Saran dari hasil penelitian ini adalah untuk Inseminasi Buatan menggunakan pengencer air kelapa hijau dengan konsentrasi 20% kuning telur untuk mempertahankan kualitas spermatozoa selama penyimpanan pada suhu 4 – 5°C.
English Abstract
The purpose of this study was to determine the effect of differences in diluent formulations based on green coconut water during of 4 - 5°C cooling. This research was conducted at the Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Malang, starting from November 27th, 2018 until January 31th, 2019. The material used was semen Limousin cattle which had mass motility (++) and individual motility 45 - 55%. The method used was experiments laboratory with 3 treatments, namely P0 (Tris Aminomethan + 20% egg yolk), P1 (Green Coconut Water + 10% egg yolk) and P2 (Green Coconut Water + 20% egg yolk) with each of 10 replications. Data was analyzed by using Person’s Chi Square. The results showed that the percentage of individual motility used Artificial Insemination until the 2nd day P0 43.00 ± 6.75%, P1 37.00 ± 6.75% and P2 40.50 ± 5.99%. The best viability has a presentation of more than 70% on day 4 days. Abnormalities after cooling at a temperature of 4 - 5 °C indicate abnormalities bellow 20% on day 6 days. The quality of vi spermatozoa in P2 diluents was able to maintain spermatozoa until 2 days with motility 40.50 ± 5.99%, viability 72.93 ± 1.94% dan abnormalities 8.74 ± 2.82%.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FAPET/2019/631/051910430 |
Uncontrolled Keywords: | Liquid semen, diluents, tris aminomethan, green coconut water |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals > 636.208 2 Cattle and related animals (Breeding) > 636.208 24 Cattle and related animals (Breeding and reproduction methods) > 636.208 245 Cattle and related animals (Artificial insemination) |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 12 Sep 2020 14:36 |
Last Modified: | 12 Sep 2020 14:36 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/175933 |
Actions (login required)
View Item |