Kamarga, Edwin (2019) Kajian Pendapatan Masyarakat Tani Dengan Usaha Ternak Sapi Potong Dan Usaha Tani Hortikultura. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penduduk Indonesia sebagian besar terkonsentrasi di Jawa, Bali dan Lombok, menjadikan lahan yang tersedia untuk peningkatan produksi pertanian, khususnya tanaman semusim sangat terbatas. Keterbatasan luas lahan ini telah mendorong penggunaan pupuk an-organik semakin banyak. Penggunaan pupuk an-organik secara berlebihan dalam waktu yang lama menyebabkan kondisi fisik tanah semakin buruk. Akibatnya lahan tersebut menjadi kurang responsif terhadap aplikasi pemupukan an-organik, sehingga lahan menjadi “sakit”. Dalam keadaan demikian, maka pemberian bahan organik seperti pupuk kandang sudah merupakan keharusan yang tidak dapat ditawar lagi. Pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak dapat memperbaiki sifat fisik tanah karena perbaikan aerasi tanah dan peningkatan ketersediaanviii unsur-unsur hara yang terikat dengan koloid tanah, sehingga juga akan memperbaiki nisbah karbon terhadap nitrogen dalam tanah. Semakin membaiknya kondisi fisik tanah diharapkan produksi tanaman per satuan luas akan meningkat, dan pada saatnya nanti pendapatan petani juga meningkat. Pembangunan subsektor peternakan merupakan bagian daripada pembangunan sektor pertanian yang diarahkan untuk mengembangkan subsektor peternakan yang efisien. Usaha peternakan rakyat di negeri ini sebagian besar masih bersifat subsisten dengan ciri skala usahanya yang kecil, tidak ekonomis, dilakukan dengan cara tradisional dan teknologi sederhana. Pada umumnya, ternak merupakan aset hidup bukan komoditi bisnis, tapi lebih berfungsi sebagai status sosial, atau juga merupakan sumber tenaga kerja dalam tata kehidupan masyarakat peternak. Akibatnya, peternak akan menjual ternaknya jika mereka memerlukan uang tunai. Oleh karenanya, fluktuasi dan gejolak harga ternak biasanya terjadi bersamaan dengan gejolak kebutuhan sosial masyarakat, terutama pada kegiatan hari-hari besar keagamaan dan kebudayaan. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 24 September – 22 Oktober 2018 di Dusun Umbutlegi yang terletak di Desa Taji, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Metode penelitian ini adalah survei dengan menggunakan alat bantu kuesioner dalamix proses pengambilan data. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian adalah pendapatan masyarakat tani di Dusun Umbutlegi yang terletak di Desa Taji, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur secara umum dibagi menjadi 2 (dua) sektor aktivitas usaha, yaitu usahatani dan usaha ternak. Perbedaan signifikan rata-rata pendapatan masyarakat tani antara jenis usaha pertanian maupun peternakan. Rataan pendapatan setiap satu tahun daripada Usaha Pertanian sebesar Rp. 8.618.828,57; Usaha Peternakan sebesar Rp. 29.543.151,92; dan Usaha Pertanian dengan Peternakan Rp. 37.568.498,07. Kepemilikan ternak sapi potong yang masih dalam skala kecil pada masing – masing peternak disebabkan oleh ternak sapi sebagian besar hanya dijadikan sebagai tabungan rumah tangga dan keterbatasan modal yang dimiliki peternak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil analisis R/C menunjukan perhitungan nilai R/C kegiatan usahatani dan ternak di Dusun Umbutlegi Desa Taji Kecamatan Jabung lebih besar daripada satu maka usaha tersebut dikatakan menguntungkan sekaligus layak untuk dijalankan.
English Abstract
The study was conducted in Dusun Umbutlegi, Taji Village, Jabung District, Malang Regency from September 24 to October 22, 2018. The data were analyzed using interactive descriptive analysis. The research method of this study is a survey and data collection using a questionnaire with a purposive sampling method. As a result, this study found several impacts and problems. Most of the people's livestock businesses in this country are still subsistence with the characteristics of a small business scale, not economical, carried out in traditional ways and simple technology. In general, livestock is living assets not a business commodity which also a potrayal of social status, or are also a source of labor in the livelihoods of farmers. Therefore, farmer only sell their livestock whenever they need a cash. Accordingly, fluctuations and volatility in livestock prices usually occur along with the turmoil of social needs of the community, especially in religious and cultural day. The result of this study are found out that the average income in 2018 of Agricultural Business isvi 7.134.666,67 IDR; Livestock Business 29.543.151,92 IDR; and meanwhile Agricultural Business with Livestock 37.568.498,07 IDR. There were some significant differences in the average income of farming communities between agricultural and livestock types. The results of the R/C analysis showed the business activities in Dusun Umbutlegi, Taji Village, Jabung District is greater than one, the business is said to be profitable and feasible to run.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FAPET/2019/206/051909972 |
Uncontrolled Keywords: | Income, Taji Village, Livestock, Beef Cattle, Horticultural |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.01 Ranches and farms |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 15 Sep 2020 06:52 |
Last Modified: | 24 Oct 2021 10:34 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/175841 |
Text
Edwin Kamarga (2).pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Actions (login required)
View Item |