Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Di Wilayah Pesisir Di Pantai Taman Kili-Kili Desa Wonocoyo Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek

Saktiawan, Yusup (2018) Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Di Wilayah Pesisir Di Pantai Taman Kili-Kili Desa Wonocoyo Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Salah satu objek wisata yang ada di Kota trenggalek adalah objek wisata Pantai Taman Kili-kili.Pesatnya perkembangan sarana pendukung pariwisata tidak diikuti dengan peningkatan kualitas objek dan daya tarik wisata, seperti kebersihan, perawatan dan pemeliharaan objek, atraksi wisata serta industri kerajinannya.Seringkali pembangunan dan penataan suatu objek wisata oleh pemerintah akhimya terlantar karena kurangnya pemeliharaan dan perawatan.Begitu juga dengan atraksi wisata dan kerajinan cenderamata yang kurang mempunyai daya jual dan daya saing. Tujuan penelitian ini adalah 1) menganalisis faktor-faktor yang mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan di wilayah pesisir Pantai Taman Kili-Kili Desa Wonocoyo Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek 2) menganalisis bentuk dan tipe partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di wilayah pesisir pantai taman kili-kili, 3) menyusun strategi masyarakat dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di wilayah pesisir pantai taman kili-kili. Teknik pengambilan data penelitian menggunakan teknik wawancara, teknik pengamatan, teknik dokumentasi dan triangulasi. Lokasi penelitian ini terletak di Desa Wonocoyo Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek. Hasil penelitian menyatakan jika faktor lingkungan merupakan faktor yang paling mempengaruhi pengembangan berkelanjutan dengan nilai mean sebesar 3,87. Tingkat partisipasi masyarakat dalam pengembangan pantai masih kurang dengan skor sebesar 1354. Strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan wisatawan adalah dengan menguatkan promosi, penambahan fasilitas wisata dan penguatan terhadap daya tarik wisata. Untuk mengatasi masalah tersebut pertu digalang dan ditingkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan pariwisata. Dalam artian mengikut sertakan masyarakat dalam proses dan usaha pengembangan pariwisata, sehingga rasa memiliki dan tanggung jawab tumbuh pada masyarakat terhadap objek wisata yang ada di daerahnya. Dengan rasa memiliki dan tanggung jawab ini, maka masyarakat akan ikut merawat dan memelihara kelestarian objek wisata tersebut. Dari matriks analisis faktor internal ringkasan (IFAS) (Tabel 4.14), dapat dilihat bahwa total skor variabel kekuatan (3,21) lebih besar dari total skor variabel kelemahan (2,05). Ini menggambarkan bahwa pengembangan wisata Pantai Taman Kili-Kili tidak akan terganggu oleh kelemahan internalnya dan sangat didukung oleh kekuatan potensial yang secara alami telah ada selama bertahuntahun. Berdasarkan matriks Analisis Faktor Eksternal (EFAS) matriks (Tabel 4.16), diketahui bahwa total skor variabel peluang (2,75) lebih besar dari skor total variabel ancaman (2.14). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dalam x pengembangan kawasan wisata Pantai Taman Kili-Kili Panggul Kabupaten Trenggalek, variabel kesempatan lebih berpengaruh daripada variabel ancaman. Hal ini menggambarkan bahwa pengembangan wisata Pantau Taman Kili-kili tidak akan terganggu oleh ancaman eksternal, bahkan beberapa faktor pendukung dapat mempercepat perkembangannya. Baik IFAS maupun EFAS menggambarkan bahwa wisata Pantai Taman Kili-Kili masih memiliki potensi besar untuk terus tumbuh. IFAS dan EFAS membentuk dasar tindakan pengembangan selanjutnya untuk meminimalkan kelemahan (IFAS) dan ancaman (EFAS), dan memperbesar potensi masa depan (IFAS) dan peluang (EFAS). Kesimpulan dari kelima factor yang mempengaruhi pengembangan berkelanjutan factor lingkungan yang memiliki nilai mean yang paling tinggi sebesar 3.87. Hal ini membuktiakan bahwa kekuatan dari keberlanjutan pariwisata di Kili-kili adalah lingkungannya yang asri yang dapat digunakan sebagai daya tarik.Lingkungan tersebutlah yang mampu menjaga keberlangsungan dari observasi penyu yang ada disana. Tingkat partisipasi masyarakat dirasa masih kurang karena tingkat partisipasi masyarakat Wonocoyo masih dilevel placation (mendiamkan). Hal ini diperoleh dari total penjumlahan skor sebesar 1354 yang mana batas bawah 300 dan batas atas 2400 dengan interval 262 sehingga level partisipasi masyarakat dititik placation. Strategi meningkatkan pariswisata adalah dengan menguatkan pada aspek promosi, penambahan fasilitas wisata, dan penguatan terhadap daya tarik wisata seperti membuat tempat wisata untuk tetap terjaga kebersihan dan kelestariannya.

English Abstract

One of the attractions in the city of Trenggalek is the tourist attraction of Kili-Kili Park Beach. The rapid development of tourism supporting facilities is not followed by an increase in the quality of tourist objects and attractions, such as cleanliness, maintenance and maintenance of objects, tourist attractions and handicraft industries. Often the construction and arrangement of a tourist attraction by the government is finally neglected due to lack of maintenance and maintenance. Likewise with tourist attractions and souvenir crafts that lack selling power and competitiveness. The purpose of this study is 1) to analyze the factors that support the development of sustainable tourism in the coastal area of Taman Kili-Kili Beach in Wonocoyo Village, Panggul District, Trenggalek District 2) to analyze the form and type of community participation in the development of sustainable tourism in the coastal areas of Kili Kili. 3) develop community strategies in developing sustainable tourism in the coastal areas of the Kili-Kili Park. The research data collection technique uses interview techniques, observation techniques, documentation techniques and triangulation. The location of this study is located in Wonocoyo Village, Panggul District, Trenggalek Regency. The results of the study state that if environmental factors are the factors that most influence sustainable development with a mean value of 3.87. The level of community participation in coastal development is still lacking with a score of 1354. The strategy that can be used to increase tourists is by strengthening promotions, adding tourist facilities and strengthening tourist attraction. To overcome this problem, it needs to be raised and increased community participation in tourism development. In the sense of including the community in the process and effort of developing tourism, so that the sense of ownership and responsibility grows to the community towards the tourist objects in their area. With this sense of belonging and responsibility, the community will take care of and maintain the sustainability of these attractions. From the summary internal factor analysis matrix (IFAS) (Table 4.14), it can be seen that the total strength variable score (3.21) is greater than the total weakness variable score (2.05). This illustrates that the development of Taman Kili-Kili Beach tourism will not be disturbed by its internal weaknesses and is strongly supported by potential forces that have naturally been around for years. Based on the matrix of External Factor Analysis (EFAS) matrix (Table 4.16), it is known that the total score of opportunity variable (2.75) is greater than the total score of the threat variable (2.14). Thus, it can be said that in the development of the tourism area of Taman Kili-Kili Panggul Beach in Trenggalek Regency, opportunity variables are more influential than threat variables. This illustrates that tourism development in Pantau Taman Kili-Kili will not be disturbed by xii external threats, even some supporting factors can accelerate its development. Both IFAS and EFAS illustrate that Taman Kili-Kili Beach tourism still has great potential to continue to grow. IFAS and EFAS form the basis of further development actions to minimize weaknesses (IFAS) and threats (EFAS), and increase future potential (IFAS) and opportunities (EFAS). Conclusion of the five factors that influence the sustainable development of environmental factors that have the highest mean value of 3.87. This proves that the strength of tourism sustainability in Kili-Kili is a beautiful environment that can be used as an attraction. It is the environment that is able to maintain the continuity of the turtle observation that is there. The level of community participation is still lacking because the level of community participation in Wonocoyo is still leveled (silent). This is obtained from the total sum of the score of 1354 where the lower limit is 300 and the upper limit is 2400 with interval 262 so that the level of community participation is at the point of placation. The strategy to improve tourism is to strengthen aspects of promotion, adding tourist facilities, and strengthening tourism attractions such as making tourist attractions to maintain cleanliness and sustainability.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/338.479 1/SAK/p/2018/041900495
Uncontrolled Keywords: TOURISM - PLANNING, TOURISM
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.4 Secondary industries and services > 338.47 Services and specific products > 338.479 1 Services and specific products (Geography and travel)
Divisions: Program Pascasarjana > Magister Pengelolaan Lingkungan, Program Pascasarjana
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 21 Nov 2019 02:21
Last Modified: 21 Nov 2019 02:21
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/175918
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item