Tingkat Konsepsi Heifers Umur 11 Bulan Setelah Inseminasi Buatan Tanpa Atau Sinkronisasi PGF2α Di PT. Ultra Peternakan Bandung Selatan

Wijaya, Bayu Adi (2019) Tingkat Konsepsi Heifers Umur 11 Bulan Setelah Inseminasi Buatan Tanpa Atau Sinkronisasi PGF2α Di PT. Ultra Peternakan Bandung Selatan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui peran PGF2α untuk menginduksi birahi pada heifers FH umur 11 bulan dan menghasilkan kebuntingan. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data rekording dan data langsung program sinkronisasi PGF2α serta IB heifers FH sebanyak 300 ekor yang dikelompokkan berdasarkan pola birahi, yaitu birahi alami sebanyak 25 ekor, PGF2α I sebanyak 50 ekor, PGF2α I – birahi alami sebanyak 95 ekor, PGF2α II sebanyak 50 ekor, PGF2α II – birahi alami sebanyak 80 ekor. Berdasarkan bobot badan, yaitu BB I (336-347 kg), BB II (348-359 kg), BB III (360-372 kg) masing-masing sebanyak 87 ekor, 128 ekor, 85 ekor. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah survey. Variabel penelitian yang diamati meliputi Pregnancy Rate (PR) dan Service per Conception (S/C). Data yang diperoleh dianalisis statistik menggunakan uji One Way Anova pada Service per Conception (S/C), sedangkan pada Pregnancy Rate (PR) menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan nilai PR heifers sapi Friesian Holstein (FH) berdasarkan pola birahi berbeda birahi alami (69%), PGF2α I (88%), PGF2α I – birahi alami (37%), PGF2α II (83%), PGF2α II – birahi alami (34%), sedangkan berdasarkan kelompok bobot badan yaitu BB I (336-347 kg), BB II (348-359 kg) dan BB III (360-372 kg) masing-masing adalah 51%, 43% dan 48%. Hasil analisis One Way Anova menunjukkan bahwa nilai S/C berdasarkan pola birahi berbeda sangat nyata (P<0,01), sedangkan nilai S/C berdasarkan kelompok bobot badan menunjukkan tidak berbeda nyata (P>0,05). Hasil analisis deskriptif menunjukkan nilai Pregnancy Rate (PR) pada masing-masing kelompok perlakuan yaitu birahi alami sebesar 69%, PGF2α I sebesar 88%, PGF2α I - birahi alami sebesar 37%, PGF2α II sebesar 83%, PGF2α II - birahi alami sebesar 34%. Nilai Pregnancy Rate (PR) pada kelompok perlakuan PGF2α I dan PGF2α II menunjukkan nilainya lebih besar dari PR standar yaitu 70%, sedangkan nilai Pregnancy Rate (PR) pada masing-masing kelompok perlakuan yaitu BB I sebesar 51%, BB II sebesar 43%, BB III sebesar 48%. Nilai Pregnancy Rate (PR) pada kelompok perlakuan BB I, BB II, dan BB III menunjukkan nilainya belum sesuai dengan PR standar yaitu 70%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah nilai Pregnancy Rate (PR) dan Service per Conception (S/C) lebih baik pada heifers yang di induksi hormon PGF2α pertama kali dibandingkan heifers yang birahi alami, heifers yang di induksi hormon PGF2α pertama kali kemudian birahi lagi secara alami, heifers yang di induksi hormon PGF2α kedua kali, dan heifers yang di induksi hormon PGF2α kedua kali kemudian birahi lagi secara alami. Nilai PR dan S/C pada kelompok bobot badan memberikan hasil lebih baik pada kelompok BB (336-347 kg) dibandingkan kelompok BB (348-359 kg) dan BB (360-372 kg).

English Abstract

This research was to determine the effect of estrus pattern and body weight group different during artificial insemination on the pregnancy successfulness at heifers of Friesian Holstein (FH) cattle in PT. Ultra Peternakan Bandung Selatan. The material used in this research were heifers Friesian Holstein (FH) at various pattern estrus at spontaneous estrus were 25 heads, PGF2α I synchronization were 50 heads, PGF2α I synchronization - spontaneous estrus were 95 heads, PGF2α II synchronization were 50 heads, PGF2α II synchronization - spontaneous estrus were 80 heads. The research variables include Pregnancy Rate (PR), and Service per Conception (S/C). The method of this reseacrh was survey. The data was taken primary an secondary data. The data were average and continued with using statistical analysis of One Way Anova for Service per Conception (S/C), while analysis of descriptive for Pregnancy Rate (PR). Based on the result of this research concluded that the value of Pregnancy Rate (PR) and Service per Conception (S/C) is better on heifers for first time hormon induced PGF2α compared to spontaneous estrus, heifers induced by PGF2α hormone first and then spontaneous estrus, induced heifers the hormone PGF2α a second time, and heifers induced by the hormone PGF2α a second time then spontaneous estrus. The velues of PR and S/C in the body weight group give better results in the BB I (336-347 kg) than in the BB II (348-359 kg) and BB III (360-372 kg). The research suggests that it be need further research on research variabel such as onset estrous and quality of cervical mucus viscosity.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FAPET/2019/609/051910408
Uncontrolled Keywords: Pregnancy Rate, Inseminasi Buatan, PGF2α, Heifers, Service per Conception-Pregnancy Rate, Artificial Insemination, PGF2α, Heifers, Service per Conception
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals > 636.208 2 Cattle and related animals (Breeding) > 636.208 24 Cattle and related animals (Breeding and reproduction methods) > 636.208 245 Cattle and related animals (Artificial insemination)
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: soegeng Moelyono
Date Deposited: 12 Sep 2020 13:53
Last Modified: 12 Sep 2020 13:53
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/175851
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item